Aksi brutal dan sadis kembali dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. KKB di wilayah Yahukimo tepatnya wilayah Suku Koroway, melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
Bahkan pembunuhan sadis itu dirilis kelompok teroris tersebut melalui vidio amatir yang beredar. KKB Koroway menunjukkan kepala yang diduga adalah warga non Papua merupakan pendulang emas di wilayah itu mirip dengan aksi militan ISIS di Suriah.
Video tersebut dirilis Juru Bicara TPN OPM Sebby Sambom yang menyebut, jika peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (19/7) malam.
Pelaku adalah anggota KKB wilayah Yahukimo pimpinan Bocor Sobolim yang melakukan pembunuhan dengan tudingan warga tersebut adalah intelijen yang menyamar sebagai pendulang.
Danrem 172 Praja Wira Yakhti, Brigjen Jo Sembiring menyebut, tidak benar tudingan para kelompok KKB tersebut.[br]
“Korban adalah murni warga sipil yang mencari nafkah di wilayah pendulangan,” ujarnya, Rabu (20/7).
Jenderal Kopassus tersebut mengakui, akses ke wilayah pendulangan dibunuh itu sangat jauh di dalam hutan dan hanya bisa diakses dengan helikopter. “Wilayah pendulang di Koroway tidak ada aparat termasuk pos TNI dan Polri,” pungkasnya.
Bertambah
Sementara korban meninggal akibat aksi brutal KKB di Nduga Papua bertambah menjadi 11 orang. Korban teranyar berhasil dievakuasi aparat gabungan TNI-Polri dari tanjakan Adu Mama 2 (dua) Distrik Kenyam, Rabu (20/7) sekitar pukul 02.00 WIT.
Evakuasi dipimpin langsung Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Paranewen. "Evakuasi korban atas nama Roy Manampiring (42) adalah salah satu korban dari pembantaian yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7) lalu," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Roy merupakan salah satu dari 10 korban pembunuhan brutal yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu (16/7).
Pembantaian itu terjadi di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Kenyam Kabupaten Nduga.
Berjalan Kaki
Kamal menduga, korban tidak mengetahui bahwa adanya pembunuhan 10 warga sipil di Kampung Kenyam Komplek Nogolait dan Kompleks Yosoma pada Sabtu (16/7). Dia dilaporkan berjalan kaki dari kampnya yang berada di area pembangunan bandara baru menuju ke Distrik Kenyam.
"Menurut informasi dari masyarakat bahwa korban pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam dengan beberapa masyarakat OAP namun dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban," jelas Kamal.
Rekan kerjanya menyatakan Roy sering berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam setiap Sabtu. Korban sehari-hari bekerja sebagai operator.
"Hingga saat ini jenazah Roy Manampiring masih disemayamkan di Puskesmas Kenyam Nduga dan rencana siang ini akan diterbangkan ke Mimika," tutur Kamal.
Terapkan
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyampaikan pihaknya menerapkan kolaborasi multipihak (pentahelix), mulai dari pemerintah, tokoh agama, masyarakat, hingga tokoh adat dalam pencegahan terorisme, khususnya di Papua.
Menurut Boy, dalam diskusi kelompok terpumpun secara daring bertema “Mengatasi Terorisme di Papua: Tugas Siapa?”, Rabu (20/7), kolaborasi tersebut diwujudkan oleh BNPT melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Papua dan Papua Barat.[br]
“Peran BNPT, yakni meningkatkan kolaborasi pemerintah, melibatkan tokoh agama, masyarakat, adat untuk memberantas terorisme. Kami telah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT di Papua dan Papua Barat yang menggandeng unsur-unsur tersebut untuk mencegah aksi-aksi kekerasan," kata Boy Rafli sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Boy menjelaskan upaya pencegahan terorisme dengan melibatkan masyarakat, seperti melalui pembentukan FKPT di Papua dan Papua Barat, itu dilakukan oleh BNPT sejak ditetapkannya kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sebagai kelompok teroris.
FKPT ini juga menjadi wadah bagi para pihak di dalamnya untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila sekaligus menjadi sarana komunikasi untuk menanggulangi terorisme dari hulu hingga ke hilir.
Di samping itu, Boy juga menyampaikan bahwa BNPT aktif berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan aparat keamanan setempat untuk mencegah sekaligus menanggulangi terorisme di Papua.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dengan unsur TNI, Polri, dan Kemenkopolhukam untuk menentukan strategi operasi yang terbaik dalam hal ini hard dan soft approach sehingga semua bisa makin efektif dalam mengurangi kekerasan yang terjadi di Tanah Papua," ucap dia.
Bahkan, tambahnya, BNPT juga melakukan pendampingan terhadap penatausahaan dana desa bersama pemerintah setempat agar penggunaannya tepat sasaran. Semua itu, ujar Boy, ditujukan agar penanggulangan terorisme terlaksana secara holistik atau menyeluruh.
Dalam kesempatan sama, ia juga mengatakan bahwa upaya penanggulangan terorisme tidak hanya direalisasikan melalui operasi penegakan hukum tetapi juga melalui dimunculkannya sejumlah kebijakan afirmatif. Kebijakan ini ditujukan untuk keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua.[br]
Secara umum, kebijakan afirmatif tersebut tercermin melalui pengesahan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) dan kebijakan-kebijakan lain untuk mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam pembangunan nasional untuk mendukung percepatan dan pemerataan kesejahteraan Papua dan terpenuhinya hak-hak masyarakat Papua," kata Boy. (Okz/Merdeka/Antaranews/d)