Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Bensin dan Solar Naik Tinggi, Ribuan Warga Bangladesh ‘Serbu' SPBU

Redaksi - Minggu, 07 Agustus 2022 09:06 WIB
234 view
Bensin dan Solar Naik Tinggi, Ribuan Warga Bangladesh ‘Serbu' SPBU
Foto: AFP
SERBU SPBU: Kerumunan warga pemilik kendaraan bermotor ‘menyerbu’ satu SPBU di kota Dhaka, Bangladesh, Jumat (5/8) malam waktu setempat untuk mendapatkan pasokan BBM. Pemerintah Bangladesh mengumumkan kenaikan harga BBM hingga mencapa
Dhaka (SIB)
Sejumlah SPBU di Bangladesh ‘diserbu’ ribuan warga setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga hampir 52 persen.

Kenaikan itu dipicu oleh harga minyak dunia yang melambung tinggi. Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat harga energi global melonjak.

Meskipun dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak berangsur turun karena kekhawatiran akan resesi meningkat.

Dhaka mengumumkan pada Jumat (5/8) waktu setempat bahwa harga bensin naik 51,7 persen dan solar naik 42,5 persen mulai tengah malam.

Akibatnya, para pengendara sepeda motor pun langsung berlomba ke tempat pembelian bahan bakar untuk mengisi bensin sebelum kenaikan harga mulai berlaku.

Beberapa stasiun pengisian pun harus menghentikan penjualan, hingga memicu warga melakukan protes besar-besaran.

Para pengunjuk rasa mengatakan kenaikan itu dilakukan tidak proporsional, merugikan puluhan juta orang miskin di negara itu yang menggunakan diesel untuk menggerakkan transportasi dan pompa irigasi pertanian.

Sejumlah pedagang nakal juga memanfaatkan kenaikan harga BBM tersebut.

Komisaris Polisi Md Nisharul Arif mengatakan, di salah satu wilayah bahkan ada pengecer yang mencoba menaikkan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah.

"Orang-orang berkumpul dan memprotes di depan semua pompa bahan bakar di kota Sylhet," katanya, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (6/8). Di sisi lain, Menteri Energi Bangladesh Nasr Hamid mengatakan bahwa keputusan itu didorong oleh pasar global.

"Beberapa penyesuaian harus dilakukan mengingat situasi global. Jika situasinya normal, harga BBM akan direvisi," katanya. (AFP/CNNI/d)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru