Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Penyambutan Kebebasan dari Penjara Dinilai Berlebihan

Komnas Perlindungan Anak Ajak Masyarakat Boikot Tayangan Tentang Saipul Djamil
Redaksi - Selasa, 07 September 2021 11:10 WIB
567 view
Penyambutan Kebebasan dari Penjara Dinilai Berlebihan
(KOMPAS.com/SRI LESTARI)
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait 
Jakarta (SIB)
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyerukan agar semua lapisan masyarakat memboikot semua tayangan tentang Saipul Djamil. Komnas PA juga menyesalkan penyambutan kebebasan Saipul Djamil dari penjara yang dilakukan secara berlebihan dan melukai perasaan korban.

"Penyambutan kebebasan Saipul Djamil pelaku kejahatan seksual sodomi bak pahlawan, berlebihan, menyakiti korban dan tidak mendidik dan memalukan," ujar Ketua Kommas PA Arist Merdeka Sirait kepada SIB di Jakarta Senin (6/9).

Dikatakan Arist, kejahatan seksual merupakan tindak pidana kejahatan yang serius dan tidak bisa ditoleransi akal sehat manusia atau merupakan kejahatan yang merendahkan martabat kemanusiaan. Pembebabasan Saipul Djamil yang disambut bak pahlawan, pemenang dan juara merupakan ekspos yang berlebihan dan melecehkan korban dan korban korban kekerasan seksual lainnya serta para pegiat perlindungan anak. Atas alasan tersebut Komnas Perlindungan Anak meminta masyarakat untuk segera memboikot semua tayangan televisi dan media lain yang menyiarkan kegiatan Saipul Djamil.

"Mematikan televisi yang menyiarkan acara Saipul Djamil," seru Arist.

Arist juga meminta dan mendesak production house, televisi dan media sosial, youtuber dan media online lainnya untuk tidak memberikan tempat bagi Saipul Djamil untuk menyiarkan dirinnya.

Lebih lanjut Arist meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas jika unsur unsur pidananya terpenuhi maka KPI bisa memberikan sanksi administratif, teguran bahkan mencabut izin penyiaran.

Bagi para selebritas (Inul Daratista) dan selebitas lainnya yang menyiapkan penyambutan kebebasan Saipul Djamil bak seorang juara serta televisi televisi yang membuka ruang untuk tampil nya Saipul Djamil dihadapan publik untuk sementara tidak mengekspos berlebihan. Meningkat rating program boleh saja tapi perlu diperhatikan memenuhi unsur edukasi atau tidak.

Apa yang dilakukan Saipul Djamil dan para pendukungnya saat menyambut kebebasannya sangat memalukan, berlebihan dan tidak mendidik.

Karena hukuman bagi predator seksual sodomi merupakan kejahatan luar biasa. Dengan demikian pelaku kejahatan seksual sekalipun telah menjalani hukuman seyogianya tidak tampil di hadapan publik.

Aksi nasional ini merupakan bentuk peranserta masyarakat memutus mata rantai kekerasan seksual terhadap anak. (BR8/c)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru