Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

Komandan FUI Medan Jadi Tersangka Ricuh Pembubaran Kuda Kepang

Redaksi - Sabtu, 10 April 2021 08:45 WIB
528 view
Komandan FUI Medan Jadi Tersangka Ricuh Pembubaran Kuda Kepang
Dok. Video Amatir
Kericuhan saat pembubaran paksa kuda kepang di Medan.
Medan (SIB)
Sat Reskrim Polrestabes Medan menetapkan komandan FUI Medan berinisial S sebagai tersangka kericuhan kuda kepang di Jalan Merpati, Kecamatan Medan Sunggal.

"Sudah tersangka," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Rafles Marpaung kepada wartawan, Jumat (9/4).

Rafles mengatakan pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan mendalam terhadap oknum komandan FUI tersebut.
"Masih diperiksa," terangnya singkat.

Sebelumnya, sebuah video menunjukkan anggota Laskar FUI Medan membubarkan acara kuda kepang yang berujung adu pukul viral di medsos.

Keributan itu berawal saat terjadi perdebatan antara seorang perempuan dan salah seorang anggota FUI lantaran kegiatan itu ingin dibubarkan. Dia menyebut pertunjukan itu sudah biasa digelar di sana.

Mendengar teriakan itu, anggota FUI Medan yang berada di lokasi tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan tersebut. Akibat aksi itu, warga yang berada di lokasi terpancing emosi dengan ulah anggota organisasi itu. Keributan tidak bisa dielakkan. Dengan spontan para anggota FUI dan warga terlibat baku hantam

Perkumpulan Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Sumut melaporkan Ormas FUI atas dugaan tindakan persekusi ke Polrestabes Medan, Kamis (8/4).

Laporan ini terkait kericuhan yang terjadi saat pembubaran acara kuda kepang yang diwarnai adu pukul di Jalan Merpati, Kecamatan Medan Sunggal.

Ketua DPW Pujakesuma Sumut, Eko Supianto kepada wartawan di Mapolrestabes Medan mengatakan pihaknya melaporkan persekusi yang dilakukan pihak Ormas FUI, seperti pembubaran dan kata-kata tidak etis.

"Atas laporan ini, kami menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kericuhan pembubaran kuda kepang ke pihak berwajib," katanya.

Eko juga meminta kepada warga Jawa di Sumut untuk menahan diri agar tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat merusak kondusifitas di Sumut. Agar nenjaga situasi tetap kondusif dan jangan terprovokasi pada hal-hal yang dapat memecah belah bangsa ini. Karena sayang bangsa kita yang besar ini terpecah belah karena tindakan intoleransi.

"Kami imbau kepada warga Jawa di Sumut untuk menahan diri. Proses ini sudah ditangani oleh aparat penegak hukum," imbaunya. (A14/c)

Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru