Jakarta (SIB)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi pasien pertama virus cacar monyet di DKI Jakarta. Pasien tersebut adalah laki-laki berusia 27 tahun.
"Dan hari ini pasiennya ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang laki-laki 27 tahun," ujar juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8).
Syahril menyebut baru kemarin malam dia mengetahui terkonfirmasi cacar monyet. Itu diketahui dari tes PCR.
"Dapat pemeriksaan PCR tadi malam, dan dengan cepat hari ini kami mengumumkan kepada masyarakat," katanya.
Dia mengungkapkan pasien ini baru pulang dari luar negeri. Pasien mengalami gejala cacar monyet pada Minggu (14/8).
"Pasien 27 tahun ini laki-laki, memang habis bepergian ke luar negeri. Dengan gejala di tanggal 14 itu ada demam, kemudian ada pembesaran kelenjar limfa. Tapi keadaan baik, artinya tidak sakit berat," ungkapnya.
"Dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di alat genitalia," imbuhnya.
Syahril mengatakan Indonesia telah bersiap menghadapi kasus cacar monyet. Pemerintah juga sudah menyiapkan berbagai obat-obatan.
"Sejak diumumkan oleh WHO itu, di negara kita telah melakukan berbagai upaya, kewaspadaan, edukasi, sosialisasi, kemudian bagaimana kesiapan pintu masuk-pintu masuk negara, kemudian fasilitas pelayanan kesehatan, baik itu penanganan awal, deteksi, dan juga bagaimana pengobatan-pengobatan yang dilakukan apabila ada pasien cacar monyet," jelasnya.
Sebelumnya, Dr dr H Prasetya Mawardi SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) merinci gejala cacar monyet biasanya kerap dilaporkan pada tubuh bagian atas, berbeda dengan cacar air yang dimulai dari lesi muncul di wajah dan berakhir menyebar ke nyaris seluruh bagian tubuh.
"Lesi karena cacar monyet lebih banyak muncul di bagian wajah atau anggota gerak atas atau tangan," katanya dalam konferensi pers PB IDI.
Gejala ruam atau lenting di pasien cacar monyet kerap diikuti demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kedinginan, kelelahan.[br]
Bertambah
Sementara itu, terkait kasus corona, Pemerintah terus melaporkan tambahan kasus baru. Kasus baru positif Corona pada Sabtu (20/8) ditemukan sebanyak 4.922 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus terbanyak, yaitu 2.324 kasus positif.
Data mengenai kasus Corona ini dipublikasikan Humas BNPB, Sabtu (20/8).
Dengan adanya penambahan kasus ini, total kasus Corona di Indonesia sejak Maret 2020 hingga kini berjumlah 6.311.608 kasus.
Pemerintah juga melaporkan kasus sembuh dari Corona pada kemarin sebanyak 4.302, sehingga total kasus sembuh dari Covid-19 di RI menjadi 6.101.636.
Selain itu, sebanyak 22 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah kasus kematian akibat Corona di Indonesia menjadi 157.365
Berdasarkan data sebaran kemarin, kasus Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 2.324 kasus. Provinsi Jawa Barat menjadi penyumbang kasus harian terbanyak kedua dengan 994 kasus.
Pemerintah mengimbau warga menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak.
Program vaksinasi Covid-19 juga tengah digencarkan agar tercipta kekebalan komunal (herd immunity). Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 hingga 4 untuk menekan laju penyebaran Corona.
Warga diminta menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar pandemi virus Corona dapat teratasi. (Detikcom/DetikHealth/a)