Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam upacara pelantikan perwira TNI-Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (14/7) pagi. Jokowi menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya di depan para perwira.
"Atas nama pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan rasa bangga dan selamat atas pelantikan Saudara-saudara para perwira, para kesatria muda sebagai perwira remaja TNI dan Polri. Saya sangat paham, untuk bisa dilantik pada hari ini, perjuangan Saudara-saudara sangatlah berat dan panjang. Saudara-saudara adalah insan muda yang terpilih, insan muda yang teruji, yang sigap dan terampil dalam menghadapi segala tantangan," kata Jokowi seperti dilihat dalam tayangan virtual di akun YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi lantas memberikan wanti-wanti kepada para perwira TNI-Polri yang baru dilantik. Jokowi berharap para perwira mampu melanjutkan misi Indonesia dan menunjukkan loyalitas terhadap negara.[br]
"Saudara-saudara adalah generasi penerus harapan bangsa, Saudara-saudara adalah harapan kami semua untuk melanjutkan misi membawa Indonesia menjadi negara maju yang tumbuh secara inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan," ujarnya.
"Saudara-saudara adalah masa depan TNI dan Polri, Saudara harus cakap memahami masa depan, memahami strategi pertahanan masa depan, menghadapi tantangan masa depan, menguasai teknologi masa depan, pandai dan berketerampilan sesuai dengan kebutuhan masa depan. Saatnya Saudara menunjukkan prestasi sebagai kesatria tangguh, tunjukkan integritas dan loyalitas Saudara kepada masyarakat bangsa dan negara," ujarnya.
Jokowi meminta para perwira mengedepankan integritas serta terus mengasah profesionalisme diri untuk terus mengabdi kepada Pancasila.
"Tunjukkan kecerdasan dan ketangkasan Saudara untuk menghadapi masa depan, tunjukkan kemampuan Saudara untuk selalu berhasil menjalankan tugas. Jadilah pemimpin yang berkarakter, menjadi sumber inspirasi dan teladan, mengedepankan integritas dan kepentingan negara di atas segala-galanya, mengasah kualitas dan profesionalisme diri, menjaga nilai-nilai Sapta Marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI, Tribrata dan Catur Prasetya Polri, mengabdi untuk Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.[br]
Tidak lupa Jokowi juga mengingatkan agar perwira yang baru dilantik untuk menjaga kehormatan diri dan keluarga.
"Saudara-saudara kesatria yang perkasa, kehormatan yang Saudara raih hari ini bukanlah hasil jerih payah Saudara-saudara sendiri. Tanpa pengorbanan dari para orang tua Saudara, tanpa dukungan negara, Saudara bukanlah siapa-siapa. Oleh karena itu berjanjilah kepada Ibu Pertiwi untuk memberikan yang terbaik untuknya," ujarnya.
"Berbaktilah kepada orang tua Saudara-Saudari untuk memohon restunya. Selamat bertugas para patriot muda Indonesia. Jagalah kehormatan dirimu sebagai perwira TNI-Polri, teruslah berjuang untuk negeri tercinta. Berdirilah di garda terdepan mengawal Pancasila dan NKRI. Buatlah orang tuamu bangga. Buatlah Indonesia berjaya," lanjut Jokowi.
Peraih Adhi Makayasa
Upacara pelantikan perwira TNI-Polri yang digelar terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan itu diikuti seluruh lulusan Akmil, AAU, AAL, Akpol. Acara dimulai dengan dikumandangkannya lagu 'Indonesia Raya'.
Hadir dalam pelantikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.[br]
Setelah itu dibacakan mengenai surat keputusan presiden terkait pengangkatan perwira TNI-Polri. Dalam surat keputusan presiden itu dibacakan penerima Adhi Makayasa dari keempat instansi tersebut, yakni:
Rafi Naufal Afriansyah sebagai Adhi Makaysa dari Akademi Militer, Elang Tri Esthi Fitrananda sebagai Adhi Makayasa Akademi Angkatan Laut, Jeremia Zophie Pramudya sebagai Adhi Makayasa Akademi Angkatan Udara dan Adira Rizky Nugroho sebagai Adhi Makayasa Akademi Kepolisian.
Jangan Ngamuk
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memimpin penerimaan perwira remaja alumni Akademi Militer 2022. Dia juga memberi pesan khusus kepada para perwira baru TNI itu.
"Kalian secara resmi dilantik oleh Presiden RI untuk menjadi seorang perwira. Pada hari ini, saya telah menerima para perwira remaja, jumlah keseluruhan 292. Putranya 274 dan putrinya 18, yang tadi pagi sudah secara resmi disumpah perwiranya oleh Presiden RI," kata Dudung di Mabes AD, Jakarta Pusat.
Dudung berpesan agar para perwira yang baru itu punya sikap kesatria. Dia juga meminta para perwira baru TNI AD itu tangguh dalam menyikapi perubahan zaman.[br]
"Para perwira remaja sekalian, hari ini kalian sebagai seorang perwira tentunya di dalam cara berpikir dan bertindak kalian adalah sebagai perwira. Seperti amanat Presiden RI, jadilah kalian sebagai kesatria-kesatria muda yang berani dan tangguh di dalam menghadapi perubahan zaman," ujarnya.
Dudung kemudian menyinggung soal gaya kepemimpinan. Dia meminta para perwira baru ini tidak ngamuk jika anak buah salah.
"Tiga kata kunci pemimpin itu akan berhasil, pertama, dia harus mengerti menguasai tugas pokok dan sasaran yang harus dicapai. Kedua, dia harus mengerti-menguasai segala macam keterbatasan yang ada dalam satuan dan dirinya sendiri. Ketiga, yang paling penting, harus mengerti-menguasai unsur-unsur manusia," kata dia.
"Kalau ada anak buah yang salah, kamu jangan marah, jangan ngamuk, apalagi kamu melakukan tindakan fisik yang menyengsarakan mereka. Karena sebetulnya, apabila terjadi kesalahan, adalah sebagian kecil kesalahan kalian sebagai pemimpin," sambungnya.
Dia berharap para perwira baru ini menjadi prajurit pemberani. Dia meminta para perwira baru ini tidak memojokkan anak buah jika ada dugaan pelanggaran.[br]
"Saya berharap kepada kalian sebagai prajurit petarung, pemberani, jagoan. Apabila ada prajurit yang melanggar, kalian harus tampil menghadapinya, jangan justru kalian memojokkan mereka, biasakan dari sekarang," ucapnya.
Dudung juga berpesan para perwira baru ini tidak sombong saat bertugas. Dia mengatakan prajurit TNI AD harus cakap menghadapi segala situasi.
"Tidak jarang perwira-perwira muda letnan dua, letnan satu, tergelincir bukan karena sandungan batu yang besar, tetapi karena kerikil-kerikil kecil. Banyak masalah, terutama masalah harta, takhta, bahkan wanita. Jangan merasa paling cakep sendiri, merasa paling segalanya. Karena justru dengan hal sepele, kalian akan terjebak," tuturnya. (detikcom/d)