Jakarta (SIB)
Mengerti kemampuan politiknya masih cetek, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha resmi membatalkan tekadnya maju jadi Calon Presiden (Capres) 2024. Kini, Giring memutuskan lebih berfokus mendorong para kadernya menuju kursi legislatif.
Mulanya Giring berambisi untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Dia bahkan mengaku sudah berkeliling Indonesia untuk mewujudkan keinginannya itu. Langkah itu didukung partainya. Karena PSI selalu memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk maju sebagai pemimpin-pemimpin nasional dan daerah, tidak terkecuali Giring.
"Saya bekerja dan berkeliling RI untuk mewujudkan keinginan saya tersebut, saya bersyukur dapat bertemu sebanyak mungkin rakyat dan tokoh-tokoh di berbagai provinsi dan kabupaten/kota," kata Giring seperti dilihat dari kanal YouTube DPP PSI, Kamis (24/2).
Namun, setelah berkeliling, mantan vokalis group band Nidji itu justru menemukan fakta yang tidak berpihak kepadanya.
Masyarakat menganggap pemimpin yang ideal adalah seperti Joko Widodo. Menurutnya, banyak rakyat yang masih menghendaki Jokowi memimpin kembali Indonesia namun terkendala konstitusi.
Hal itu didapatinya saat safari politik keliling Indonesia. "Banyak sekali rakyat Indonesia yang ternyata masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia. Ini adalah fakta di lapangan, sekaligus aspirasi masyarakat yang sangat mencintai Jokowi. Namun dibatasi oleh konstitusi presiden hanya bisa dijabat selama 2 periode," ucapnya.
Atas temuan itu juga, Giring justru berpikir dirinya belum layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024. Dia pun memutuskan untuk mundur dari capres 2024. "Maka hari ini dengan penuh kesadaran saya H Giring Ganesha Jumaryo mengumumkan mundur dari pencalonan presiden RI," tegas dia.
Giring menekankan kini akan lebih fokus untuk mempersiapkan para kadernya sebagai legislatif. DPP PSI, tambah dia, akan fokus pada Pileg 2024. "Bersama kawan-kawan DPP PSI saya akan fokus pada perjuangan meloloskan PSI ke Senayan pada Pemilu 2024 nanti, menghantarkan lebih banyak lagi kader-kader kami ke kursi parlemen dan eksekutif," tuturnya. (KJ/d)