Tapanuli Utara (SIB),
Kepala LLDikti Wilayah I, Prof Dr Ibnu Hajar, MSi mengingatkan para wisudawan/ti Sarjana 1 Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) adalah calon sumber daya yang unggul yang kelak siap berpartisipasi dalam pembangunan.
"Kalian sudah memiliki kapasitas skil. Namun perlu saya mengingatkan, namanya yang belajar tidak boleh berhenti," ujar Prof Ibnu dalam sambutannya via zoom dalam acara wisuda Sarjana I Angkatan XXXIX UNITA yang digelar secara tatap muka di Gedung Serba Guna, Tarutung, Sabtu (11/12).
Tampak hadir tamu istimewa, Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr Robinson Butarbutar. Selain itu ada juga Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Drs Rikardo Hutajulu MPd, mewakili Bupati Toba.
Dengan pelantikan Sarjana 1 di Tahun Ajaran 2021/2022 ini, sejak didirikan tahun 1987 oleh almarhum DR GM Panggabean, UNITA telah menghasilkan lulusan sebanyak 9.300 lebih sarjana yang tersebar di wilayah di berbagai wilayah nusantara.
Prof Ibnu lebih jauh menekankan, kalau secara formal wisudawan sudah selesai belajar dari kampus dan siap untuk bekerja.
Sesungguhnya, setelah keluar dari kampus akan berhadapan dengan suatu proses belajar yang lebih panjang.
"Sesungguhnya tantangan yang paling besar adalah bagaimana kalian siap bekerja. Setelah hari ini, besok kalian akan berhadapan dengan universitas kehidupan yang nyata. Kalian akan berhadapan dengan sejumlah masalah atau persoalan-persoalan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dimana akan dihadapkan dengan kompetisi. Itulah yang menjadi tantangan.
Makanya para wisudawan/ti tidak boleh berhenti belajar. Justru faktor-faktor yang mendorong kesuksesan adalah 85 % dari soft skill dan 15% dari hard skill. Aspek soft skill tidak lagi berhadapan dengan teori tetapi berurusan dengan kepribadian, kejujuran, integritas dan tanggung jawab," terang Ibnu.
Dia menerangkan, zaman saat ini merupakan era digital. Oleh karena itu, selain keterampilan-keterampilan keilmuan yang didapatkan dari perkuliahan, juga harus berhadapan dengan adaptasi kemampuan digital atau teknologi. Untuk itu, penguatan teknologi harus dipersiapkan.
"Kemudian kemampuan komunikasi atau penguatan bahasa juga harus ditingkatkan. Selanjutkan meningkatkan kemampuan membangun kemampuan jaringan atau akses, memecahkan masalah dan kemampuan kreatif dan inovasi perlu diperkuat untuk menjadi fundamental untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih bagus," ungkapnya.
TUNJUKKAN PERAN
Sementara itu, Ephorus HKBP, Pdt Dr Robinson Butarbutar yang diundang secara khusus menyampaikan sambutan, mengatakan, di Kota Tarutung sedang terjadi suatu peristiwa yang sangat penting yaitu sebuah universitas memberangkatkan para mahasiswa mahasiswinya yang sudah ditempa sekian lama ke tengah-tengah masyarakat, dimana saat ini juga sedang dibutuhkan banyak tenaga untuk memajukan kabupaten-kabupaten disekitaran Danau Toba.
"Engkau adalah yang terberkati hari ini. Sebab saat ini masih banyak anak-anak bangsa yang tidak mampu belajar di universitas baik swasta atau pun negeri. Malah menurut para Menteri kita, tenaga-tenaga kerja di Indonesia mayoritas lulusan SMP dan SMA. Karena itu biarlah hatimu berbahagia karena telah mendapat peluang yang besar untuk mencerdaskan diri," ungkapnya.
"Sebagaimana kita ketahui, Presiden Jokowi sudah menjadikan Danau Toba menjadi Destinasi Super Prioritas. Ini berarti Tapanuli Raya sedang dibangun dengan sebaik - baiknya. Dan untuk itulah, para Sarjana UNITA harus menunjukkan perannya untuk memajukan daerah kita. Gunakanlah pekerjaan itu nanti untuk membuat orang lain bahagia. Untuk itu, marilah gunakan kesempatan yang ada," jelasnya.
