Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Demo Mahasiswa di Patung Kuda Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden

* Diduga Lakukan Provokasi, Seorang Pendemo Diamankan
Redaksi - Jumat, 22 April 2022 10:46 WIB
740 view
Demo Mahasiswa di Patung Kuda Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden
(Anggi Muliawati/detikcom)
Demo mahasiswa di Patung Kuda.
Jakarta (SIB)
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Mereka membawa sejumlah tuntutan mulai dari tolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode hingga masalah perekonomian.

"Kami dari seluruh Indonesia, beraspirasi di sini, karena rezim yang semakin dikeluarkan, betul kawan-kawan?" kata Abdul Kholiq Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan dalam orasinya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4).

Abdul mengatakan mereka berada di sana untuk menuntut sejumlah hal kepada pemerintah. Sebanyak tujuh tuntutan mereka bawa.

"Sudah saatnya kita lawan pergerakan ini, kita hadir di sini untuk menuntut tujuh tuntutan, kita pertegas kembali jika Jokowi berhasrat 3 periode maka kita tegaskan untuk menolak," teriaknya.

Massa aksi terus meneriakkan kata revolusi. Kemudian, Abdul pun menyanyikan sebuah lagu, dan diikuti oleh peserta aksi lainnya.

"Naik naik naik, BBM naik, tinggi-tinggi sekali. Naik naik naik, pajaknya naik, tinggi tinggi sekali, kiri kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara," nyanyi Abdul dan diikuti yang lain.

Diamankan
Seorang pendemo diamankan polisi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi mengatakan, pendemo tersebut diamankan bukan karena memaksa masuk ke arah Istana Negara, melainkan memprovokasi massa.

"Orang yang diamankan tersebut bukan karena memaksa masuk istana," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Syam kepada wartawan, Kamis (21/4).

Syam menjelaskan, pendemo tersebut berada di antara polisi yang sedang melakukan pengamanan demo mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pria itu memancing massa dan polisi dengan kata-kata kotor dan mengacungkan jari tengah kepada mahasiswa.

"Yang bersangkutan itu mengeluarkan kata-kata kotor dan menunjukkan jari tengah dan terus mengeluarkan kata-kata kotor, memancing dan memprovokasi, makanya kami amankan," jelas Syam.

Saat ini orang tersebut masih diperiksa polisi. Polisi masih mendalami motif pria tersebut memprovokasi massa.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria pendemo diamankan di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pria tersebut berontak saat ditangkap polisi.

"Saya berhak sebagai rakyat, saya berhak!" teriak pendemo tersebut.

"Woy...ini demokrasi woy!," lanjutnya.

Polisi kemudian membawa pendemo tersebut ke posko pengamanan. Belum diketahui identitas pendemo tersebut.

Audiensi
Sementara itu, perwakilan massa dari pelajar, mahasiswa, dan serikat buruh yang menggelar demonstrasi di depan gedung MPR/DPR Jakarta beraudiensi dengan pimpinan DPR RI. Perwakilan massa menyampaikan tuntutannya terkait isu kesejahteraan rakyat dan kritik terhadap sejumlah produk undang-undang yang dibahas di DPR.

Pantauan, Kamis (21/4), pukul 16.30 WIB, di ruangan pimpinan DPR, tampak Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel menemui perwakilan massa aksi 21 April. Sekitar 15 perwakilan hadir menyampaikan aspirasi mereka di ruangan tersebut.

Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menyampaikan kritiknya terhadap revisi UU Peraturan Pembentukan Perundang-undangan (UU P3). Nining meminta pembahasan revisi UU P3 disetop.

"Pertama itu adalah bicara tentang revisi UU yang menjadi inisiatif DPR yaitu revisi UU P3, di mana seharusnya kita melihat ini ada indikasi kuat keterkaitannya dengan omnibus law UU Cipta kerja dan juga ingin bagaimana ke depan ingin memuluskan berbagai macam regulasi yang hanya mementingkan kepentingan segelintir orang," kata Nining dalam audiensi itu.

"Sehingga kita mendesak DPR menghentikan pembahasan Revisi UU P3," imbuhnya.

Sebagai informasi, RUU P3 saat ini telah disetujui tingkat I di rapat pleno Baleg DPR.

Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah menyampaikan penolakannya terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Ilhamsyah mengatakan buruh merasakan dampak buruk imbas UU tersebut.

"Situasi ketimpangan ekonomi begitu tinggi hari ini. Yang ingin kami sampaikan bahwa penolakan kami terhadap omnibus law itu ternyata menemukan titik terangnya. Praktik dari omnibus law itu yang paling nyata adalah upah. Upah melalui UU Cipta Kerja, ini upah yang paling buruk dalam sejarah pengupahan di Indonesia. Kenaikan upah tahun 2022 karena mengacu pada UU Cipta Kerja itu hanya 0,9 persen di sejumlah daerah tidak mengalami kenaikan," kata Ilhamsyah.

"Ini kami sekali lagi menyatakan tolong dihentikan. Dengarkanlah suara rakyat. Ini rakyat sudah merasakan dampak dari UU Cipta Kerja," lanjut dia.

Perwakilan Federasi Pelajar, Cyntia, menyoroti soal penerapan praktik kerja lapangan (PKL) oleh siswa tanpa upah. Cyntia juga menyoroti omnibus law UU Cipta Kerja yang berdampak pada penghasilan orang tua para siswa sehingga tak cukup membayar kebutuhan, termasuk biaya sekolah.

"Dalam PKL, semisal. Itu kita bekerja tanpa upah, itu adalah sistem yang menetapkan pelajar bahkan mungkin ada di mahasiswa untuk terbiasa bekerja, seperti (program) Merdeka Belajar, hal yang seperti itu menstigma pelajar sejak dini untuk terbiasa bahwa kami itu bekerja dengan sukarela bahwa yang terpenting adalah nilai (profit)," kata Cyntia.

"Lalu di sisi lain, juga liberalisasi (pendidikan) seperti sekolah yang sangat mahal. Mulai dari orang tua para murid di sekolah itu terdampak dengan regulasi omnibus law lalu mereka tidak mempunyai uang yang cukup membayar segala kebutuhan," lanjutnya.

Tak Ada Insiden
Massa demo 21 April di Patung Kuda, Jakarta Pusat, telah membubarkan diri. Polisi mengatakan aksi berjalan lancar dan tak ada insiden.

"Mahasiswa alhamdulillah sudah bubarkan diri kembali ke bus masing-masing dan alhamdulillah hari ini berjalan cukup tertib, lancar, tidak ada insiden baik yang di Patung Kuda dan DPR/MPR," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes, Sambodo Purnomo Yogo, di IRTI Monas, Kamis (21/4/2022).

Sambodo mengatakan demo hari ini berlangsung aman baik di Patung Kuda maupun di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Dia memastikan tidak ada penyusup di dalam aksi.

"Alhamdulillah damai, adik mahasiswa tadi bisa kami atur mereka bisa kerjasama baik dan terima kasih buat massa kali ini dan cukup tertib," katanya.

Lebih lanjut, Sambodo mengatakan arus lalu lintas di sekitar Patung Kuda sudah kembali normal. Namun, polisi masih menutup jalan di Patung Kuda menuju Harmoni.

"Masih kami tutup karena kawat barier masih dalam proses pembukaan," katanya.

Sementara untuk di DPR, Sambodo mengatakan massa telah membubarkan diri. Dia menyebut lalu lintas di DPR kembali dibuka pukul 18.00 WIB.

"Untuk DPR/MPR massa sudah membubarkan diri, nanti sebentar lagi masih proses pembersihan barier setelah barier dibersihkan pukul 18.00 WIB akan kami buka," katanya. (detikcom/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru