Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025

Warisan Ratu Elizabeth untuk Raja Charles III : Dari Berlian, Tanah Sampai Angsa

Negara Eks Jajahan Minta Kerajaan Inggris Kembalikan Berlian ‘Curian'
Redaksi - Minggu, 18 September 2022 08:23 WIB
674 view
Warisan Ratu Elizabeth untuk Raja Charles III : Dari Berlian, Tanah Sampai Angsa
(Foto: AFP)
BERLIAN CULLINAN: Raja Charles III duduk di sebelah mahkota yang berhiaskan berlian Cullinan atau Bintang Afrika berukuran 530,2 karat atau seukuran jantung manusia, yang diambil Kerajaan Inggris pada 1905 saat masih menjajah Afrika Selatan.&
Jakarta (SIB)
Ratu Elizabeth II dikenal sebagai salah satu perempuan terkaya di Inggris semasa hidupnya.

Saat dinobatkan menjadi ratu 70 tahun lalu, ia mewarisi berbagai istana, perhiasan, dan lahan perkebunan.

Selain itu, ia memiliki beragam barang unik dan tidak terduga yang semuanya telah diwariskan kepada putranya, Raja Charles III. Apa saja warisan mendiang Ratu Elizabeth II kepada Raja Charles III?

Gaun-gaun
"Ratu dan Ibu Suri tidak ingin menjadi penentu fesyen. Hal ini diserahkan kepada orang lain yang kerjanya kurang penting," cetus perancang busana Kerajaan Inggris, Sir Norman Hartnell, dalam wawancara dengan New York Times pada 1953.

Kalimat Sir Norman tersebut dicetuskan pada tahun yang sama ketika Ratu Elizabeth II naik takhta.

Namun, yang menarik adalah pada tahun-tahun selanjutnya sang Ratu mengembangkan gaya busananya sendiri yang kemudian menjadi patokan bagi para perempuan terkemuka di dunia Barat.

Ratu Elizabeth II kerap mengenakan sepatu dengan hak setinggi lima sentimeter dan rok di bawah lutut.

Pada bagian kelim rok terdapat pemberat guna menghindari kesalahan busana yang tidak patut.

Topi-topi yang dipakai sang Ratu kerap berlingkar kecil serta tinggi. Publik jarang menyaksikan Ratu Elizabeth II tanpa kain kerudung, topi, atau tiara kecuali ia berada di dalam ruangan.

Warna-warna pada busananya adalah warna pastel, sering kuning lemon atau coral.

Busana-busana tersebut cocok baginya dan menjadi semacam contoh bagaimana cara perempuan penguasa berpakaian.

Biru diyakini adalah warna favorit sang Ratu dan dia kerap mengenakannya saat menghadiri acara olahraga.

Belum jelas di mana gaun-gaun mendiang Ratu Elizabeth II akan disimpan. Adapun gaun-gaun mendiang Ratu Victoria dan anggota Keluarga Kerajaan lainnya, seperti Diana, Putri Wales, bisa disaksikan di banyak museum.[br]






Tas Jinjing
Bagian paling familier pada busana Ratu Elizabeth II mungkin adalah tas jinjingnya. Sang Ratu selalu membawa tas jinjing yang klop dengan busananya saat menghadiri suatu acara.

Bahkan ia membawa tas jinjing ketika diabadikan dalam foto resmi terakhirnya.

Tas-tas sang Ratu dibuat oleh merek Inggris, Launer. Jumlahnya disebut-sebut mencapai 200 dan semuanya dilengkapi tali yang panjang guna memudahkan sang Ratu saat berjabat tangan.

Gerald Bodme, pemilik Launer, menyebut mendiang Ratu sebagai "perempuan menyenangkan dengan karisma yang besar".

"Ratu mengatakan kepada saya dalam banyak kesempatan bahwa ia tidak merasa berbusana lengkap tanpa tas jinjingnya," papar Bodme kepada BBC, seperti dilansir, Sabtu (17/9).

