Jakarta (SIB)
Semua barang yang dikirim ke Selandia Baru dari Indonesia bakal menjalani pemeriksaan ketat demi menghindari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemerintah setempat mewanti-wanti bahaya PMK yang tengah mewabah di Asia Selatan.
Pelaku perjalanan dari Indonesia tidak boleh membawa produk daging ke Selandia Baru. Bagasi akan disaring serta akan ada tikar disinfektan di bandara untuk membersihkan alas kaki.
PMK belakangan juga ditemukan pada produk daging yang masuk ke Australia dari Indonesia. Sementara di Inggris, wabah PMK terparah dilaporkan 2001 silam, dengan laporan 6 juta hewan disembelih.
"Penyakit mulut dan kaki selalu dianggap sebagai penyakit kiamat bagi sektor pertanian Selandia Baru," kata Menteri Pertanian Selandia Baru Damien O'Connor kepada wartawan, Senin.
O Connor menyebut ini adalah ancaman serius dan pemerintah Selandia baru bakal memperketat skrining.
"Ini akan mempengaruhi setiap warga Selandia Baru, itulah sebabnya kami meminta setiap orang dari kami untuk berhati-hati. Jika kami bepergian ke luar negeri, awasi ke mana kamu pergi dan pastikan tidak melakukan kontak dengan hewan."[br]
Dia mengatakan penyakit itu akan menimbulkan kekacauan jika menyebar ke hewan liar. Menurutnya, Selandia Baru harus melakukan beberapa hal untuk meningkatkan keamanan, agar wabah tidak meluas.
"Salah satu bahaya besar adalah kaki dan mulut bisa masuk ke hewan liar di Selandia Baru dan itu akan sangat sulit untuk diberantas. Inggris berhasil dalam pemberantasan, sebagian besar hewan itu ada di peternakan - kemungkinan ini bisa terjadi. menyebar, seperti yang saya katakan, ke populasi hewan liar, itu akan membuat [pemberantasan] tidak mungkin jadi kita harus mencegahnya."
"Siapa pun yang pernah ke Indonesia, dari China dan Malaysia, harap berhati-hati, kami memastikan bahwa kami sama waspadanya dari negara-negara tersebut."
Peringatan Soal PMK, Indonesia Dibawa-bawa
Baru-baru ini Selandia Baru menerapkan pembatasan dan telah memberikan peringatan tentang Indonesia. Hal itu merupakan buntut dari wabah PMK yang tengah merebak.
O'Connor meminta warganya yang sedang bepergian ke luar negeri untuk tidak melakukan kontak dengan hewan.
"Penyakit mulut dan kaki selalu menjadi wabah yang sangat menakutkan bagi sektor pertanian Selandia Baru," tutur O'Connor.
"Hal yang paling berbahaya adalah ketika penyakit kaki dan mulut sampai menyebar ke hewan liar di Selandia Baru, itu akan sangat sulit untuk diberantas. Ada kemungkinan menyebar sampai ke hewan liar, jika hal itu terjadi cukup mustahil untuk diberantas, sehingga kita harus mencegahnya," tutur O'Connor.[br]
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern menuturkan meskipun PMK tidak menyerang manusia, hal itu tetap bisa menyebabkan kekacauan di negaranya.
"Meskipun bukan sebuah ancaman bagi manusia, namun tetap akan mengacaukan komunitas nasional kita. Pada dasarnya, semua hewan berkuku belah memiliki tingkat risiko yang sama," ungkap Ardern, dikutip dari AFP beberapa waktu lalu.
Meskipun tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Selandia baru, Ardern menilai tetap ada peluang virus masuk ke Selandia baru yang dibawa oleh wisatawan.
Hal itulah yang membuat pelaku perjalanan dari Indonesia hingga Malaysia tidak diperbolehkan untuk membawa produk daging.
Tak hanya itu, mereka juga akan melakukan penyaringan pada bagasi serta menyediakan tikar disinfektan di bandara yang akan digunakan untuk membersihkan alas kaki.
Seluruh paket dan bagasi yang berasal dari China dan Indonesia, kini tengah dilakukan pemeriksaan di Australia.
Hingga kini Ibu Kota Australia, Canberra, menolak untuk melakukan pembatasan secara penuh dengan Indonesia, namun tindakan lebih lanjut belum dikesampingkan. (detikHealth/d)