Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Komisi III DPR Minta Pemerintah Bongkar Otak di Balik Ulah Heboh Bjorka

* Polisi Tak Temukan Fakta Pria Cirebon di Balik Ulah Bjorka
Redaksi - Jumat, 16 September 2022 09:35 WIB
391 view
Komisi III DPR Minta Pemerintah Bongkar Otak di Balik Ulah Heboh Bjorka
Foto: Instagram
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni 
Jakarta (SIB)
Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan sosok hacker Bjorka sudah teridentifikasi.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar Bjorka segera ditangkap dan identitasnya diungkap ke publik.

"Semoga bisa diusut bukan hanya operatornya, tapi juga otak di balik aksi terencana dan masif ini. Lalu karena sudah ramai maka wajibnya (Bjorka) dibuka ke publik" kata Sahroni saat dihubungi, Rabu (14/9).

Sahroni juga memberikan apresiasi terhadap tim gabungan Polri, BSSN, dan Kemenkominfo yang berhasil mengidentifikasi Bjorka. Dia menyebut apa yang dilakukan Bjorka merupakan pelanggaran hukum.

"Saya apresiasi kerja tim yang telah berhasil mengidentifikasi Bjorka. Jelas aksinya merupakan pelanggaran hukum karena telah melakukan illegal access ke banyak data pribadi masyarakat dan pemerintah," ucapnya.

Namun demikian, Bendum DPP Partai NasDem ini berharap aksi Bjorka ini bisa memberikan pelajaran pada pemerintah.

Terutama, kata dia, soal betapa mudahnya negara sebesar Indonesia diacak-acak oleh segelintir orang.

"Namun yang terpenting bagi saya, aksi Bjorka ini memberikan pelajaran keras ke sistem pertahanan Indonesia, bahwa betapa masih mudahnya negara sebesar ini diacak-acak oleh segelintir oknum. Ini harus jadi trigger bagi pemerintah dan aparat untuk lebih memikirkan sistem pertahanan cyber kita," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah memastikan data negara yang bersifat rahasia tidak bocor. Terkait hacker Bjorka yang membocorkan beberapa data, pemerintah mengatakan sudah mengetahui gambaran sosok Bjorka.

"Kemudian, kita terus menyelidiki karena sampai saat ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh tim dan polisi. Tetapi belum bisa diumumkan," ujar Menko Polhukam Mahfud Md saat jumpa pers di kantornya, Rabu (14/9).

Mahfud mengatakan tim khusus perlindungan data sudah mengetahui sosok Bjorka. Mahfud menyebut pemerintah mengetahuinya lewat alat pelacak.

"Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," katanya.[br]






Tak Temukan Fakta
Sementara itu, polisi telah mendalami informasi yang menyebut MSF (17), pria asal Cirebon, Jawa Barat, sebagai sosok di balik hacker Bjorka. Polisi belum menemukan fakta-fakta keterkaitan MSF dengan sosok Bjorka.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Perida Apriani Sisera mengatakan belum ada laporan yang masuk ke polisi terkait MSF.

Namun, polisi melakukan penyelidikan karena adanya tudingan ke MSF yang tersebar.

"Laporan sejauh ini memang belum ada. Tapi karena memang kemarin sudah ada pemberitaan, per hari kemarin kami sudah melakukan pendalaman dan penyelidikan. Dan tentunya kami berkoordinasi dengan Subdit Cyber Polda Jawa Barat," kata Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Perida Apriani Sisera.

Perida lalu mengungkap hasil penyelidikan polisi. Tidak ditemukan keterkaitan MSF dengan sosok Bjorka.

"Dari hasil pendalaman dan penyelidikan, sampai saat ini kami belum menemukan fakta-fakta yang berkaitan kepada yang bersangkutan. Jadi memang belum ditemukan fakta-fakta yang mengarah ke sana," kata dia menambahkan.

Seperti diketahui, MSF dituding sebagai sosok di balik hacker Bjorka datang dari akun instagram @volt_anonym.

Dalam unggahannya, akun tersebut menyebut atau men-tag nama MSF terkait dengan sosok di balik hacker Bjorka.

Sebelumnya, pemuda 17 tahun asal Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten itu telah secara tegas membantah tuduhan tersebut. Muhammad Said Fikriansyah menegaskan jika dirinya bukanlah Hacker Bjorka seperti yang dituduhkan.

"Kalau dituduh Bjorka, saya bukan Bjorka. Perlu diingat saya itu bukan Bjorka," kata Muhammad Said Fikriansyah saat ditemui di kediamannya di Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Rabu (14/9).[br]






Tak Punya Komputer
Terpisah, Tim Cyber Mabes Polri mengamankan seorang pemuda Madiun yang diduga sebagai hacker Bjorka.

Pemuda berinisial MAH (21) tersebut merupakan warga Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun. Sosok MAH yang ditangkap itu ternyata tidak mempunyai komputer maupun laptop.

"Komputer tidak punya, tidak ada komputer," kata ibu kandung MAH, Suprihatin (48) kepada wartawan di rumahnya, Kamis (15/9).

Perempuan yang akrab disapa Prihatin itu mengaku, anak bungsunya tersebut hanya punya satu ponsel sebagai alat elektronik yang bisa dikatakan paling berharga.

Makanya, dia sama sekali tak percaya jika anaknya itu adalah peretas yang menggegerkan Indonesia.

"Tidak punya komputer hanya ponsel satu itu di tangan," papar Prihatin.

Bahkan, Prihatin menyebut, di dalam kamar MAH hanya ada pakaian saja. Ia berkali-kali menyebut jika di rumahnya tak memiliki komputer.

"Kamarnya anak muda ya seperti itu (berantakan). Tidak ada komputernya," ungkap Prihatin.

Kepada wartawan, Prihatin juga sempat menunjukkan foto MAH yang menempel di sebuah amplop warna putih.

Ia juga menyampaikan harapan agar anaknya lekas pulang.

"Ini anak saya. Semoga segera dipulangkan. Sampai sekarang belum pulang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemuda diduga sebagai hacker Bjorka diamankan Tim Cyber Mabes Polri.

Pemuda berinisial MAH (21) ini diamankan di Kabupaten Madiun. Informasi yang dihimpun, sang pemuda langsung diperiksa di Mapolsek Dagangan. (detikcom/c)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru