Medan (SIB)
Mantan Sekretaris DPC GAMKI Medan Gelmok Samosir menilai, diberhentikannya Landen Marbun SH dari Ketua DPD GAMKI Sumut adalah wewenang DPP. Bukan untuk merusak tapi tujuannya menyelamatkan organisasi. Dia meminta agar para senioren berpikir cerdas, jangan karena pernyataan mereka di media massa membuat gerakan opini publik mempertanyakan keterlibatan GAMKI dalam kisruh partai Demokrat.
"Seharusnya para senioren memberi edukasi yang baik kepada para pengurus DPD GAMKI. Jangan karena membela seseorang lantas menyalahkan SK DPP tanpa mengkaji dan mengulas latar belakang sampai DPP mengeluarkan keputusan yang diluar dugaan itu," kata Gelmok Samosir kepada wartawan, Rabu (31/3).
Dia mengakui kalau Landen Marbun sudah berjasa besar untuk GAMKI, dua periode jadi Ketua DPC GAMKI Medan dan dua periode Ketua DPD GAMKI Sumut. Tapi keputusan DPP memberhentikan beliau bukan asal-asalan, tapi melalui kajian dan pertimbangan yang sangat matang. Dugaan keterlibatan Landen Marbun mengatasnamakan GAMKI dalam KLB P Demokrat sudah jadi peristiwa berskala nasional.
"Peristiwa ini sudah skala nasional, ada dugaan GAMKI memesan hotel tempat kegiatan KLB P Demokrat versi Moeldoko.
Lalu DPP mengambil tindakan secara organisasi bukan untuk menzolimi seseorang, tapi tujuannya agar GAMKI jangan jadi korban. Tapi sangat berbeda dengan pendapat para senioren mengatakan bahwa GAMKI adalah terminal kader yang kadernya ada di berbagai partai politik (parpol) dan menyalahkan DPP membuat keputusan gegabah," tegasnya.
Kaitannya bukan seperti itu, memang tidak ada yang melarang kader GAMKI masuk dalam menjadi anggota parpol tertentu.
Dalam AD/ART organisasi pun tidak melarang. Tapi ada dugaan seseorang mencatut nama organisasi (GAMKI) terlibat dalam KLB Demokrat sehingga DPP membentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Kader GAMKI banyak jadi pengurus di beberapa parpol atas nama pribadi, bukan membawa nama GAMKI. Yang jadi masalah adalah kalau organisasi GAMKI ikut campur dalam kisruh partai Demokrat, tutur Gelmok seraya menambahkan, para senioren tujuannya memang mau membela Landen Marbun, tapi justru menjerumuskan. (A8/a)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak