Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kegiatan pembelajaran tatap muka secara serempak akan dimulai pada awal September 2021 mendatang.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi usai meninjau kegiatan vaksinasi di SMAN 1 Beber, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, dikutip melalui tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8).
"Insya Allah akan dimulai nanti awal September atau minggu depan," kata Jokowi.
Saat ini, ada beberapa daerah di wilayah pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 2 yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
Menurut rencana, jika pembelajaran tatap muka diterapkan secara serempak, maka akan dilakukan maksimal dua kali satu minggu dalam kurun waktu dua jam setiap harinya.
"Saya sudah perintahkan agar kegiatan vaksinasi bagi pelajar dan santri dilakukan secara besar-besaran, terutama di daerah yang tingkat penyebaran dan tingkat penularannya tinggi," katanya.
"Semuanya ingin pembelajaran tatap muka. Tapi tentu saja kalau sudah dimulai belajar tatap muka, saya berharap semua anak-anak tetap harus disiplin menjaga protokol kesehatan," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan pelajar.
Jokowi berdialog dengan para pelajar mengenai pembelajaran tatap muka. Jokowi bertanya langsung kepada para pelajar apakah ingin pembelajaran dilakukan secara tatap muka.
"Apakah sudah ingin belajar tatap muka, pembelajaran tatap muka?" tanya Presiden.
"Mau," jawab siswa-siswi yang mengikuti vaksinasi secara serentak.
"Angkat tangan yang pengen belajar tatap muka," kata Jokowi lagi.
Mendengar pertanyaan itu, para pelajar pun serempak mengangkat tangan.
"Ternyata semuanya ingin segera pembelajaran tatap muka," timpal Jokowi.
Jokowi pun meminta para pelajar untuk tetap disiplin protokol kesehatan jika ingin pembelajaran tatap muka dilakukan. Jokowi meminta para pelajar selalu memakai masker.
"Tapi tentu saja kalau sudah dimulai pembelajaran tatap muka, saya berharap anak-anak tetap harus disiplin menjaga protokol kesehatan," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengimbau para pelajar agar mengikuti dan mendukung program vaksinasi Covid-19 yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
"Ayo kita semuanya pakai masker, dan cepat-cepat kita semuanya ayo menuju ke (sentra) vaksinasi, minta vaksinasi, segera divaksin," ujarnya.
Jokowi mengatakan, vaksinasi untuk pelajar dan santri digelar oleh BIN bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Cirebon. Sebanyak 2.000 pelajar dan santri mengikuti kegiatan vaksinasi ini.
"Saya lihat tadi sudah berjalan dengan baik dan kita harapkan ini memberikan perlindungan, memberikan proteksi kepada pelajar dan para santri untuk mempersiapkan rencana pembelajaran tatap muka yang insyaallah akan dimulai nanti awal September atau minggu depan ya," ujar Jokowi.
BERSYUKUR
Jokowi bersyukur situasi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin baik. Dia mengapresiasi kerja keras semua pihak.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah meninjau vaksinasi di Kota Cirebon seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8). Jokowi meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semuanya, situasi pandemi Covid-19 hari demi hari semakin baik, baik untuk BOR (bed occupancy rate)-nya maupun kasus hariannya. Oleh sebab itu, saya minta kepada masyarakat tetap yang namanya protokol kesehatan harus terus dilakukan secara disiplin," kata Jokowi.
Jokowi juga menekankan soal percepatan vaksinasi. Menurut Jokowi, salah satu upaya mempercepat vaksinasi itu adalah vaksinasi dari pintu ke pintu.
"Dan yang kedua, agar secepat-cepatnya ikut dalam program vaksinasi pemerintah. Pada hari ini saya berada di Kampung Pengampaan, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, di mana kita melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door). Ini jemput bola agar pelayanan terhadap masyarakat dalam rangka vaksinasi ini bisa kita percepat bersama-sama," ujar Jokowi.
Jokowi mengapresiasi kerja keras BIN dalam vaksinasi door to door ini.
"Alhamdulillah kasus Covid-19 di Indonesia sudah melewati puncaknya dan turun signifikan dalam dua minggu terakhir ini," ujar Jokowi dalam pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Selasa (31/8).
Jokowi menjelaskan, sejak dilakukan pengetatan mobilitas kasus positif Covid-19 terus menurun hingga 86,9%. Selain itu angka kesembuhan juga terus meningkat melebihi angka penambahan kasus positif setiap harinya.
"Penurunan bed okupansi red (BOR) nasional saat ini 27%," kata dia.
Meski perkembangannya menunjukkan kinerja positif, namun Jokowi meminta agar masyarakat dan seluruh pembuat kebijakan tidak lemah. Protokol kesehatan (prokes) yang ketat harus tetap dijaga seperti memakai masker, menjaga jarak hingga mencuci tangan.
Selain itu, vaksinasi juga terus harus tetap dilakukan. Lalu bagi masyarakat yang sudah di vaksin juga diingatkan untuk tetap menjaga prokes.
"Kita tidak boleh lengah kita harus tetap waspada. Kita semua harus tetap terus meningkatkan upaya kita untuk mengendalikan pandemi ini. Vaksinasi akan terus kita percepat agar segera memenuhi target," jelasnya.
Dapat Tambahan
Jokowi akan mempercepat proses vaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal sesuai target.
Menurutnya, vaksinasi adalah salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi. Sebab, jika kekebalan komunal tercapai maka masyarakat akan lebih berdaya tahan terhadap virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
"Vaksinasi akan terus kita percepat agar segera memenuhi target," ujarnya.
Ia memaparkan, hingga saat ini sudah sebanyak 61,5 juta atau 29,5% orang yang telah melakukan vaksinasi tahap pertama. Sedangkan yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap kedua sebanyak 34,8 juta atau 16,7% orang.
Sementara itu untuk stok vaksin, pemerintah akan kembali mendapatkan tambahan hingga akhir tahun sebanyak 331.675.000 dosis. Vaksin ini terdiri dari 258.675.000 yang sudah fix dan 73 juta menunggu perkembangan lebih lanjut.
"Ketersediaan obat antivirus dan oksigen juga tetap menjadi prioritas, paket vitamin dan obat untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga terus kita distribusikan ke seluruh daerah," kata dia.
Namun, ia menekankan di tengah upaya pemerintah ini, masyarakat juga harus membantu dengan tetap patuh protokol kesehatan, baik yang sudah divaksin atau belum. Memakai masker menjadi satu keharusan yang harus tetap dilakukan.
"Tapi semua ini harus disertai dengan kedisiplinan kita menjalankan protokol kesehatan, 3M, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," tegasnya. (CNBCI/detikcom/c)