Medan (SIB)
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon dan Tengku Erry Nuradi yang merupakan Gubsu periode 2013-2018 bertemu di Warung Kopimura, Jalan Pattimura Medan, Jumat (5/11). Momen pertemuan tersebut dalam suasana penuh kehangatan dan saling memuji satu sama lain terhadap prestasinya masing-masing.
Rapidin menyambut pertemuannya dengan Tengku Erry sebagai pertemuan bertuah. Di sisi lain, Tengku Erry memuji sobat lamanya Rapidin yang begitu enerjik saat diberikan kepercayaan menakhodai PDI Perjuangan Sumut. Ia melihat Rapidin adalah figur yang tepat untuk memimpin kepengurusan daerah partai sebesar PDI Perjuangan.
"Saya baca dan ikuti perjalanan Pak Rapidin sejak menjadi Ketua DPD PDIP Sumut, akselerasi dan determinasinya sangat mengagumkan. Bertemu dengan berbagai tokoh agama dan turun ke DPC-DPC untuk konsolidasi. Memang seperti itulah layaknya pimpinan partai," katanya seperti dilansir dari harianSIB.com, Sabtu (6/11).
Di tengah kehangatan perbincangan itu, Tengku Erry beberapa kali membuka ponselnya dan menunjukkan foto-foto kebersamaan mereka di berbagai kesempatan saat sama-sama masih menjabat. "Saya tidak akan lupa dengan pak Rapidin.
Sosoknya hangat dan selalu terbuka. Saya yakin dengan dukungan dan loyalitas pengurus yang lain, beliau bisa membawa PDIP Sumut lebih besar ke depan," lanjutnya.
Sementara, Rapidin mengingat sosok Tengku Erry sebagai sosok pemimpin yang hangat dan bersahabat terhadap seluruh bupati/wali kota saat dirinya memimpin Sumut. "Dalam berbagai kesempatan saat saya menjabat Bupati Samosir mengingat sosok Tengku Erry membawa kami di panggung acara," ujarnya.
Ia mengatakan Tengku Erry Nuradi memperkenalkan satu-persatu dan mengatakan bahwa para bupati/wali kota yang ikut membantu dirinya membangun program-program pembangunan di Sumut.
Dalam pertemuan informal yang berlangsung sekitar tiga jam itu, Rapidin didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Dr Soetarto, Wakil Sekretaris Internal DPD PDI Perjuangan Sumut Ahmad Bima Nusa dan beberapa Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Dr Aswan Jaya, dan Brillian Moktar SE MM.
Hadir juga mantan Direktur Utama PT Dhirga Surya Sumut Agus Marwan, mantan Direktur Keuangan PT Dhirga Surya Sumut Dicky Zulkarnain, mantan Kepala Tim Siber Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf, Amudi Manurung.
Ia menyebutkan Tengku Erry adalah model pemimpin yang nasionalis, moderat dan toleran. "Saya belum pernah mendengar beliau menyinggung soal agama, suku bahkan ras. Kenangan itu yang selalu membekas dalam ingatan saya," ungkapnya.
Karena model politik kepemimpinan itu pula, menurutnya, seluruh program pembangunan daerah di berbagai kabupaten/kota di Sumut berjalan dengan sangat koordinatif dan sinergis. Bahkan di era Tengku Erry, Pemprov Sumut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
Ia mengingatkan perlunya model politik kepemimpinan yang koordinatif untuk membangun Sumut ke depan. Apalagi Sumut, provinsi yang memiliki luas wilayah terbesar di Pulau Sumatera membutuhkan sinergi dan energi untuk menjadikannya provinsi yang memiliki indeks pembangunan terbaik di Indonesia.
"Rakyat Sumut masih perlu sosok yang memimpin dan mengordinasi bupati dan wali kota dengan hati sebagaimana pernah dipraktikkan Pak Tengku Erry," tutupnya. (SS6/c)