Toba (SIB)
Bentrokan terjadi antara sekuriti dan karyawan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) versus masyarakat adat Natumikka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Selasa (18/5) sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat peristiwa ini, dua warga mengalami luka berat dan 10 lainnya mengalami luka ringan akibat lemparan batu dan kayu, langsung dilarikan ke Puskesmas Borbor.
Biro Organisasi AMAN Tano Batak, Hengki Manalu kepada SIB mengatakan, kejadian berawal dari informasi yang menyebutkan pihak TPL melakukan penanaman bibit eucalyptus di tanah adat masyarakat Natumikka. Secara spontan warga memasang portal untuk menghalangi jalan masuk TPL ke wilayah itu.
Lanjutnya, sekitar pukul 09.00 WIB, pihak TPL datang membawa puluhan truk berisi bibit eucalyptus siap tanam serta sekuriti dan karyawan sekitar 500 orang. Namun masyarakat adat Natumikka yang berjaga berupaya menghalangi pihak TPL.
"Meski dihadang masyarakat adat Natumikka, pihak TPL ngotot untuk melakukan penanaman bibit ecualyptus. Hingga akhirnya, aparat kepolisian dan KHP IV Balige yang hadir di lokasi, membujuk warga agar TPL dapat menanami bibit eucalyptus. Namun warga tetap tidak memperbolehkan," terang Hengki.
Kata Hengki, melihat masyarakat adat Natumikka tetap tidak memperbolehkan melakukan penanaman bibit eucalyptus, sekuriti TPL memberikan aba-aba untuk menerobos blokade barisan warga.
"Pihak TPL yang memaksa untuk melakukan penanaman bibit eucalyptus menerobos barisan warga dengan melempari batu dan kayu. Untuk menghindari lemparan warga pun berlari menghindar. Akibat kekerasan yang dilakukan TPL, puluhan masyarakat Adat Natumikka mengalami luka berat dan ringan," terangnya.
Sementara itu, Manager Corporate Communication TPL, Norma Hutajulu dikonfirmasi melalui telepon seluler dan whatsappnya tidak menjawab.
Sementara, Humas TPL, Natalia Pangaribuan yang ditunggu konfirmasi hingga pukul 18.30 WIB, melalui pesan whatsappnya menjelaskan, pihaknya masih menunggu perkembangan informasi dari timnya yang berada di lapangan.
Ditanyakan soal kekerasan yang dilakukan pihak TPL kepada Masyarakat Adat Natumikka, Natalia Pangaribuan tidak menanggapinya.
"Jika statemen atau rilis dari kita sudah rampung, akan kita share ke kawan kawan media," tulisnya. (SS32/c)