Jakarta (SIB)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, upaya pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kemudian penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan guna mengurangi banjir dan longsor, pada dasarnya merupakan upaya bersama, aparat dan masyarakat.
Menurutnya, peran dan kinerja penyuluh kehutanan di tingkat tapak sangat penting untuk memberikan edukasi dan mengajak para kelompok masyarakat berpartisipasi dalam upaya tersebut.
Hal tersebut diungkapkan saat Apel Siaga Penyuluh Kehutanan di Plaza Ir. Soedjono Suryo, Manggala Wanabakti, Jakarta (15/6).[br]
"Apel siaga penyuluh kehutanan ini merupakan wujud nyata penyuluh kehutanan untuk antisipasi, kesiapsiagaan dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan fungsi hutan serta tanggap terhadap perubahan iklim. Dan sekaligus dalam upaya kita membangun soliditas, memperkuat in-group feeling dalam jajaran KLHK," ungkap Siti dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6).
Lebih lanjut, Siti mengajak seluruh penyuluh kehutanan dan instansi terkait, bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran ataupun kegiatan nyata di lapangan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan siap siaga terhadap ancaman bencana karhutla, banjir serta tanah longsor.
"Mari terus kita lakukan konsolidasi kegiatan penyuluhan kehutanan dengan berbagai elemen di masyarakat dan instansi terkait, tingkatkan terus peran dan upaya memotivasi dan memberdayakan masyarakat," kata Siti.
Saat ini tercatat jumlah penyuluh kehutanan adalah sebanyak 9.345 orang. Jumlah tersebut terdiri dari penyuluh kehutanan PNS sebanyak 2.804 orang, penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) sebanyak 5.781 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, serta penyuluh kehutanan swasta sebanyak 654 orang.
Setiap tahunnya, Kementerian LHK terus melakukan upaya peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Kehutanan.[br]
Pada masa pandemi Covid-19, peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Kehutanan PNS dilakukan secara virtual yang terintegrasi dengan Learning Management System (LMS) di 5 wilayah regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Siti pun memberikan apresiasi kepada para penyuluh yang telah bekerja nyata di lapangan. Masih dalam suasana peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, Siti juga menyampaikan kepada para penyuluh capaian langkah-langkah korektif pemerintah. (detikcom/a)