Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Survei Charta Politika: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Naik Jauh Jadi 70,1 Persen

* Naik Tajam, Kepuasan Penanganan Pandemi Jadi 77,6 Persen
Redaksi - Selasa, 21 Desember 2021 08:00 WIB
585 view
Survei Charta Politika: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Naik Jauh Jadi 70,1 Persen
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi-Ma'ruf Amin
Jakarta (SIB)
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebanyak 70,1 persen responden puas atas kinerja Jokowi-Ma'ruf amin.

Survei Charta Politika Indonesia ini dilakukan pada 29 November-6 Desember 2021. Total responden survei ini 1.200 dengan rincian laki-laki dan perempuan usia 17 tahun ke atas atau memenuhi syarat pemilihan. Survei ini dilakukan metode wawancara tatap muka dan margin of error sekitar +-2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Pada survei ini, responden diberikan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Saudara terhadap kinerja pemerintah Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin, apakah sangat puas, cukup puas, atau tidak puas sama sekali?

"Kalau kita lihat di sini ada 8,3 persen mengatakan sangat puas, 61,8 persen mengatakan cukup puas, mengatakan kurang puas ada 26,6 persen dan tidak puas sama sekali 2,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam rilis survei virtual, Senin (20/12).

"Kalau ingin dikategorikan puas dengan tidak puas sebagai sebuah kutub, artinya 70,1 persen responden yang mengatakan puas dan ada 29,4 persen yang mengatakan tidak puas, 0,6 persen yang tidak menjawab," lanjut Yunarto.

Yunarto kemudian menjabarkan kepuasan responden terhadap pemerintahan Jokowi berdasarkan wilayah. Mereka yang puas ada di wilayah Jawa Timur hingga NTT.

"Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah itu ada di pemilih yang berada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali, NTB, NTT. Ini ada faktor, jadi ini ada basis-basis pendukung Jokowi, selain faktor rasionalitas, tingkat kepuasan ini juga dipengaruhi oleh afiliasi politik, kita lihat ada pola yang sama," tuturnya.

Responden yang tidak puas atas kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Yunarto, ada di DKI Jakarta, Banten, Sumatera, dan Sulawesi. Dia menilai kepuasan kinerja itu dipengaruhi oleh afiliasi politik responden.

"Ketika kita baca tingkat kepuasan yang rendah, itu berada di wilayah Sulawesi, DKI Jakarta, Banten dan Sumatera. Sulawesi dan Jakarta diketahui juga, dari sisi partisanship pilihan pada tahun 2019 itu bisa dianggap sebagai basis dari pemilih Prabowo-Sandiaga Uno yang katakanlah memiliki resistensi lebih tinggi kepada pemerintahan Jokowi," sebut dia.

Kepuasan terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin:
- Sangat puas 8,3%
- Cukup puas 61,8%
- Kurang puas 26,6%
- Tidak puas 2,8%
- Tidak menjawab 0,6%

Tingkat kepuasan kinerja pemerintah:
- Maret 65,3%
- Juli 62,4%
- November 70,1%

Tingkat ketidakpuasan kinerja pemerintah:
- Maret 21,2%
- Juli 34,1%
- November 29,3%

Jadi 77,6 persen
Sementara itu, kepuasan publik terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia melonjak tajam. Pada periode November-Desember ini, kepuasan terhadap penanganan pandemi naik menjadi 77,6%.

Yunarto Wijaya, mengatakan pertanyaan yang diajukan kepada responden apakah mereka puas atau tidak puas dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hasil survei ini juga dibandingkan pada periode Juli lalu, saat Indonesia mengalami lonjakan kasus Corona.

"Pada saat bulan Juli, kebetulan survei dilakukan pada saat Delta sedang mengamuk dan hanya 47,9 persen mengatakan baik dan hanya 3,5 persen mengatakan sangat baik. Ini meningkat tajam, sekarang yang menyatakan baik 71,8 persen dan sangat baik 6,8 persen kalau dijumlahkan 77,6 persen, naik cukup tajam," kata Yunarto.

Yunarto meyakini bahwa meningkatnya kepuasan publik terhadap penanganan pandemi Covid-19 sesuai dengan data kasus Corona saat ini. Dia menyebut angka pandemi Covid-19 menurun.

"Saya pikir ini linear dengan data angka positif, angka aktif ataupun angka kematian, angka BOR tiap hari angkanya menurun. Walaupun terjadi perdebatan faktornya apa, liburan Nataru juga diperbolehkan tidak seperti aturan awal, tapi hitungannya alhamdulillah kita masih memiliki angka yang cukup baik penanganan Covid-19," katanya. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru