Jakarta (SIB)
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengungkapkan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sudah berkomunikasi dengan DPR terkait isu adanya disharmoni antara dirinya dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Meutya mengatakan, Dudung sudah memberikan penjelasan dan menepis isu disharmoni tersebut.
Meutya menyampaikan Jenderal Andika telah menjelaskan soal isu disharmoni dua jenderal itu secara langsung dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senin (5/9).
Menurut penuturan Andika, lanjut Meutya, relasi Panglima dan KSAD tak terganggu dan menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi.
"Dari Pak Andika, kemarin kan beliau hadir menjawab langsung. Saya rasa ke media juga beliau sudah menjelaskan relasi Panglima dan KSAD tidak terganggu, bahwa mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing-masing," kata Meutya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).
Selain Andika, Meutya menuturkan Dudung menyampaikan hal serupa. Meutya mengatakan ketidakhadiran Dudung di rapat tak berkaitan dengan isu disharmoni melainkan lantaran ada urgensi berangkat ke Lampung.
"Dari KSAD usai rapat Jenderal Dudung sudah menghubungi kami juga menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi beliau harus berangkat ke Lampung," ujar Ketua DPP Golkar itu.
Meutya mengatakan, Dudung akan hadir pada agenda rapat berikutnya.
"Beliau menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan di kala mana diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir," katanya.
Dengan demikian, Meutya meminta semua pihak tak menggulirkan isu hubungan tak harmonis di tubuh TNI ini.
Sebab, Panglima TNI dan KSAD telah memberikan klarifikasi kepada DPR bahwa hubungan Panglima dan KSAD tidak masalah dan memastikan seluruh matra di TNI solid.
"Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detil ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI Insyaallah solid," katanya.
Tak hanya Dudung, Meutya mengungkapkan Menhan Prabowo Subianto juga melayangkan surat ke DPR terkait ketidakhadirannya di rapat bersama Komisi I DPR.
"Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota," ujarnya.[br]
Sudah Masuk Akmil
Setelah rapat bersama Komisi I DPR, Jenderal Andika Perkasa tak membantah jika anak Dudung sempat gagal masuk Akmil.
Jenderal Andika kemudian menyebut anak Dudung kini sudah lolos jadi taruna Akmil.
"Sekarang sudah masuk, sekarang sudah masuk jadi bagian dari mereka yang diterima," kata Jenderal Andika usai rapat kerja di Komisi I DPR, Senin (5/9).
Andika menyebut, hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai dengan peraturan yang ada. Panglima TNI Andika menegaskan, dia tidak melenceng dari tupoksinya.
"Menurut saya, kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan. Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita," ujar Andika. (detikcom/d)