Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Kapolda Sumsel Tetap Diperiksa Meski Minta Maaf soal Gaduh Hibah Bodong Akidi Tio

* Dokter RSJ Periksa Kejiwaan Anak Akidi Tio
Redaksi - Sabtu, 07 Agustus 2021 08:16 WIB
312 view
Kapolda Sumsel Tetap Diperiksa Meski Minta Maaf soal Gaduh Hibah Bodong Akidi Tio
Raja Adil/detikcom
Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri
Palembang (SIB)
Tim Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus (Wasriksus) Polri yang dipimpin Irjen Agung Wicaksono melakukan pemeriksaan terhadap Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri. Pemeriksaan dilakukan lebih-kurang 6 jam.

Dilansir dari Antara, Jumat (6/8), pemeriksaan dalam agenda audit investigasi terkait dana hibah Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio yang belum jelas keberadaannya itu dilakukan pada Kamis (5/8).

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan secara internal oleh Polri. Dia enggan memberikan informasi soal proses pemeriksaan.

"Saya tidak bisa berkomentar," kata dia.

Dia memastikan tim penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel telah bekerja semaksimal mungkin untuk menuntaskan masalah dana hibah yang dijanjikan untuk penanggulangan Covid-19 di Sumatera Selatan itu.

Tim Wasriksus melakukan pemeriksaan lebih-kurang 6 jam setibanya mereka di gedung Promoter Markas Polda Sumatera Selatan pada pukul 15.15 WIB. Tim tersebut meninggalkan gedung sekitar pukul 20.56 WIB.

Irjen Eko didampingi oleh Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro, Direskrimum Kombes Hisar Siallagan, Kabid Propam Kombes Dedi Sofiandi, dan Kabid Humas Supriadi. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, rombongan tim Wasriksus meninggalkan lokasi pukul 21.00 WIB diikuti juga oleh Kapolda dan jajaran.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut tim dari Polri masih berada di Polda Sumsel. Dia meminta semua pihak menunggu hasil pemeriksaan.

"Tim masih di Polda Sumsel, ditunggu saja hasilnya," ucap Rusdi.

Periksa
Polisi berkoordinasi dengan pihak rumah sakit jiwa untuk memeriksa kondisi anak Akidi Tio, Heryanty. Pemeriksaan dilakukan terkait gaduh hibah Rp 2 triliun.

"Kita sudah berkoordinasi dengan tim kedokteran dari rumah sakit jiwa di Palembang. Jadi masih menunggu hasil itu. Termasuk juga hasil pemeriksaan psikologi kemarin, masih kita tunggu hasilnya," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, kepada wartawan, Jumat (6/8).

Dia menyebut, Heryanty telah menjalani tes PCR terkait Corona dan hasilnya negatif. Pemeriksaan segera diagendakan kembali.

"Kita baru tahu hasilnya negatif hari ini dari Bu Kadinkes. Hasil itu akan kita koordinasikan, sepanjang kondisinya sudah membaik kita akan progres untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya," jelasnya.

Selain itu, Polda Sumsel mengirim tim ke Jakarta untuk memeriksa lima anak Akidi Tio lainnya. Pemeriksaan masih seputar polemik hibah Rp 2 triliun.

"Ada empat sampai lima orang yang kita periksa di sana," kata Kombes Supriadi.

Sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri buka suara terkait sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Eko langsung meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya jelas kepada Bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia, dan masyarakat Sumatera Selatan," kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8) siang.

Dia juga minta maaf kepada tokoh agama, Gubernur Sumsel Herman Deru, hingga Danrem Garuda Dempo Brigjen TNI Agus karena ikut terlibat dalam kasus tersebut. Eko mengatakan kasus ini terjadi karena ketidakhati-hatian dirinya.

Hibah Bodong
Polisi telah memeriksa anak Akidi Tio, Heryanty, pada Senin (2/8). Dari pemeriksaan itu, diketahui kalau dana Rp 2 triliun yang dijanjikan tidak ada.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada alias bodong.

"Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada," ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, Rabu (4/8). (detikcom/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru