Pastinya setiap orang akan mengharapkan punya gaji yang nominalnya besar bukan? Nah, salah satu negara yang dianggap sebagai tempat paling menarik untuk bekerja adalah Switzerland atau Swiss.
Dikutip dari laman Study in Switzerland, Jumat (6/3), Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah menyebutkan bahwa di tahun 2022, Swiss memiliki gaji minimum tertinggi di dunia, yakni sekitar CHF 6.500 atau Rp 97 juta per bulan (asumsi kurs Rp 15.000). Sementara gaji rata-rata warga Swiss adalah CHF 6,538 atau Rp 97,7 juta per bulan.
Contohnya, seorang guru di Swiss bisa mendapatkan gaji sebesar CHF 7.292 atau Rp 109 juta. Artinya, dalam setahun gaji guru di Swiss bisa mencapai CHF 87.500 atau lebih dari Rp 1 miliar per tahun.
Swiss adalah tempat yang ideal untuk hidup karena gaji yang tinggi. Namun, di sisi lain standar hidup di Swiss juga tinggi.
Itulah sebabnya, gaji yang besar itu ternyata justru tidak mampu membuat warga Swiss menjadi seorang kaya raya.
Kalau kamu salah satu dari orang-orang yang punya impian buat tinggal dan kerja di sana, kayaknya hal itu perlu dipertimbangkan dengan matang deh.[br]
Yup! biaya hidup yang tinggi alias mahal di Swiss, nyatanya menjadi salah satu alasan banyak warga Swiss yang tak merasa kaya walaupun gajinya hampir menyentuh seratus juta rupiah per bulan.
Misalnya, bulanan rata-rata untuk sewa rumah satu kamar tidur di kota Jenewa adalah sekitar CHF 2.000 atau Rp 30 juta.
Sedangkan jenis rumah yang sama, bisa sekitar CHF 1.300 atau Rp 19,5 juta di Glarus, wilayah bagian negara termurah di Swiss. Demikian dikutip dari laman dari Internations.org.
Menurut data laman Global Price, sepotong Pizza di sana saja bisa dibanderol CHF 8 -10 atau Rp 120-150 ribu. Makan siang di McDonalds dengan membeli Burger harganya CHF 10 - 15 atau Rp 150-225 ribu, dan 1 ekor daging ayam dihargai 15 CHF atau Rp 225 ribu.[br]
Menariknya, seorang karyawan biasa tidak akan merasa kekurangan. Untungnya, bagi ekspatriat yang tinggal di Swiss, sistem jaminan sosial negara itu akan menawarkan spektrum perlindungan yang luas bagi semua penduduk yang tinggal dan bekerja di sana.
Dikutip dari laman Expatica, Swiss memiliki ketentuan asuransi yang meliputi pensiunan (jaminan hari tua, penyintas, dan cacat), manfaat kesehatan, pembiayaan bersalin, ayah, dan tunjangan orang tua, manfaat keuntungan pengangguran, hingga tunjangan keluarga.
Bahkan, pekerja paruh waktu yang berpenghasilan rendah, hingga pelajar juga masih dapat mengakses manfaat jaminan sosial Swiss. Jadi, adanya subsidi dari pemerintah Swiss itu memugkinkan membuat warganya tidak akan merasa hidup susah. (detikFinance/c)