New York (SIB)
Presiden China menegaskan negaranya tidak mau lagi membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara baru di luar negeri. Pernyataan tersebut disampaikan Xi melalui rekaman video yang ditampilkan dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (21/9). Meski tidak memberikan rincian lebih lanjut, pernyataan tersebut dapat secara signifikan membatasi investasi PLTU batu bara di negara berkembang.
Janji tersebut dianggap menegaskan China dalam memerangi perubahan iklim. Xi berbicara setelah Presiden AS Joe Biden memberikan pidatonya di markas PBB. Dia juga mengulangi janjinya tahun lalu bahwa China akan mencapai netralitas karbon sebelum 2060. Di sisi lain, beberapa ahli mengkritik target netralitas karbon China karena tidak cukup ambisius.
China, penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, masih sangat bergantung pada batu bara untuk kebutuhan energi domestiknya. Sebelumnya, Beijing memang di bawah tekanan diplomatik untuk mengakhiri pembiayaan proyek PLTU batu bara di luar negeri. Pasalnya, investasi China dalam PLTU batu bara di luar negeri bakal semakin membuat dunia semakin kesulitan mencapai Kesepakatan Paris untuk mengurangi emisi karbon global. Awal tahun ini, Korea Selatan dan Jepang lebih dulu mengumumkan bakal menyetop pembiayaan PLTU batu bara di luar negeri.
“China akan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon,†tutur Xi. “Dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri,†imbuh Xi.
Utusan AS untuk memerangi perubahan iklim, John Kerry, dengan cepat menyambut komitmen Xi tersebut. Kerry menyebutnya sebagai kontribusi besar dan awal yang baik untuk upaya yang diperlukan guna mencapai kesuksesan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP26, di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober. “Kami telah berbicara dengan China selama beberapa waktu tentang hal ini. Dan saya benar-benar senang mendengar bahwa Presiden Xi telah membuat keputusan penting ini,†kata Kerry.
Sementara itu, Ketua COP26 Alok Sharma juga memuji pengumuman yang disampaikan Xi tersebut. “Saya menyambut baik komitmen Presiden Xi untuk berhenti membangun proyek batu bara baru di luar negeri. Ini topik utama diskusi saya selama kunjungan saya ke China,†tulis Sharma di Twitter.
Direktur Strategi Iklim Global di Sunrise Project Justin Guay menyambut baik pengumuman Xi tersebut. Sunrise Project adalah kelompok yang mengadvokasi transisi global dari batu bara dan bahan bakar fosil. Guay menuturkan, China berperan sangat penting untuk menekan bertambahnya jumlah PLTU di seluruh dunia. “Jika tidak ada aliran dana dari China untuk batu bara, maka hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada ekspansi batu bara global," ujar Guay. (Rtr/kps/c)