Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Banjir Dahsyat Terjang Bangladesh dan India, 59 Orang Tewas

Redaksi - Senin, 20 Juni 2022 08:51 WIB
653 view
Banjir Dahsyat Terjang Bangladesh dan India, 59 Orang Tewas
Foto: Rtr
MENGUNGSI: Sejumlah warga mengarungi air untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka di Sylhet, Bangladesh yang diterjang banjir, Sabtu (18/6) waktu setempat. 
Sylhet (SIB)
Badai monsun yang memicu banjir dahsyat di Bangladesh dan India telah menewaskan sedikitnya 59 orang. Bencana tersebut juga menyebabkan jutaan orang lainnya terdampar. Dilansir dari AFP, Minggu (19/6), petir yang dipicu oleh badai telah menewaskan sedikitnya 21 orang di seluruh negara Asia Selatan itu sejak Jumat sore lalu. Kepala polisi setempat, Mizanur Rahman menyebut di antara 21 orang itu ada tiga anak berusia antara 12 dan 14 tahun yang tersambar petir di kota pedesaan Nandail.

Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di lereng bukit di kota pelabuhan Chittagong.

Kepala Menteri Negara Bagian Meghalaya, Conrad Sangma dalam Twitternya menyebut sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis (16/6) di Meghalaya. Menurutnya, belasan orang menjadi korban setelah tanah longsor dan aliran sungai menenggelamkan jalan.

Di Assam, lebih dari 2,6 juta orang terkena dampak banjir setelah hujan deras selama lima hari. Lalu sebanyak 18 orang tewas dalam banjir atau tanah longsor di sekitar negara bagian itu sejak Kamis. Ada sekira 7.500 orang diselamatkan pada Sabtu sore (18/6) waktu setempat.[br]

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan pejabat distrik untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada korban yang terjebak dalam banjir.

Situasi Memburuk
Sementara itu, Kepala Administrator Pemerintah wilayah Sylhet, Mosharraf Hossain mengatakan banjir di Bangladesh memburuk pada Sabtu (18/6) pagi waktu setempat setelah reda dari hujan sore sebelumnya.

"Situasinya buruk. Lebih dari empat juta orang terdampar oleh banjir," kata Hossain, seraya menambahkan bahwa hampir seluruh wilayah itu tanpa listrik.

Banjir juga memaksa bandara internasional terbesar ketiga Bangladesh di Sylhet ditutup pada hari Jumat. Di sekitar ibu kota daerah, penduduk mengarungi air setinggi pinggang di sepanjang jalan di samping kendaraan yang terendam.[br]

Sebelum hujan minggu ini, wilayah Sylhet masih belum pulih dari banjir terburuk dalam hampir dua dekade akhir bulan lalu, ketika sedikitnya 10 orang tewas dan empat juta lainnya terkena dampak. Banjir juga diprediksi akan memburuk selama dua hari ke depan dengan hujan lebat di Bangladesh dan hulu di timur laut India.

Seperti diketahui, banjir menjadi ancaman yang biasa dihadapi jutaan orang yang tinggal di dataran rendah Bangladesh.

Namun para pakar menyebut perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan keganasan banjir, serta membuatnya semakin tidak bisa diprediksi.

Hujan yang mengguyur tanpa henti selama sepekan terakhir telah membanjiri area luas di sebelah timur laut Bangladesh.

Desa-desa setempat terendam banjir hanya dalam hitungan jam setelah sungai-sungai meluap. Personel militer dikerahkan untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak, sedangkan sekolah-sekolah setempat diubah menjadi tempat pengungsian sementara.

"Seluruh desa terendam banjir pada Jumat (17/6) pagi dan kita semua terjebak," tutur salah satu warga setempat bernama Lokman, yang bersama keluarganya tinggal di desa Companyganj. (AFP/detikcom/f)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru