Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 04 Juni 2025

Panglima TNI Andika Perintahkan Sidik Ulang Kasus Tewasnya Sertu Bayu

Polisi Tangkap Seluruh Eksekutor Penembakan Istri TNI di Semarang
Redaksi - Minggu, 24 Juli 2022 09:33 WIB
895 view
Panglima TNI Andika Perintahkan Sidik Ulang Kasus Tewasnya Sertu Bayu
(KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI)
Panglima TNI Andika Perkasa memberikan keterangan pers terkait situasi keamanan di Sulteng, Jumat (13/5/2022). Ilustrasi
Jakarta (SIB)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan kepada jajarannya agar menyidik ulang kasus tewasnya Sertu Marctyan Bayu Pratama, yang diduga akibat dianiaya senior.

Jenderal Andika mewanti-wanti jajarannya menuntaskan kasus tewasnya Sertu Bayu.

"Nah, sekarang kalau Odmil Jakarta, kan sudah dilimpahkan Odmil Jakarta, Odmil Jakarta sidik ulang," kata Jenderal Andika di akun YouTube Jenderal Andika Perkasa seperti dilihat, Sabtu (23/7).

Jenderal Andika tak mempermasalahkan jika berkas kasus tewasnya Sertu Bayu dikembalikan. Namun dia mengingatkan jajarannya untuk melengkapi berkas dan memasukkan semua pasal yang relevan dengan kasus tewasnya Sertu Bayu.

"Sehingga kalau perlu dikembalikan, kembalikan. Semua pasal yang relevan masuk. Ini tewas ini. Dan bukti nyata penganiayaan," ujarnya.

Andika Perkasa tak ingin kasus tewasnya Sertu Bayu dianggap main-main begitu saja. Sebab, kasus tersebut merenggut nyawa Sertu Bayu.[br]



"Odmil Jakarta, sampaikan, ini diteliti dari ulang, sehingga semua pasal yang relevan, jangan sampai tidak ada. Oke, hati-hati, maksudnya hati-hati jangan sampai lolos begitu saja," ucap Andika Perkasa.

"Ini ada korban tewas, lagi-lagi ada korban tewas. Jangan main-main," imbuhnya.

Duduk Perkara
Seorang anggota TNI berpangkat sertu di Timika, Papua, tewas diduga dianiaya oleh seniornya.

Ganjilnya kematian Sertu Bayu itu mulanya diungkap oleh sang ibu, Sri Rejeki. Sri Rejeki meminta Jenderal Andika menuntaskan kasus anaknya. Dia ingin persidangan segera digelar dan diputuskan seadil-adilnya.

"Para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa, ya ini dipecat, karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," kata wanita berusia 50 tahun ini, Kamis (9/6).

Sri Rejeki mengungkapkan, informasi bahwa sang putra meninggal dunia diterimanya pada 8 November 2021. Dia mendapatkan informasi tersebut dari salah satu komandan anaknya yang ada di Solo.

"Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo katanya sakit, saya nggak percaya. Wong Sabtu baik-baik saja kok tiba-tiba Senin dikabari anak saya meninggal," katanya.[br]



Padahal, kata Sri Rejeki, saat berkomunikasi pada Sabtu (6/11/2021), anaknya dalam kondisi baik-baik saja.

"Justru terakhir anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Telepon terakhir baik-baik saja, kegiatan selama di sana ngaji, hafalan Qur'an. Makanya saya tenang," katanya.

Penuh Luka Lebam
Kecurigaan terkait ganjilnya kematian sang anak makin besar saat membuka melihat wajah anaknya di peti mati. Dia mengatakan wajah anaknya penuh dengan luka lebam dan hidung patah sehingga akhirnya ia meminta agar ada autopsi ulang.

"Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil autopsi. Namun sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan, hasil autopsi tidak ada kabar," ungkap Sri Rejeki.

Tangkap Seluruh Eksekutor
Sementara itu, polisi kembali menangkap dua pelaku penembakan terhadap istri anggota TNI di Semarang. Dengan demikian, seluruh pelaku berjumlah empat orang yang terekam CCTV telah ditangkap.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membenarkan hal tersebut. Dia menyampaikan total empat pelaku yang beraksi di lapangan sudah ditangkap.

"Empat tersangka pelaku lapangan," kata Irwan , Sabtu (23/7).[br]



Polisi juga telah mengamankan dua motor yang dipakai pelaku saat beraksi. Selain itu, satu senjata api (senpi) dan empat buah amunisi diamankan.

"Dua ranmor (kendaraan bermotor), sarana kejahatan, satu senpi, empat amunisi," jelasnya.

Sebelumnya, polisi awalnya menangkap S selaku eksekutor penembakan. Setelah itu, polisi mengamankan AG di Demak sebelum akhirnya menangkap sisa pelaku lainnya.

Untuk diketahui, ada empat orang pelaku yang terekam kamera CCTV saat kejadian. Disebutkan ada dugaan aktor intelektual atau yang menjadi otak dalam aksi tersebut.

Fokus Buru Kopda M
Saat ini tim gabungan TNI-Polri berfokus mengejar suami korban, Kopda M, yang menghilang.

"Setelah menangkap empat pelaku penembakan dan satu penyedia senjata, tim gabungan TNI-Polri fokuskan upaya pengejaran Kopda M," kata Dandim 0733 Semarang Letkol Inf Honi Havana.

Untuk diketahui, peristiwa penembakan terjadi di depan rumah korban, Jalan Cemara 3, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7) siang. Korban inisial RW (34) ditembak di bagian perut oleh pelaku.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan jajarannya telah melakukan pemeriksaan terkait kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang.

Hasil sementara, suami korban, Kopda M, diduga terlibat dalam kasus penembakan. (detikcom/c)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru