Jakarta (SIB)
Kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah dua hari lalu memicu demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons hal tersebut dengan berbicara Indonesia sebagai negara demokrasi.
"Ya ini kan negara demokrasi," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Jokowi lantas menyampaikan pesan kepada seluruh pedemo. Dia meminta tuntutan disampaikan dengan cara yang baik.
"Sampaikan dengan cara-cara yang baik ya," ujar Jokowi.
Seperti diketahui, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM hari ini digelar di beberapa daerah.
Demo dipelopori para mahasiswa.
Mahasiswa menyatakan menolak kenaikan harga BBM. Dinaikkannya harga BBM dinilai sebagai kebijakan yang tidak berpihak terhadap masyarakat kecil.
Demo juga rencananya bakal digelar hari ini, Selasa (6/9) di depan gedung DPR yang diikuti oleh massa buruh.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ujar Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangan tertulis.
"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," lanjutnya.
Untuk wilayah Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di gedung DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau pansus BBM agar harga BBM diturunkan.
Menurut Said Iqbal, aksi di DPR RI bakal berlangsung sejak pukul 10.00 WIB dengan mengusung 3 (tiga) tuntutan, yaitu:
1. Tolak kenaikan harga BBM;
2. Tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan
3. Naikkan UMK 2023 sebesar 10-13%.[br]
Ricuh
Sementara itu, demo menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), sempat mengalami kericuhan hingga sejumlah orang ditangkap polisi.
Pantauan di lokasi, Senin (5/9), pedemo membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. Petugas kebersihan langsung membersihkan jalan setelah massa demo bubar.
Pagar kawat berduri juga disingkirkan setelah massa meninggalkan lokasi demo.
Setelah pagar kawat itu disingkirkan, kendaraan bisa melintas lagi di Jalan Merdeka Barat sekitar pukul 18.10 WIB.
Arus lalu lintas di sekitar Patung Kuda terlihat ramai lancar.
Empat pedemo diamankan polisi karena dianggap membahayakan keselamatan.
"Ada beberapa peserta aksi yang memang diamankan karena tindakan yang bersangkutan sudah membahayakan keselamatan orang lain dan juga mengganggu ketertiban umum. Sekitar 3 atau 4 (yang diamankan)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di lokasi.
Komarudin belum bisa memastikan apakah yang diamankan tersebut mahasiswa atau bukan. Namun, menurut Komarudin, mereka ikut demo bersama massa mahasiswa.
Sebelumnya, demo massa beratribut PMII memanas. Massa menjebol kawat berduri lalu dorong-dorongan dengan polisi.
Pantauan wartawan, massa berbaris sambil bergandengan tangan. Mereka kemudian berjalan ke arah barisan polisi yang mengawal demo tersebut.
"Pak Polisi mundur, Pak Polisi mundur," ujar massa aksi.
Massa aksi tampak sempat melempar botol ke barisan polisi. (detikcom/c)