Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Pemerintah akan Berlakukan Pembatasan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

* Wagub DKI Minta Warga Tetap di Rumah Saat Libur Nataru
Redaksi - Rabu, 17 November 2021 09:40 WIB
451 view
Pemerintah akan Berlakukan Pembatasan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020). Ilustrasi
Jakarta (SIB)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah berencana melakukan pembatasan saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga kasus Corona.

"Apalagi menjelang tahun baru ini di mana memang pergerakan dan mungkin ada beberapa pembatasan di sekitar Nataru itu untuk menghindari lonjakan seperti tahun-tahun yang lalu," kata Ma'ruf di Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah, Aceh, Selasa (16/11).

Diperketat
Selain itu, guna mencegah masuknya varian baru virus Corona, Ma'ruf menyebut, pengetatan akan dilakukan di pintu kedatangan internasional saat Nataru. Pengetatan juga dilakukan pada saat screening kesehatan.

"Dan untuk yang varian baru itu kita memperketat pintu masuk baik darat, udara maupun laut dan memperketat screening," tuturnya.

Ma'ruf mengatakan, wisatawan asing memang dibutuhkan untuk menghidupkan sektor perekonomian. Akan tetapi, menyelamatkan masyarakat, kata Ma'ruf, adalah hal penting.

"Kita memang membutuhkan wisatawan asing tapi kita lebih penting menyelamatkan masyarakat bangsa daripada kemungkinan masuknya varian baru yang bisa memicu terjadinya gelombang ketiga. Karena itu kita lebih mementingkan wisata domestik, wisata lokal," tuturnya.

Tingkatkan
Ma'ruf juga mengimbau masyarakat senantiasa menjaga protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah dikatakan terus meningkatkan cakupan vaksinasi.

"Tentu vaksinasi itu, yang kedua penerapan protokol kesehatan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan yang ketiganya itu penerapan PeduliLindungi di semua tempat mobilitas," tuturnya.

"Tempat wisata, tempat belanja kemudian tempat di lingkungan sekolah, di mana terjadi pergerakan-pergerakan, itu kemudian kita terapkan. Jadi vaksinasi di lingkungan sekolah menjadi penting, termasuk di pesantren, supaya tidak terjadi klaster," pungkas dia.

Ingatkan
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, libur Nataru merupakan tantangan bagi Indonesia untuk terbebas dari pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat agar bekerja sama melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di awal tahun 2022.

"Saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan momen libur panjang sebagai tantangan kolektif, tantangan Indonesia untuk segera terbebas dari pandemi Covid-19. Melalui segala persiapan dan kerja keras untuk menerapkannya, maka kita bersama dapat mencegah lonjakan kasus atau gelombang kasus baru lainnya," ujar Wiku dikutip dari laman resmi covid19.go.id.

Guna mengantisipasi hal ini, setidaknya ada 5 hal yang harus dilakukan oleh seluruh pihak. Pertama, menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten. Kedua, masyarakat juga perlu segera melakukan vaksinasi Covid-19.

Selain sebagai tanggung jawab, hal ini juga menjadi upaya dalam melindungi masyarakat yang rentan.

"Ketiga, inisiatif mandiri untuk melakukan testing atau pengobatan Covid-19 jika merasakan gejala Covid-19," paparnya.

Keempat, masyarakat juga perlu melakukan analisis risiko penularan sebelum berkegiatan. Terlebih pada libur Nataru yang lalu, tak jarang masyarakat yang bepergian ke tempat umum atau mengunjungi sanak saudara.

Dan kelima, Satgas Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan kebijakan yang sedang berlaku. "Terakhir, mari ikuti perkembangan kebijakan yang berlaku dan mematuhinya," pungkasnya.

Tetap di Rumah
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mewanti-wanti agar warga mengantisipasi potensi peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta.

Politikus Gerindra itu mulanya mengungkap, momen libur panjang kerap menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Pasalnya, mayoritas warga pasti memilih memanfaatkan waktu libur panjang untuk berpelesiran.

"Kita ketahui pada setiap libur panjang di tahun 2021 2022 menimbulkan peningkatan Covid yang signifikan. Karena libur panjang itu orang ke luar kota luar negeri ke mana-mana jalan dan sebagainya," kata Riza di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/11).

Untuk itu, Riza meminta agar masyarakat dapat mengendalikan diri untuk tidak ke luar rumah saat libur Nataru. Dia mengimbau agar warga tetap berada di dalam rumah demi meminimalisir penularan virus Covid-19.

"Di libur awal dan akhir tahun ini kami berharap semua warga Jakarta bisa mengendalikan diri dengan tetap berada di rumah, tidak perlu berpergian kecuali yang sangat penting," ujar Riza. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru