Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap PM Australia Anthony Albanese meningkatkan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun. Peningkatan kuota ini seiring berlakunya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Saya mengharapkan implementasi IA-CEPA terutama terkait kesempatan WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan termasuk penambahan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun," kata Jokowi dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral di Istana Bogor seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/6).
Pertemuan Jokowi dan Albanese itu lebih fokus membahas terkait peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Salah satunya mengenai perluasan akses ekspor produk Indonesia dengan nilai tambah tinggi ke Australia.
Jokowi juga menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan. Jokowi berharap pembukaan kampus Monash University di BSD dapat meningkatkan investasi Australia bagi pengembangan SDM berketerampilan tinggi di Indonesia.[br]
"Saya juga mengapresiasi investasi Aspen medical untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 Klinik di Provinsi Jawa Barat senilai 1 miliar US Dollar selama 20 tahun," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga membahas penguatan kerja sama ketahanan pangan. Jokowi ingin kerja sama peningkatan kapasitas di bidang food processing dan food innovation terus diperkuat.
"Kelima, pentingnya penguatan kerjasama energi dan perubahan iklim. Saya menyambut baik inisiatif PM Albanese terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim Republik Indonesia-Australia dengan dana hibah awal sebesar 200 juta Australian dollar," ujar dia.
Siap Hadiri
Sementara itu, PM Anthony Albanese menyatakan siap menghadiri KTT G20 di Bali pada November 2022. Albanese menilai peran G20 sangat penting bagi ekonomi dunia yang saat ini dilanda ketidakpastian.
"Hari ini saya confirm ke Presiden Widodo bahwa saya akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November. Saya melakukan itu karena kerja-kerja G20 sangat penting bagi ekonomi dunia saat ini yang tidak pasti," kata Albanese.[br]
Albanese mengatakan bakal bekerja sama dengan Indonesia untuk menangani berbagai tantangan yang bakal dihadapi dalam upaya pemulihan ekonomi dunia pasca-Covid-19. Albanese juga siap mendukung Indonesia dalam menyukseskan G20.
"Saya akan bekerja sama secara erat dengan Presiden Widodo untuk membantu menyukseskan KTT seperti kita diskusikan pada pagi ini," ujar Albanese.
Harapan agar Albanese hadir di KTT G20 sebelumnya disampaikan langsung oleh Jokowi dalam pernyataan pers bersama. Jokowi juga berharap kerja sama dengan Australia di kawasan juga terus ditingkatkan.
"Saya berharap PM Albanese dapat hadir dalam KTT G20 di bulan November di Bali," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut Albanese bukan orang baru bagi dirinya. Jokowi pernah bertemu dengan Albanese pada 2020.
"Perdana Menteri Albanese bukan orang baru bagi saya. Kita pernah bertemu di tahun 2020 dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua oposisi di tahun 2019," ujar Jokowi. (detikcom/a)