Jakarta (SIB)
Dalam memperingati Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia patut berbangga hati karena keberhasilan seorang pemuda Indonesia di kancah Internasional. Ia adalah Stephanus Widjanarko, alumnus ITB yang tercatat menjadi salah satu pemuda yang sukses menorehkan prestasi di dunia desain mobil.
Dalam wawancara di Kompas Tv, Kamis (28/10), Stephanus Widjanarko menceritakan bagaimana awalnya ia berkiprah di ajang mobil Formula 1 (F1).
"Sebenarnya awal mulanya itu seperti orang baru lulus sekolah cari kerja langsung ke sana. Karena apa yang saya pelajari di Eropa itu tidak secara langsung berhubungan dengan motor sport atau formula 1. Tapi akan belajar engineering apa namanya, belajar teknik-teknik yang bisa kita aplikasikan di mana saja dan saya kebetulan di Eropa mau coba cari kerja yang ada di pikiran. Ya kenapa nggak dicoba," ungkapnya.
Selanjutnya ia mengatakan, ia diterima di tim F1.
"Saya dulu dicoba berbagai jenis perusahaan dan kebetulan mungkin memang jodoh juga di sini. Saya terlibat sejak tahun 2013. Di sini di saya juga ngerasain berapa departemen,†ucapnya.
Memang bukan sembarang mobil, Stephanus merupakan salah satu insinyur yang membuat desain aerodinamika mobil F1 tim AlphaTauri.
Lulusan bidang engineering fluid dynamics di Universitas Twente di Belanda ini memang sejak kecil bermimpi bisa bekerja di F1 karena kerap diajak sang ayah menonton balapan.
Kemudian, saat ditanyakan apa yang menjadi tugasnya di tim F1, ia mengatakan, sebagai desain aerodinamis
"Kalau saya sekarang posisinya sebagai track dari sisi aero departemen dan tugas saya memastikan mobil yang kita bawa ke track mobil yang kita siapkan. Untuk ke track itu, harus sesuai dengan aspek yang ada, sesuai dengan performance potensial, performance yang ada serta kita mixer. Dipastikan semua set up kondisi mobil itu sesuai dengan yang kita desain," jelasnya.
Ia juga mengatakan, harus bekerja cepat menyesuaikan keadaan mobil yang tepat dalam tekanan yang begitu besar.
Sekarang Stepahus Widjanarko menjadi anggota kebanggaan di tim Scuderia AlphaTauri yang merupakan tim F1 junior dari Red Bull Racing.
Beralih
Sementara itu, mantan pembalap Formula 1 (F1) Rio Haryanto saat ini fokus di dunia bisnis. Dia sedang rehat dari dunia balap.
Rio Haryanto masih menjadi satu-satunya pebalap asal Indonesia yang pernah mencicipi aspal jet darat. Namun kini dia mengaku ada sejumlah bisnis yang ditekuninya.
Ia fokus di dunia bisnis keluarga. Ada beberapa bisnis yang dikelola sampai saat ini. Mulai dari bisnis percetakan milik keluarga hingga bisnis kuliner atau restoran, ujarnya seperti dikutip dari Kompastv, Kamis (28/10).
Diketahui, keluarga pebalap asal Solo itu mempunyai bisnis percetakan buku dan alat tulis yang cukup besar yakni PT Solo Murni. Perusahaan itu merupakan perusahaan manufaktur alat tulis Kiky creative product.
Sejumlah buku maupun alat tulis yang diproduksi dari perusahaan ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri saja. Tetapi, bisnis yang dirintis oleh ayahnya Sinyo Haryanto juga sampai ke mancanegara.
Sementara bisnis restoran yang digelutinya salah satunya adalah Grandis Barn. Restoran dengan bangunan ikonik ini berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar.
Restoran yang dibuka 2019 berada di antara pepohonan jati yang cukup luas. Tidak jarang pengunjung restoran yang menyempatkan diri berfoto di spot-spot yang cukup instagramable.
Walau fokus di dunia bisnis, pebalap kelahiran 22 Januari 1993 itu juga masih berniat untuk kembali ke ajang balap. (Dik/TM/d)
