Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

Direktur KPK Siap Debat Terbuka Lawan Ketua KPK soal Wawasan Kebangsaan

Redaksi - Senin, 31 Mei 2021 10:30 WIB
373 view
Direktur KPK Siap Debat Terbuka Lawan Ketua KPK soal Wawasan Kebangsaan
(Tangkapan Layar 20detik)
Giri Suprapdiono 
Jakarta (SIB)
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono siap menerima tantangan debat dengan Ketua KPK Firli Bahuri tentang wawasan kebangsaan. Namun Giri meminta syaratnya yang kalah debat harus meletakkan jabatannya.

Tantangan debat soal wawasan kebangsaan antara Giri dan Firli ini mulanya disampaikan oleh akun @NephiLaxmus di Twitter, Sabtu (29/5). Tantangan tersebut lantas diteruskan mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah.

"Bagaimana jika Firli vs Giri diadu one-on-one debat dan pamer track record soal Wawasan Kebangsaan di forum terbuka? @MataNajwa bisa fasilitasi," tulis @NephiLaxmus seperti dilihat detikcom, Minggu (30/5).

"Pak @girisuprapdiono bersedia?" tulis @febridiansyah mengutip cuitan tersebut.

Giri pun menyatakan siap menerima tantangan tersebut. Dia ingin yang kalah debat mundur dari jabatannya.

"Dengan senang hati. Syaratnya kalau kalah, Mundur dan meletakkan jabatan. Bisa gitu gak?" balas Giri. Wartawan telah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Giri ini.

"Debat bukan untuk kalah-menang, tetapi pencerahan bagi kita," tambahnya.

Tak Lulus TWK
Salah satu pegawai yang dipecat adalah Giri Suprapdiono. Padahal dia penerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari Award pada Desember 2020 sebagai lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di LAN.

"Saya termasuk yang tidak menyetujui bahwa kita tidak lulus. Kita tuh mungkin lulus dengan cum laude. Karena nilainya terlalu bagus, ketinggian passing grade-nya malah nggak boleh," kata Giri, Kamis (27/5).

Lulusan dari Institute to Social Studies-Erasmus University of Rotterdam itu juga pernah bekerja di badan PBB dengan gaji besar. Tapi kemudian dia memilih bergabung dengan KPK yang gajinya cuma 1/3 dari yang diterima sebelumnya. "Ya karena alasan cinta bangsa dan negeri ini agar bebas dari korupsi. Mungkin terdengar retoris tapi faktanya demikian," ujar Giri.

Apalagi kemudian dia juga kerap diminta mengajar di Lemhanas, Sesko-AD, Kementerian Pertahanan, Sespim Polri, para pejabat eselon 1 dan para kepala daerah hingga menteri. Materinya antara lain mengajarkan soal integritas. "Tapi kemudian divonis tidak lulus tes wawasan kebangsaan, ini kan aneh sekali," tegasnya.

Penjelasan Firli
Sebagaimana diketahui, pada Kamis, 20 Mei 2021, KPK menggelar konferensi pers berkaitan penanganan suatu kasus. Hadir langsung Ketua KPK Firli Bahuri.

Dalam sesi tanya-jawab, Firli sekaligus menjelaskan soal polemik TWK. Dia mengaku tidak langsung memberikan tanggapan atas perintah dari Jokowi itu karena memang sedang bekerja.

"Yang selanjutnya saya ingin sampaikan juga terkait dengan bagaimana respons KPK terkait dengan arahan Presiden. Kami pimpinan KPK dan Sekjen, termasuk dengan seluruh pejabat struktural terus bekerja dengan tidak memberikan komentar karena kita bekerja," ucap Firli.

Firli menegaskan proses TWK dilakukan sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK. Dia menyebut tidak ada yang salah dengan TWK.

"Saya pastikan bahwa KPK sebagaimana arahan Presiden, kita pegang teguh dan kita tindaklanjuti dengan cara koordinasi, komunikasi dengan MenPAN dan Kepala BKN, termasuk juga dengan kementerian lain karena sesungguhnya kalau ada perintah Presiden tentulah kita tindak lanjuti tetapi menindaklanjutinya tidak bisa dengan satu jari, tidak bisa hanya KPK karena terkait dengan kementerian lembaga lain, ada MenPAN, ada Kumham yang mengatur regulasi, ada Komisi Aparatur Sipil Negara, ada Lembaga Administrasi Negara, ada MenPAN-RB dan ada BKN, inilah yang kita kerja samakan, dan kami mohon maaf tidak ingin mendahului keputusannya tetapi yang pasti hari Selasa kita akan lakukan pembahasan secara intensif untuk penyelesaian 75 pegawai KPK, rekan-rekan kami, adik-adik saya, bagaimana proses selanjutnya tentu melibatkan kementerian dan lembaga lain, karena itu kami tidak berani memberikan respons sejak awal karena kami harus bekerja dengan bersama-sama kementerian dan lembaga," ucap Firli.(detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru