Medan (SIB)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (R-APBD) Sumut Tahun Anggaran (TA) 2023 sebesar Rp13,096 triliun lebih kepada DPRD Sumut untuk dibahas.
Rancangan APBD Sumut TA 2023 tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1,085 triliun lebih atau naik 9,03, jika dibandingkan dengan APBD murni TA 2022 yang nilainya Rp12,011 triliun lebih.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat membacakan Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang R-APBD Sumut TA 2023 pada rapat paripurna DPRD Sumut yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution didampingi Misno Adisah Putra, Rabu (24/8) di DPRD Sumut.
Adapun uraian R-APBD tersebut, tambahnya, ditargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp7,618 triliun lebih, mengalami peningkatan sebesar Rp799,281 miliar lebih, atau meningkat 11,72 persen dari APBD murni sebesar Rp6,819 triliun lebih.
Target PAD tersebut meliputi beberapa sumber penerimaan, yaitu pendapatan pajak daerah sebesar Rp6,898 triliun lebih, mengalami peningkatan sebesar Rp671,094 miliar lebih atau naik 10,78 persen.
Sedangkan pendapatan dari retribusi daerah sebesar Rp48, 857 miliar lebih, mengalami penurunan sebesar Rp19,558 miliar lebih atau 28,59 persen dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp354,759 miliar lebih.
Begitu juga lain-lain PAD yang sah ditargetkan sebesar Rp315,807 lebih, menurut Edy, mengalami kenaikan sebesar Rp147,774 miliar atau 87,91 persen.[br]
Pendapatan transfer yang bersumber dari transfer pusat pada R-APBD Sumut 2023 ditargetkan Rp5,387 triliun lebih, mengalami kenaikan Rp294,642 miliar lebih atau 87,91 persen, jika dibandingkan dengan APBD murni sebesar Rp5,093 triliun lebih.
Sedangkan belanja daerah pada R-APBD Sumut TA 2023 dianggarkan sebesar Rp13,811 triliun lebih, mengalami peningkatan Rp1,162 triliun lebih atau 9,19 persen dari yang dianggarkan pada APBD murni sebesar Rp12,649 triliun lebih.
Penerimaan pembiayaan daerah pada R-APBD 2023 direncanakan sebesar Rp865 miliar, mengalami peningkatan Rp115 miliar atau 15,33 persen dari APBD murni sebesar Rp750 miliar.
"Penerimaan pembiayaan daerah ini bersumber dari estimasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2022," ujar Gubernur Sumut.
Sementara itu, tambah Gubernur, pengeluaran pembiayaan daerah pada R-APBD 2023 sebesar Rp150 miliar. Jika dibandingkan dengan APBD murni 2022 sebesar Rp112 miliar, mengalami peningkatan Rp38 miliar atau 33,93 persen.
"Pengeluaran pembiayaan dimaksud, dianggarkan untuk penyertaan modal ke BUMD Pemprov Sumut, yakni PT Bank Sumut sebesar Rp100 miliar dan PT Jamkrida sebesar Rp50 miliar," tegas Gubernur.
Selisih penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp715 miliar yang merupakan pembiayaan netto, digunakan untuk menutupi defisit anggaran sebesar Rp715 miliar. (A4/a)