Soal isi tas Ratu, ada banyak kalangan yang mencoba berspekulasi.

Sejumlah komentator mengeklaim tas Ratu selalu berisi uang kertas Pound 5 yang dilipat untuk kolekte saat misa hari Minggu, gincu, dan satu cermin. Lainnya mengeklaim tas Ratu juga berisi satu ponsel untuk menghubungi cucu-cucunya.

Tas jinjing Ratu juga disebut-sebut sering dipakai untuk berkomunikasi non-verbal dengan stafnya.

Jika ia menempatkan tas di atas meja saat makan malam, misalnya, itu adalah tanda bahwa dia ingin agar acara tersebut berakhir.

Angsa dan Lumba-lumba
Berdasarkan hukum di Inggris, semua angsa putih tanpa tanda kepemilikan di Inggris dan Wales adalah milik Kerajaan.

Setiap tahun satu sensus yang disebut dengan istilah upping diterapkan pada semua angsa di Sungai Thames, London.

Upping dilakukan sejak abad ke-12, ketika penguasa Kerajaan Inggris mengeklaim semua angsa tanpa tanda kepemilikan di sungai dan danau guna memastikan pasokan daging angsa tersedia jika pihak Kerajaan menggelar pesta.

"Tentu saja zaman sekarang angsa tidak lagi dimakan, tapi sensus bertujuan untuk edukasi dan konservasi," jelas juru penanda angsa untuk Raja Inggris, David Barber, yang sudah mengemban jabatan tersebut selama 30 tahun.

Selain angsa, lumba-lumba yang ditemukan dalam radius 4,8 kilometer dari pantai juga milik Kerajaan Inggris.

Kepemilikan tersebut berlandaskan aturan hukum pada 1324, ketika Edward II menjabat raja.

Aturan itu menyebut: "Raja memiliki lumba-lumba dan sturgeon yang diambil di laut atau di tempat lain di dalam wilayah kerajaan."

Aturan itu masih berlaku hingga saat ini. Bahkan paus dan lumba-lumba masih disebut sebagai 'Ikan-ikan Kerajaan". Saat Ratu Elizabeth II wafat, Raja Charles III mewarisi banyak sekali angsa dan lumba-lumba di kerajaannya.[br]






Kuda
Bukan rahasia lagi bahwa Ratu Elizabeth II sangat menyayangi anjing. Bahkan, ia disebut telah memiliki lebih dari 30 anjing corgi sepanjang hidupnya.

Tapi ada hewan lain yang mencuri hatinya: dia diyakini memiliki kuda dalam jumlah yang lebih banyak.

Sang Ratu belajar menunggang kuda poni Shetland bernama Peggy, hadiah untuk ulang tahun keempatnya dari kakeknya, George V.

Kemudian, dia mewarisi Royal Stud, pusat penangkaran kuda pacu di Sandringham, yang menghasilkan banyak kuda pemenang.

Pelatih Sir Michael Stoute, yang mengawasi lebih dari 100 kuda pemenang untuk Kerajaan, mengatakan bahwa dirinya senang bekerja untuk sang Ratu.

"Saya menemukan bahwa pelatihan untuk Ratu tanpa tekanan, karena pemahamannya, pengetahuannya yang mendalam, dan kehausannya akan pengetahuan," katanya.

Mendiang Ratu sering menamai kudanya untuk memberikan pesan yang jelas - seperti Kewajiban Terikat, Konstitusi, dan Kerahasiaan.

"Salah satu contoh kecil dari perhatian Ratu pada hal-hal detil adalah ia tidak pernah memakai parfum ketika mengunjungi lapangan untuk melihat kuda-kudanya, karena dapat merangsang kuda-kuda muda yang sarat testosteron," kata penyiar Clare Balding, yang kakek, ayah, dan saudara laki-lakinya telah melatih kuda untuk Ratu.

Sebagai pemilik kuda, Ratu Elizabeth II telah memenangkan empat dari lima balapan British Classic.

Mobil-mobil
Untuk acara resmi, Ratu menggunakan kereta kuda atau mobil Bentley yang sudah dimodifikasi dan dikemudikan oleh seorang sopir. Kapan pun ia bisa, ia memilih Land Rover.

Mengemudi adalah salah satu hobi yang dia miliki bersama mendiang suaminya, Pangeran Phillip. Pasangan itu menyukai mobil buatan Jaguar dan Land Rover - perusahaan Inggris yang sekarang dimiliki oleh konglomerat India, Tata.

Sebelum menjadi Ratu, Putri Elizabeth menjadi relawan sopir truk dan montir selama Perang Dunia II. Dia terkadang menggunakan keterampilan mengemudinya untuk menghibur tamu-tamunya.

Pada September 1998, Ratu mengundang Putra Mahkota Abdullah dari Arab Saudi ke Balmoral untuk makan siang. Setelah itu, ia diundang untuk mengunjungi perkebunan seluas 20.000 hektare.

Menurut memoar mantan diplomat Inggris, Sherard Cowper-Coles, Abdullah yang awalnya ragu-ragu kemudian setuju dan duduk di kursi penumpang.

Yang mengejutkan, Ratu naik ke kursi pengemudi dan menyetir di sepanjang dataran tinggi Skotlandia sambil "berbicara sepanjang waktu".

Abdullah menjadi khawatir dan mendesak Ratu untuk memperlambat laju mobil. Ini terjadi jauh sebelum perempuan diizinkan mengemudi di Arab Saudi.

Laporan pers Inggris memperkirakan koleksi mobil Ratu bernilai lebih dari US$10 juta, dan dia memiliki lebih dari 30 Land Rover selama hidupnya.

Properti Kerajaan
Daftar kekayaan yang disusun surat kabar the Sunday Times memperkirakan harta kekayaan pribadi Ratu Elizabeth II bernilai sekira Pound 370 juta atau Rp6,3 triliun.

Sebagian besar harta tersebut berwujud property, perhiasan, prangko, dan karya seni.

Sang Ratu juga memiliki banyak kediaman kerajaan dan lahan yang luas. Properti Kerajaan ini tidak bisa dijual, semisal Jalan Regent di London dan arena balap kuda Ascot di Berskhire.

Properti Kerajaan juga mencakup dasar laut hingga sepanjang 12 mil laut dari garis pantai. Ini berarti perusahaan-perusahaan yang hendak membangun pembangkit listrik tenaga angin harus membayar royalti kepada Ratu.

Pada 2017, bagian 15% untuk Ratu dari laba Properti Kerajaan telah ditingkatkan menjadi 25% hingga 10 tahun ke depan. Ini untuk membayar renovasi dan biaya perbaikan Istana Buckingham.

Warisan Keluarga
Ratu Elizabeth juga mewarisi barang-barang pribadi dari para pendahulunya, yang disimpan di Royal Collection.

Barang-barang itu termasuk gaun pengantin Ratu Victoria. Ratu Victoria disebut sebagai sosok yang mempopulerkan gaun pengantin putih, yang melambangkan kepatutan dan kesucian.

The Royal Collection juga menyimpan baju zirah yang dikenakan oleh Henry VIII.

Dia tidak setuju dengan Paus, membuat Gereja Inggris berpisah dari Vatikan, dan menunjuk dirinya sendiri sebagai kepala gereja. Peran itu lantas diwariskan kepada raja dan ratu Inggris penerusnya.

Perhiasan
Ketika banyak di antara kita memikirkan Keluarga Kerajaan, emas dan berlian yang berkilauan muncul di benak kita.

Kerajaan kolonial Inggris adalah yang terbesar dalam sejarah umat manusia sehingga Keluarga Kerajaan bisa memiliki beberapa berlian terbaik.

Bintang Afrika 530,2 karat adalah berlian terbesar di dunia yang menjadi bagian dari tongkat kerajaan.

Kemudian ada berlian Koh-i-Noor diakuisisi oleh Inggris setelah pencaplokan wilayah Punjab pada 1849.

