Jakarta (SIB)
Seorang pengemudi ojek dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak, Papua. Peristiwa itu terjadi siang kemarin.
"Pukul 13.20 WIT, kami mendapat informasi telah terjadi pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudussy, Rabu (14/4).
Iqbal mengatakan, personel Satgas Nemangkawi serta kepolisian setempat akan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Iqbal juga membenarkan kabar soal KKB membakar rumah di Kampung Beoga.
"(Rumah) Wakil (Ketua) DPRD," ucap Iqbal.
Sebelumnya, KKB membunuh dua guru di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Keduanya adalah Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden.
Oktavianus Rayo ditembak KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, pada Kamis (8/4). Sementara Yonatan ditembak pada Jumat (9/4) di Kampung Ongolan, Distrik Beoga.
Dibakar
KKB juga membakar 12 ruang sekolah di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan, sekolah-sekolah itu dibakar oleh 40 pelaku.
"40 orang," kata Iqbal, Selasa (13/4/2021). Iqbal menjawab pertanyaan wartawan soal jumlah pelaku yang membakar sekolah di Papua.
TNI-Polri kini tengah memburu para pelaku. "TNI-Polri tidak akan tinggal diam, kami masih memburu para tersangka penembakan dan pembakaran," ujar Iqbal.
Identitas para pelaku sendiri sudah dikantongi oleh petugas. Iqbal berjanji para pelaku akan secepatnya diringkus petugas.
"Cepat atau lambat pasti dapat kita tangkap. Mohon doa restunya," jelasnya.
Kerugian akibat 12 ruang sekolah yang dibakar KKB mencapai Rp 7,2 miliar. KKB sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah pada Kamis (8/4).
"Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis (7/4) sore yang menyebabkan tiga ruang SMA Negeri I Beoga hangus terbakar," kata Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Selasa (13/4), seperti dilansir Antara.
Menurut Christian, pembakaran kedua dilakukan pada Minggu (11/4) malam yang menyebabkan sembilan ruangan di SMP Negeri I Beoga juga terbakar.
"Dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk membangun satu ruang belajar-mengajar di wilayah pegunungan, dibutuhkan biaya Rp 600 juta.
Aksi keji KKB tak sampai disitu. KKB juga menembak mati 2 orang guru. (detikcom/a)