Medan (SIB)
Tudingan Masinton Pasaribu yang meminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) mengundurkan diri mendapat reaksi.
Tokoh warga Sumatera Utara (SU) Dr RE Nainggolan MM minta agar anggota DPR RI itu mengedepankan intelektualitas sebagai anggota terhormat yang juga bagian dari Bangso Batak. "Hak yang bersangkutan mengeluarkan pendapat, tapi sebagai orang Batak, saya berharap cerna dan pedomani makna umpasa halak hita (pepatah orang Batak-red), "Pantun Hangoluan, Tois Hamagoan" (berlakulah sopan dan santun terhadap siapapun, karena kesombongan akan membawa kehancuran) ujar mantan Sekretaris Daerah Provinsi SU di masa Gubernur Rizal Nurdin, Rudolf Pardede dan H Syamsul Arifin serta Gatot Pujonugroho tersebut.
DIREMEHKAN
Terpisah, Punguan (Perkumpulan Marga) Raja Panjaitan dohot Boruna Sumatera Utara (PRPDB SU) merasa dilecehkan oleh tudingan Masinton Pasaribu. "Saya sedih, sedih sekali. Mengapa anak kami, LBP, diperlakukan seperti itu. LBP itu bagian integral PRPDB yang berjasa tak hanya untuk Indonesia tapi dunia. Saat ini, LBP itu Ketua Panitia G20 di mana Pak Joko Widodo sebagai Presiden NKRI sebagai ketua," ujar Penasihat St Ir Pandapotan Panjaitan, Kamis (14/4).
Sebagaimana diketahui, Masinton Pasaribu menuding LPB tidak kapabel serta menuntun mengundurkan diri dari jabatan sebagai pembantu presiden di Kabinet Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Tuntutan disampaikan pasca aksi mahasiswa di DPR RI Senayan Jakarta pada 11 April dan diulangi lagi seusai LBP menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia pada 12 April.
RE Nainggolan mengatakan, LBP sudah menjelaskan tidak ada mengeluarkan statemen agar presiden tiga periode. "Tapi mengapa sebagian orang, bahkan anggota legislatif, menuding dan melandaskannya sebagai tuntutan mundur. Begitupun, tidak apa-apa. Silakan berpendapat, asal hormatilah Pak LBP sebagai orangtua, sesepuh Bangso Batak, WNI yang dihormati warga dunia karena kiprah positifnya," ujarnya dihubungi via seluler ketika hendak berangkat ziarah dalam rangka Paskah 2022.
Sebelum berangkat, RE Nainggolan diundang PRPDB SU guna meneruskan protes dari punguan tersebut tapi harus sesegeranya pergi ke bona pasogit untuk ziarah. "Lihatlah, betapa hormatnya seorang tokoh sekaliber Amang (bapak/orangtua) RE Nainggolan pada orangtuanya. Ini yang harus ditiru generasi muda Batak," ujar Gregorius Marninga Lumbanbatu.
Terpisah, di Sekretariat PRPDB SU Jalan Permai 12 Sidorame Timur - Medan Perjuangan, Medan, punguan (perkumpulan) mengadakan rapat pengurus pasca dikukuhkan.
Ketua Umum Ir Monang Panjaitan MT menyampaikan hasil rapat bahwa PRPDB SU menyesalkan dan memprotes pernyataan Masinton Pasaribu pada LBP. "Keluarga besar marga Panjaitan merasa diremehkan atas pernyataan Masinton Pasribu," tegasnya didampingi Sekretaris Jenderal Jonny Panjaitan, Penasihat St Ir Pandapotan Panjaitan, Ketua Pengawas St Drs Herellus Panjaitan dan Wakil Bendahara Drs Gregorius Lumbanbatu. "Pak LBP itu bukan hanya milik punguan, bukan cuma milik Indonesia tapi sudah bagian dari dunia. Itulah putra terbaik bangsa," tegasnya.
Monang Panjaitan berharap Masinton Pasaribu menunjukkan sikap kesatria. "Generasi muda Bangso Batak butuh panutan orang muda, tapi Masinton Pasaribu menafikkannya," timpal Gregorius Lumbanbatu.
PRPDB SU menilai, permintaan agar LBP mundur dinilai tak pada tempatnya karena yang mengangkat menteri dan pembantu presiden adalah hak preogratif Presiden sebagai kepala negara.
Atas sikap Masinton Pasaribu tersebut, PRPDB SU menganjurkan yang bersangkutan minta maaf kepada seluruh marga Panjaitan dan boru. "Bila tidak, semakin banyak enerji tertumpah karena ucapan yang dinilai sembrono. Sampai sekarang, sudah muncul pro kontra yang semestinya tidak perlu karena ucapan yang bersangkutan. Jika enerji tersebut dimanfaatkan membangun bangsa, sudah banyak dapat dilakukan," tegas Pandapotan Panjaitan. (R10/a)