Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Ekonomi Butuh Pemulihan, Pemda Jangan Asyik Mendigitalisasi di Lingkup Sendiri

Redaksi - Jumat, 18 Februari 2022 10:51 WIB
468 view
Ekonomi Butuh Pemulihan, Pemda Jangan Asyik Mendigitalisasi di Lingkup Sendiri
Foto: Ist/harianSIB.com
Ilustrasi 
Bandung (SIB)
Kabupaten dan kota diharapkan tak hanya berkutat pada langkah elektronifikasi di lingkup pemda terlebih di masa pandemi Covid-19 ketika ekonomi membutuhkan pemulihan.

Mereka perlu memperhatikan sektor-sektor lainnya yang membutuhkan pula sentuhan teknologi digital.

Teknologi digital sendiri terbukti mengatasi kebuntuan yang muncul gara-gara pandemi, seperti kebutuhan supply dan demand. "Jangan hanya fokus pada elektronifikasi transaksi pemda saja, tapi lebih komprehensif untuk digitalisasi masyarakat," kata Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto secara daring pada Rakorwil "Forum Koordinatif Penguatan Sinergi Kolaborasi Program TPID & TP2DD Se-Jabar 2022", Rabu (16/2). Menurut dia, banyak sektor yang bisa diperkuat dengan teknologi digital seperti ekosistem pasar, UMKM, digitalisasi desa, pariwisata, transportasi, hingga digitalisasi rumah ibadah. Dijelaskan, optimalisasi digitalisasi itu bakal bisa memperbaiki proses transaksi, pemasaran, dan distribusi.

Dengan demikian, efisiensi ekonomi meningkat sehingga berpengaruh pada pengendalian inflasi di daerah.

Dia pun mengingatkan bahwa dalam transformasi digital yang komprehensif, digitalisasi pembayaran itu menjadi pintu masuk dalam mengembangkan eksosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi. "Karena itu, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di daerah harus mampu mengonsolidasikan, menyinergikan, dan menggerakan sejumlah pihak untuk mempercepat digitalisasi tersebut," jelasnya.

Herawanto menambahkan keunggulan teknologi digital memang memberikan banyak perubahan.

Pasalnya, kehadirannya mampu menerobos sekat jarak dan waktu secara lebih efektif.

Selain itu, interkonektivitas antarpenduduk dan bisnis otomatis meningkat, sehingga sanggup menciptakan efisiensi ekonomi mengingat rantai distribusi barang dan jasa makin pendek.

"Efisiensi ekonomi ini kan kunci daya saing bisnis untuk berkompetisi, harga yang terbentuk paling efisien, dan pada ujungnya menyejahterakan masyarakat," katanya. Sementara itu, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengamini pernyataan Herawanto untuk makin memassifkan sentuhan teknologi digital dalam banyak aspek kegiatan masyarakat.

Hal itu merujuk dinamika masyarakat dalam memanfaatkan transaksi tanpa temu muka itu.

Untuk e-commerce misalnya pada tahun lalu naik mencapai 50,75 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Jadi di masa pandemi, sampai saat ini, transaksi e-commerce terus meningkat," katanya. (SM/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru