Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025
* Seorang Dokter Dilaporkan Masih Hilang

KKB Tembaki Aparat Saat Evakuasi Jasad Suster Gabriella Maelani dari Jurang

* Bus Karyawan Freeport Diduga Ditembaki OTK
Redaksi - Minggu, 19 September 2021 08:56 WIB
469 view
KKB Tembaki Aparat Saat Evakuasi Jasad Suster Gabriella Maelani dari Jurang
Foto: Dok/TNI AD
DITEMBAKI: Proses evakuasi jenazah Suster Gabriella Maelani (22), salah satu nakes korban kekejaman KKB berlangsung dramatis, Jumat (17/9). Aparat sempat ditembaki KKB.
Jakarta (SIB)
Aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah Suster Gabriella Maelani (22), salah satu tenaga kesehatan yang menjadi korban kekejaman KKB. Evakuasi berlangsung dramatis karena KKB melakukan penembakan saat jenazah dievakuasi dari jurang.

Peristiwa itu disampaikan TNI AD dalam situs resminya seperti dilihat , Sabtu (18/9).
Keterangan tertulis dari Penerangan Korem 172/PWY, pada Rabu (15/9) aparat TNI-Polri berhasil menemukan jenazah Suster Gabriella Maelani. Aparat juga menemukan Suster Kristina Sampe Tonapa yang selamat dari kejaran KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo Alipki Taplo.

Kristina Sampe baru bisa dievakuasi pada Kamis (16/9) karena cuaca yang tidak mendukung. Sementara jenazah Gabriella dievakuasi keesokannya.

Medan Evakuasi Berat
Tim evakuasi gabungan dari Yonif RK 751/VJS, Yonif 403/WP, dan Polsek Kiwirok membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengangkat jenazah Gabriella. Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter membuat tim yang bertugas mengalami kesulitan.

Tidak hanya itu, selama proses evakuasi berlangsung, tim gabungan TNI-Polri mendapat gangguan tembakan dari KKB. Penembakan dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriella ditemukan.

Danrem 172/PWY mengatakan, rencananya evakuasi jenazah Gabriella ke Jayapura dilanjutkan pada Sabtu (18/9) dengan mengamati cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok. Saat ini pengetatan keamanan telah dilakukan dengan menempatkan 1 SST personel Yonif RK 751/VJS.

Penyerangan terhadap nakes itu terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9). Selain itu, setidaknya ada lima orang nakes yang mengalami luka.

Saat ini seorang dokter Geral Sukoi (28) dilaporkan masih hilang. Dia dilaporkan sempat dipukul balok hingga kemudian didorong ke jurang.

Akan Ditangkap
Pangdam XVII/Cenderawasih diwakili Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Sabtu (18/9) menyebut, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan tambahan pasukan untuk melaksanakan pengamanan serta pengejaran terhadap KST di wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya. Mereka akan menangkap kelompok itu.

"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah memberikan perintah agar personel TNI yang berada di Distrik Kiwirok Kompleks untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan, baik hidup maupun mati, terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Bambang juga memberikan bantuan berupa bahan makanan ke masyarakat Distrik Kiwirok. Sebab, pasar tempat warga biasa belanja telah dibakar KST.

Dia juga menyampaikan ucapan duka atas peristiwa ini. Dia pun mengutuk aksi keji yang dilakukan kelompok separatis teroris itu.

"Keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih turut berduka yang mendalam atas meninggalnya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, akibat kekejaman, kekejian, kebiadaban, dan kebrutalan serta mengutuk tindakan KST yang sudah melampaui batas kemanusiaan dan kejadian ini merupakan bukti nyata dan tidak terbantahkan kalau selama ini mereka memutarbalikkan fakta atas kejadian-kejadian yang ada di Provinsi Papua," tutur Bambang.

Diduga Ditembaki
Sementara itu dilaporkan, konvoi bus karyawan PT Freeport dari Timika, Mimika, Papua, menuju Tembagapura diberondong tembakan. Penembakan dilakukan orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/9) pukul 17.22 WIT, yang dilaporkan oleh sopir bus bahwa mendengar suara mirip tembakan. Selanjutnya, pada pukul 17.27 WIT, ada informasi kendaraan pengawalan konvoi pada bagian depan mengalami penembakan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ada bekas yang diduga merupakan bekas tembakan di bagian belakang kendaraan dengan nomor lambung 01-4902R. Ditemukan satu lubang yang diduga bekas peluru pada pintu belakang kendaraan.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan pihaknya masih menyelidiki laporan penembakan tersebut. Dia mengatakan, bekas goresan pada bodi mobil 01-4902R diduga goresan bekas batu, bukan tembakan.

"Saya pastikan itu bukan bekas tembakan. Saya yakin itu bekas yang diduga batu, namun masih dalam penyelidikan," kata AKBP Era, Sabtu (18/9).

Era menambahkan, dilihat dari waktu kejadian, pihaknya meyakini bahwa itu bukanlah tembakan.
"Dari waktu kejadian, ini bukan penembakan. Kalau penembakan, biasa dilakukan tidak pada malam hari," tambah Era.
Kepolisian saat sedang memeriksa beberapa saksi terkait peristiwa itu. (Detikcom/c)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru