Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting berharap kepada tim khusus Polda Sumut untuk menyapu bersih seluruh aktivitas tambang ilegal yang menghancuri bumi Madina (Mandailing Natal), demi keselamatan lingkungan serta menghindari jatuhnya korban jiwa akibat kegiatan tambang tersebut.
"Sudah saatnya ditertibkan seluruh aktivitas tambang ilegal di bumi Madina, karena sangat berbahaya bagi manusia serta merusak lingkungan dan ekosistem alam hanya untuk kepentingan oknum-oknum pengusaha," kata Baskami Ginting kepada wartawan, Minggu (19/6) di Medan.
Dalam kegiatan penambangan ilegal ini, politisi PDI Perjuangan Sumut ini juga mendorong, Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sumut terus menyosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya penggunaan merkuri dan perusakan hutan akibat pengerukan penambang emas.
"Seperti diketahui, penambang ilegal dalam skala kecil hingga besar dengan menggunakan alat berat telah menghancuri bumi Madina, terutama di sepanjang aliran sungai Batang Natal, Kecamatan Batang Natal, yang kondisinya saat ini sudah porak poranda," tegas anggota dewan Dapil Medan ini.[br]
Berdasarkan pengaduan masyarakat ke lembaga legislatif, tambah Baskami, banyak pengusaha yang mengandalkan tambang-tambang ilegal itu meraup keuntungan besar, tanpa menghiraukan kondisi alam serta tidak memberikan kontribusi apapun ke Pemkab Madina.
"Bahkan dari data yang diungkap ke publik, ada ribuan titik aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Kabupaten Mandina yang perlu segera distop kegiatannya. Apalagi penambangan menggunakan merkuri dan sianida, yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," tegasnya.
Dia mendukung Polda Sumut bersama Forkopimda Madina membentuk tim khusus memberantas tambang emas ilegal di Madina, guna menyelamatkan masa depan anak cucu bangsa sekaligus menjaga lingkungan dari kehancuran.
"Mari kita sama-sama menjaga wilayah Sumut dari oknum-oknum perusak lingkungan, sudah cukup masyarakat jadi korban bencana alam banjir dan longsor, karena kelalaian pihak-pihak tertentu menjaga kelestarian alam kita," ujar Baskami. (A4/f)