Pematangsiantar (SIB)
Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sekira lima ratusan massa dari gerakan mahasiswa dan masyarakat Kota Pematang-siantar unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Pematang-siantar, Kamis (8/9).
Sebelum menyampaikan aspirasinya, massa lebih dulu mengitari ruas Jalan Merdeka dan Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar, dengan berjalan kaki sembari meneriakkan yel yel tolak kenaikan harga BBM dengan menggunakan pengeras suara, massa juga membawa spanduk dan poster bertuliskan tolak kenaikan harga BBM, karena pengunjukrasa menilai keputusan menaikkan harga BBM tidak pro dengan rakyat.
Koordinator aksi, Dopa Hutahaean dalam orasinya menyampaikan, kenaikan harga BBM bersubsidi yang digalakkan pemerintah akan menambah beban rakyat dan mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Situasi ini akan menambah penderitaan dan kesengsaraan hidup rakyat yang sementara masih berjuang memulihkan ekonominya, akibat pandemi Covid-19," kata Dopa.
Dalam tuntutannya, massa gerakan mahasiswa dan masyarakat juga menolak pencabutan subsidi maupun BLT karena mereka nilai bukan menjadi solusi.
Meminta transparansi dari BPH Migas, meminta sikap DPRD Pematangsiantar mengenai kenaikan BBM melalui konfrensi pers.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Pematangsiantar Timbul Lingga diwakili Wakil Ketua DPRD Ronald Tampubolon dan Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA bersama Kapolres Pematangsiantar, AKBP Fernando dan unsur Forkopimda lainnya menerima dan mengapresiasi tuntutan pengunjukrasa.
"Saya atas nama, Ronald Tampubolon mewakili Ketua DPRD Pematangsiantar beserta Forkopimda Pematangsiantar menerima tuntutan mahasiswa yang meminta agar kenaikan harga BBM dibatalkan," kata Ronald.
Sementara Wali Kota Pematangsiantar Susanti mengapresiasi aksi mahasiswa yang berjalan aman dan tertib.
Pemerintah Kota Pematang-siantar siap memfasilitasi adik-adik mahasiswa untuk mengantarkan langsung surat tuntutan pembatalan kenaikan BBM ke pemerintah atasan dalam hal ini pemerintah pusat.
"Kita ingin adik-adik semuanya mengawal surat pembatalan kenaikan BBM tersebut," kata Susanti. (D1/D8/d)