Medan (SIB)
Kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pertanggal 9 September 2021, sebanyak 431 orang, angka kesembuhan 900 orang, meninggal 6 orang.
Sehingga, total kasus corona mencapai 100.744 orang, sembuh 82.972 orang, meninggal 2.562 orang. Jumlah ini diperoleh jurnalis harianSIB.com dari laporan media harian Covid-19 Kemenkes RI, Kamis (9/9).
Namun ada kabar baik untuk masyarakat yaitu, Sumut menjadi provinsi tertinggi pertama dalam menyumbangkan 10.650 kasus sembuh di Indonesia.
Di hari yang sama, Sumut peringkat keempat sebagai daerah penyumbang kasus baru di Indonesia. Posisi tersebut juga dari laporan media harian Covid-19 Kemenkes RI.
Peringkat pertama kasus baru adalah Jawa Tengah sebanyak 534 orang, Jawa Barat peringkat kedua 517 orang, Jawa Timur peringkat ketiga 508 orang, Sumatera Utara peringkat keempat 431 orang.
Sedangkan, penyebaran kasus corona di Medan yang tertinggi adalah Kecamatan Medan Selayang mencapai 2.580 dengan rincian sembuh 1.998 orang, meninggal 47 orang dan dirawat 535 orang.
Berikutnya, Medan Johor 2.524 dengan rincian sembuh 1.881 orang, meninggal 51 orang, dirawat 592 orang. Medan Helvetia 2.492 dengan rincian sembuh 1.843 orang, meninggal 64 orang dan dirawat 585 orang.
Sebelumnya, perkembangan kasus Covid-19 di Sumut sudah semakin membaik dan mulai terkendali. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar.
"Penanganan Covid-19 di Sumut memang semakin membaik, ditandai dengan penurunan angka kasus positif dan aktif, yang diikuti penurunan persentase keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19," ujarnya.
Dengan tren yang terus konsisten, dimungkinkan positivity rate Sumut akan terus menurun hingga di bawah standar WHO 5%. Menurutnya, perbaikan kondisi penanganan Covid-19 di Sumut saat ini patut disyukuri, namun perbaikan kondisi ini jangan sampai membuat semua orang lengah.
Sebab, kasus Covid-19 yang mulai melandai biasanya diikuti tingkat kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat yang juga menurun. "Belajar dari pengalaman kita sebelumnya di gelombang pertama dan kedua, lonjakan kasus justru terjadi pada saat kasus sudah turun. Fase ini berat, karena kedisiplinan kita menerapkan Prokes diuji ketahanannya,†ungkapnya.
Untuk itu, kata Irman, sangat diharapkan kerja sama dari seluruh lapisan, baik pemerintah dan unsur masyarakat, untuk tidak kendur guna mempertahankan situasi yang mulai terkendali ini. Agar lonjakan kasus Covid-19 tidak terjadi lagi.
"Pak gubernur dan wagub di setiap kesempatan juga mengimbau agar kita selalu disiplin protokol kesehatan, dan upayakan agar segera vaksin. Sebab itulah cara yang paling realistis dan efektif untuk mengakhiri pandemi ini," tutupnya. (SS6/d)