Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025
Sekum GTM dan PGI Sampaikan Fakta

Kasus Pembakaran Gedung GTM Jemaat Batang Uru di Mamasa Bukan Bermotif Intoleransi

Warga Gereja Diminta Tidak Mudah Terprovokasi
Redaksi - Minggu, 11 Juli 2021 10:18 WIB
400 view
Kasus Pembakaran Gedung GTM Jemaat Batang Uru di Mamasa Bukan Bermotif Intoleransi
Source: Pixabay.com
Ilustrasi kebakaran. 
Mamasa (SIB)
Sekretaris Umum Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa (BPMS GTM) Pdt. Yusuf Artha, MTh, menyampaikan fakta yang terjadi dari kasus pembakaran gedung gereja milik Jemaat Gereja Toraja Mamasa (GTM) Batang Uru, Klasis Tabone, di Desa Batang Uru Timur, Kec. Sumarorong, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat, pada Sabtu (26/6) lalu lewat rekaman video yang diterima PGI, Selasa (6/7).

Diinformasikan, ada beberapa bagian yang terbakar seperti satu jendela, satu lemari dalam ruang konsistori yang di dalamnya terdapat dokumen gereja, alat musik organ, serta beberapa bangku yang juga sempat dirusak oleh pelaku.

Menurut Pdt. Yusuf Artha, saat kejadian tersebut Polsek Sumarorong langsung turun ke lokasi dan pada saat itu juga berhasil menangkap pelaku. Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, bahwa pelaku berinisial JN, yang ternyata jemaat Batang Uru sendiri bukan orang dari luar. “Jadi sekali lagi saya tegaskan, yang membakar bagian-bagian gedung gereja ini ialah atas nama JN jemaat Batang Uru sendiri, bukan orang dari luar,” katanya.

Selain itu, berdasarkan informasi dari pihak kepolisian dan masyarakat setempat, ternyata pelaku JN mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu dibuktikan dengan pelaku beberapa kali merusak fasilitas dan barang-barang milik orang lain di kampung tersebut. Pelaku kini sudah ditangkap, dan kasusnya ditangani oleh pihak Kepolisian Mamasa.

Disampaikan pula, kondisi jemaat di Batang Uru sendiri sangat kondusif. Hal ini terbukti ketika dirinya memimpin ibadah pada Minggu (27/6) di gereja tersebut. “Artinya, warga jemaat memaklumi, memahami bahwa yang membakar gedung gereja ini ialah warga jemaat mereka yang mengalami gangguan jiwa. Karena itu warga jemaat tetap dalam keadaan kondusif,” jelasnya.

Dia pun menegaskan kembali bahwa sama sekali tidak benar jika ada yang menginformasikan bahwa pelaku pembakaran tersebut dilakukan oleh orang luar.

Bukan Intoleransi
Sementara itu, PGI dalam siaran persnya sangat menyayangkan, banyak pengguna media sosial yang kemudian meyakini bahwa kejadian tersebut bagian dari masalah intoleransi. Terlebih setelah beberapa aktivis media sosial yang semakin menggiring isu ini sebagai masalah intoleransi, dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta lembaga-lembaga peduli HAM tidak bersuara atas “ketidakadilan” dimaksud.

Sejak informasi kejadian pembakaran ini diterima PGI, kami telah mencari informasi mengenai fakta sesungguhnya.
Sebagaimana yang diberitakan beberapa media daring dan informasi di lapangan, bahwa pembakaran gereja ini dilakukan oleh warga gereja itu sendiri– yang memiliki gangguan kejiwaan. Pihak kepolisian setempat telah memproses kasus ini sesuai dengan prosedur yang berlaku, tanpa menemukan bukti-bukti yang menunjuk pada keterlibatan pihak lain dan bermotif intoleransi. Pimpinan GTM turut membenarkan informasi yang diperoleh PGI tersebut.

Oleh karenanya, secara khusus warga gereja diminta untuk tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang menggunakan informasi tidak otentik untuk kepentingan tertentu. PGI beserta mitra-mitra strategisnya tetap komitmen untuk berpihak pada keadilan dan perdamaian serta mewujudkan keutuhan ciptaan-Nya di rumah bersama ini. Karena demikianlah yang diamanatkan oleh gereja-gereja anggota PGI (91 sinode) dalam setiap persidangannya.

Bersama-sama turut meningkatkan literasi cerdas bermedia sosial dalam masyarakat kita, serta membangun budaya kritis-prinsipil, konstruktif-realitis sebagai warga bangsa dan gereja.

Terus mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun (lih. Roma 14:19) sebagai anggota tubuh Kristus. Demi semakin dimuliakannya nama Tuhan. (pgi.or.id/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru