Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 04 Agustus 2025

Sempat Gaduh di RI, Emak-emak Jadi Korban Modus “Mama Minta Pulsa” Muncul di Australia

Redaksi - Senin, 15 Agustus 2022 08:40 WIB
232 view
Sempat Gaduh di RI, Emak-emak Jadi Korban Modus “Mama Minta Pulsa” Muncul di Australia
Foto: Shutterstock/The List
Ilustrasi.
Melbourne (SIB)
Jenis penipuan "mama minta pulsa" yang sempat membuat gaduh di Indonesia kini telah muncul di Australia. Emak-emak pun jadi korban, sebab si penipu menyamar jadi anak mereka.

Dilaporkan ABC Australia, Minggu (14/8), polisi menyatakan dalam aksinya pelaku mengaku sebagai "anak" dari calon korbannya, yang sedang ditimpa masalah dan memerlukan bantuan segera.

Tahun ini, setidaknya 25 korban penipuan yang berasal dari Eropa, telah terdeteksi di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne

Para korban biasanya menerima pesan WhatsApp atau SMS dari nomor tak dikenal yang meniru identitas anak mereka.

Menurut polisi, pesan yang disampaikan sering mengatakan sesuatu seperti: "Halo ibu, saya ganti nomor nih karena ponsel saya rusak. Jadi untuk sementara saya menggunakan nomor ini."

Pelaku kemudian akan meminta uang dari korban, dengan menggunakan modus keadaan darurat yang memerlukan bantuan uang dengan segera.

Polisi menyebutkan sebagian besar pelaku penipuan semacam ini berbasis di luar negeri dan tidak dikenal oleh para korban.

Sersan Detektif John Cheyne dari Cybercrime Squad menyebut, modus penipuan semacam itu mudah menarik hati para korban.

"Seorang anak yang menyampaikan bahwa ponsel mereka hilang atau rusak dan membutuhkan bantuan uang, dapat dimengerti sebagai situasi yang membuat orang tua akan bereaksi tanpa berpikir panjang," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Jika kita pernah menerima pesan dari nomor tak dikenal yang meminta uang, sebaiknya kita meminta semacam verifikasi," kata Detektif Cheyne. "Jika mereka tidak dapat membuktikan atau tidak bersedia menjelaskan siapa mereka, jangan pernah transfer uangnya." (Liputan6/d)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru