Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025
Tak Bisa Kawal Agenda Besar

Jokowi Ancam Copot Kapolda-Kapolres

* Jokowi Sentil Kapolda-Kapolres Sowan ke Sesepuh Ormas yang Sering Ribut
Redaksi - Sabtu, 04 Desember 2021 09:12 WIB
408 view
Jokowi Ancam Copot Kapolda-Kapolres
(Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
PENGARAHAN: Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada peserta apel Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Polri tahun 2021 di Hotel The Apura Kempinski Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12). 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai pentingnya investasi bagi ekonomi Indonesia. Jokowi lantas mengancam akan mencopot kapolda-kapolres yang tak bisa mengawal agenda besar.

"Jaga, sekali lagi, jaga yang namanya investasi. Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri. Kapolda yang tidak bisa menjaga, sama, diperingatkan, kalau memang sulit, nggak bisa mengawal, nggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf.

Saya memang nggak bisa ngomong keras, ngomong... tapi udah... nggak bisa dia, ganti," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Polri tahun 2021 di Hotel The Avurpa Kempinski, Nusa Dua, Bali seperti dalam video yang dilihat di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12).

Jokowi menjelaskan saat ini Indonesia dihadapkan pada agenda besar, yaitu G20. Menurut Jokowi, Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang memegang keketuaan G20.

"Ingat, bahwa G20 ini adalah negara-negara dengan PDB besar, negara-negara dengan GDP, growth domestic product yang gede, yang ada di dunia ini Pendapatan domestik bruto yang gede. Amerika ada di situ, China ada di situ, Rusia ada di situ, Prancis ada di situ, Jerman ada di situ, Italia ada di situ, Inggris ada di situ. Brasil ada di situ, Australia ada di situ, negara-negara gede semuanya. Arab Saudi ada di situ, Korea, Jepang ada di situ," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Indonesia harus menjaga kehormatan tergabung bersama negara-negara besar di G20. Jokowi tak ingin ada hal sekecil apa pun yang mengganggu keketuaan Indonesia.

"Kita sudah berada di dalamnya sehingga harus menjaga betul-betul kehormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada negara kita Indonesia sehingga, sekali lagi, harus kita jaga betul. Jangan sampai ada letupan sekecil apa pun yang berkaitan dengan keketuaan kita di G20. Dan kemarin sudah dimulai, karena ada 150 meeting di dalam kegiatan G20 ini. Meeting-meeting besar," ujar Jokowi.

Sentil
Dalam pengarahan itu, Jokowi juga meminta seluruh jajaran Polri menghormati kebebasan berpendapat masyarakat di Indonesia. Jokowi mengatakan kebebasan berpendapat merupakan konsekuensi Indonesia sebagai negara demokrasi.

"Kritik dipanggil. Mengkritik dipanggil. Kalau mengganggu ketertiban, iya silakan, tapi kalau nggak, jangan. Karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi. Hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya, tapi ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri," kata Jokowi.

Jokowi kemudian menyentil para kapolres dan kapolda baru yang sowan ke sesepuh ormas yang kerap membuat gaduh. Jokowi mewanti-mewanti Polri agar tidak menggadaikan kewibawaan.

"Saya kadang-kadang, saya sudah lama sekali ingin menyampaikan ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Bener ini? Saya tanya ke kapolres. Kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan. Polri harus memiliki kewibawaan," ujar Jokowi.

Masyarakat Bantu
Jokowi berpesan kepada Polri agar melindungi dan membantu masyarakat yang lemah. Jokowi meminta masyarakat kecil diperhatikan.

"Yang biasanya terpinggirkan dalam hukum, hati-hati urusan pedagang kecil, lindungi. Saya kalau baca itu betul-betul. Itu menjadi sebuah persepsi loh, hati-hati loh ya. Kecil-kecil seperti itu. Itu kecil-kecil, itu mungkin urusannya bukan kapolres, kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda, yang kecil-kecil seperti ini," ujar Jokowi.

Jokowi tidak ingin ada anggapan diskriminasi terhadap masyarakat yang lemah. Karena itu, Jokowi meminta Polri terus menjaga kepercayaan masyarakat.

"Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah. Hati-hati. Hati-hati. karena terakhir karena posisi Polri sekarang ini pada posisi 3 besar yang dipercaya oleh masyarakat. Jadi titipan saya itu. Hati-hati dipercaya, itu tidak mudah.

Yang kecil-kecil itu diperhatikan. Angka 80 persen itu angka yang sangat besar sekali. Survei baru 3 hari yang lalu saya terima. Hati-hati kepercayaan ini, hati-hati. Tinggi sekali. Naiknya tinggi sekali, tapi hati-hati," ujar Jokowi. (detikcom/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru