Jumat, 25 April 2025

9 WNI Terjebak di Ukraina Berhasil Dievakuasi ke Polandia

Redaksi - Minggu, 20 Maret 2022 08:19 WIB
357 view
9 WNI Terjebak di Ukraina Berhasil Dievakuasi ke Polandia
(Dok/Kemenlu RI)
EVAKUASI: Sembilan orang WNI berhasil dievakuasi ke perbatasan  Polandia, Jumat (18/3) waktu setempat.
Binjai (SIB)
Sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina akhirnya berhasil dievakuasi oleh pemerintah Indonesia, Jumat (18/3) waktu setempat. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu RI Judha Nugraha mendampingi secara langsung proses evakuasi para WNI dari zona perang hingga saat ini sudah berada pada zona aman.

"Alhamdulillah kita semua telah berada di zona aman, Kita baru saja melewati perbatasan di Polandia," kata Judha.

Perwakilan WNI, Iskandar menceritakan kengerian rudal-rudal Rusia yang membombardir wilayah Chernihiv dan pabrik tempat mereka bekerja. Dia dan teman-teman WNI lain merasa frustasi dan pasrah.

Iskandar kemudian mewakili teman-temannya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak terkait karena akhirnya terselamatkan. "Terimakasih Bapak Presiden, Ibu Menlu, Bapak Dubes Kiev, Bapak Judha, Kepala BIN. Mungkin tanpa kerja keras bapak-bapak kami tak ada di sini. Saya mewakili teman-teman juga keluarga di Indonesia mengucapkan terimakasih dan mohon maaf jika selama ini kami banyak menyusahkan, banyak merepotkan, mohon maaf sebesar-besarnya," ujar Iskandar menahan tangis.

Iskandar, bersama delapan WNI lainnya sempat terjebak di bunker pabrik tempat mereka bekerja karena rentetan serangan bom Rusia ke wilayah Chernihiv. Selama empat hari terakhir, keadaan di kota tersebut digambarkannya sangat gawat.

"Siang malam bom nggak berhenti-berhenti, kita merasa sudah dekat dengan maut," kata Iskandar.

Kendati begitu, ia mengaku sangat bersyukur karena selama terjebak di Chernihiv, mereka selalu mendapatkan dukungan dari pihak Kemenlu RI. Para WNI selalu mendapatkan nasihat dan masukan agar mereka merasa tenang dan tidak merasa sendirian di kota yang tengah dilanda perang.

"Alhamdulillah saat ini kami sudah keluar, dan di Chernihiv, empat hari terakhir memang betul-betul gawat, listrik nggak ada, air nggak ada, ditambah lagi kami dapat kabar baru bahwa bagian belakang pabrik tempat kami sembunyi sudah kena bom.

Jadi Alhamdulillah terima kasih mungkin sudah ditakdirkan kalau kita itu keluar sehingga terhindar dari musibah itu," ujar Iskandar berlinang.

Langkah-langkah Evakuasi
Judha menjelaskan berbagai macam skenario evakuasi sudah disiapkan sejak Rusia mulai invasi di Ukraina. Rute evakuasi disiapkan baik itu menuju Utara atau Belarus maupun ke arah Selatan. Indonesia sangat memprioritaskan keselamatan WNI, sehingga pergerakan evakuasi tidak akan dilakukan ketika situasi tidak aman.

"Oleh karena itu waktu menunggu situasi aman bagi proses evakuasi memang memerlukan waktu yang lama kalau kita hitung sejak tanggal 24, maka ada 22 hari yang diperlukan untuk mencari kesempatan yang aman untuk bisa melakukan pergerakan evakuasi," ujar Judha.

Komunikasi koordinasi intensif juga kita lakukan di berbagai lini. Judha merunut pada 14 Maret, sembilan WNI dijemput dari pabrik di Chernihiv yang menjadi tempat paling aman mereka menuju pusat kota. "Pada saat itu sebetulnya kita sudah mengupayakan ada evakuasi, namun kemudian ada jam malam di kota Kiev, sebab Kiev menjadi salah satu jalur evakuasi kita," kata Judha.

Jam malam pun dicabut pada 17 Maret, sehingga pihak Kemenlu RI berhasil berangkat dari Chernihiv menuju Kiev. Setelah sampai di Kiev, rombongan evakuasi menuju Lviv, dan tiba di Lviv pada pukul 00.20 dini hari pada 18 Maret.

"Setelah itu, mereka menginap dan pada jam 11 waktu Lviv kita berangkat menuju perbatasan, dan Alhamdulilah sudah lewat perbatasan Polandia. Kita sudah di zona aman," terang Judha.

Langkah selanjutnya adalah menuju safe house di Warsawa untuk pemeriksaan kesehatan. WNI kemudian menunggu untuk dipulangkan ke Indonesia menggunakan pesawat komersil.

Sementara itu, istri Iskandar, Ayi Rodiah mengaku mendapat kabar akan dievakuasinya sembilan WNI dari sang suami pada Jumat (18/3) pagi.

"Alhamdulillah bang, saya tadi pagi sudah ditelpon suami bahwa akan dievakuasi, mudah-mudahan segera cepat pulang ke Tanah Air dengan sehat dan selamat. Menurut infonya insya Allah dalam minggu ini juga pulangnya karena mereka harus dicek kesehatannya dulu baru bisa pulang " ucap Rodiah kepada SIB. Jumat (18/3) malam. (MI/Republika.co.id/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Gedung DPRD Labura Diresmikan

Gedung DPRD Labura Diresmikan

Aekkanopan(harianSIB.com)Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhan Batu Utara (Labura) melaksanakan halal bihalal di Kantor DPRD Labura,