BERMARTABAT
Sebelumnya, Rektor UNITA Dr Ir Adriani SA Siahaan MP dalam sambutannya menyampaikan harapannya, agar para lulusan UNITA tetap menjadi yang terbaik dalam berbagi ilmu ataupun dalam bersosialisasi dengan masyarakat.
"Persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan membuat kita harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Dan diharapkan pendidikan dan pengalaman selama menjalani kuliah di UNITA dapat menjadi bekal bagi wisudawan wisudawati baik dalam berfikir dan bertindak, menjadi insan intelektual yang mengedepankan perilaku yang bermartabat dan berbudaya," ujarnya.
PENGHARGAAN
Dalam kesempatan itu, Kiki Rafiati Tinambunan SPd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Bahasa Inggris menjadi wisudawan peraih indeks prestasi tertinggi atau Cumlaude dan wisudawan termuda atas nama Lihardo Ebenezer Sitorus SE dari Fakultas Ekonomi Prodi Menejemen dengan usia 21 tahun mendapat piagam penghargaan dari Rektor UNITA.
Di awal acara, Ketua Panitia Wisuda, Sahat Dapottua Sitompul ST MT dalam laporannya menyampaikan, UNITA melaksanakan Wisuda Sarjana ke XXXIX terhadap 213 orang terdiri dari, Fakultas Teknik (FT) berjumlah 7 orang, Fakultas Pertanian (FP) berjumlah 2 orang, Fakultas Ekonomi (FE) berjumlah 87 orang dan Fakultas Hukum (FH) berjumlah 24 orang.
"Kemudian, Fakultas FKIP terdiri dari Pendidikan Matematika berjumlah 11 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berjumlah 38 orang, Pendidikan Bahasa Inggris berjumlah 26 orang dan Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn) berjumlah 18 orang," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan, Panitia mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum Yayasan, Ibu R Hutagalung dan KPBH GM Immanuel Panggabean dan pimpinan Rektorat atas mandat yang diberikan untuk melaksanakan wisuda secara tatap muka ini.
KESEMPATAN BAIK
Bupati Toba yang diwakili oleh Sekdis Dinas Pendidikan Kabupaten Toba, Drs Rikardo Hutajulu, MPd dalam sambutannya menyampaikan, sesungguhnya kesuksesan dan kewibawaan seseorang tidak ditentukan oleh kekayaan atau silsilah keturunan. Tetapi kesuksesan seseorang ditentukan oleh sejauh mana mengekspresikan diri untuk menjadi sukses dengan ada semangat, kemauan dan kerja keras.
"Ditetapkannya Danau Toba sebagai kawasan pariwisata strategis pariwisata Nasional super perioritas, UNITA sebagai salah satu perguruan tinggi yang berpengalaman telah memberi warna tersendiri dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi pembangunan di Indonesia, " pungkasnya.
Dia mengatakan, sejatinya keberadaan UNITA di kawasan Danau Toba merupakan kesempatan baik bagi warga di Kawasan Danau Toba untuk menimba ilmu.
BANGGA
Mewakili dari orang tua wisudawan wisudawati, Asep Manalu dalam sambutannya juga mengatakan, dirinya sebagai orang tua bangga atas keberhasilan para wisudawan wisudawati UNITA yang telah meraih gelar Sarjana.
"Tetapi saya berpesan, untuk mencapai keberhasilan yang diutamakan adalah hati yang tulus untuk mengerjakan pekerjaan kita. Harapan kita adalah berbuatlah yang terbaik di tengah-tengah masyarakat.
Dia juga mengungkapkan, dirinya juga merupakan Alumni UNITA tahun 1999."Saya bangga sebagai Alumni UNITA. Saat ini, saya bekerja di Pemkab Taput," ujarnya.
Mewakili wisudawan, Norbert Halawa menyampaikan, dirinya sangat berterima kasih kepada bapak dan ibu dosen yang telah memberikan arahan dan pelajaran yang berharga selama di perkuliahan.
"Ini menjadi bekal ilmu yang sangat berharga bagi kami. Para dosen adalah orang tua kedua kami yang telah mendidik dan mengajarkan kami. Selama 4 tahun bukan perjalanan mudah bagi kami dan saat ini menjadi capaian yang indah bagi kami.
Tentunya semua itu tidak terlepas dari dukungan para bapak dan ibu dosen yang telah memberikan waktu, ilmu serta bimbingan kepada kami," ujarnya. (BR 6/F4/c)