Awalnya berlian itu dipakai sebagai bros oleh Ratu Victoria. Belakangan dipasang di mahkota Ratu Alexandra dan kemudian di mahkota untuk penobatan Ibu Suri pada tahun 1937.

Selain perhiasan, Ratu Elizabeth memiliki banyak koleksi pribadi batu dan logam mulia. Namun, mendiang Ratu paling sering terlihat memakai kalung dan anting mutiara, yang menjadi bagian dari gayanya.

Pemakaman
Ratu Elizabeth II mewariskan hampir semua perhiasannya kepada putranya, Raja Charles.

Namun, seorang pakar tentang Kerajaan Inggris memprediksi sang Ratu akan dimakamkan bersama dua perhiasan dari koleksinya.

Lisa Levinson, kepala komunikasi Natural Diamond Council, meyakini kedua perhiasan itu adalah cincin pernikahannya yang terbuat dari emas serta sepasang anting mutiara.[br]






Minta Kembalikan Berlian 'Curian'
Sementara itu, Afrika Selatan menuntut Kerajaan Inggris mengembalikan berlian seberat 530,2 karat atau seukuran jantung manusia yang dikenal sebagai Berlian Cullinan atau Bintang Afrika.

Berlian itu diambil Kerajaan Inggris saat menjajah Afrika Selatan.

Berlian yang disebut Great Star of Africa atau Cullinan I diambil dari tambang di Afrika Selatan pada 1905. Banyak warga Afrika Selatan yang menilai pengambilan berlian itu merupakan tindakan ilegal.

Tuntutan pengembalian berlian pun kembali muncul tidak lama usai Raja Charles III naik takhta menggantikan ibundanya, Ratu Elizabeth II, yang meninggal dunia pada 8 September lalu.

"Berlian Cullinan harus dikembalikan ke Afrika Selatan sesegera mungkin," kata salah satu aktivis Afsel, Thanduxolo Sabale, Jumat (16/9).

Ia kemudian berujar, "Mineral negara kita dan negara lain terus menguntungkan Inggris dengan mengorbankan rakyat kita."

Seorang anggota parlemen Afrika Selatan, Vuyolwethu Zungula, bahkan mendesak pemerintah menuntut ganti rugi atas semua kerusakan yang dilakukan Inggris.

"Pemerintah harus menuntut pengembalian semua emas, berlian yang dicuri oleh Inggris," ucap Zungala.

Lebih dari 6.000 orang menandatangani petisi yang mendesak Inggris mengembalikan Cullinan dan dipajang di museum Afrika Selatan.

Sejumlah warganet Afrika Selatan juga membanjiri unggahan Presiden Cyril Ramaphosa saat menyampaikan duka cita kepada Ratu Elizabeth II di Twitter.

"Apakah Anda bertanya padanya kapan dia akan membawa kembali berlian Afrika Selatan?," kata salah satu warganet.

Beberapa yang lain membahas pengembalian berlian itu saat proklamasi Raja Charles III. "Tugas pertama mengembalikan berlian Afrika Selatan!" katanya.

Menurut lembaga yang mengawasi koleksi benda keluarga kerajaan, Royal Collection Trust, berlian Cullinan merupakan hadiah yang diberikan untuk Raja Edward VII pada 1907.

Pemberian ini berlangsung dua tahun usai berlian itu ditemukan di tambang swasta Provinsi Transvaal, Afrika Selatan.

"Berlian itu dikirim ke Royal Asscher, Amsterdam untuk dibelah pada 1908," demikian menurut Kerajaan Inggris.

Royal Asscher merupakan perusahaan yang bertanggung jawab memotong sejumlah berlian paling terkenal di dunia.

Senada dengan Kerajaan Inggris, Royal Asscher menyatakan pemerintah Transvaal Afrika Selatan, yang dijalankan pemerintahan Inggris, telah membeli permata itu.

Mereka kemudian memberikan kepada Raja Edward VII sebagai hadiah ulang tahun.

Menurut Royal Asscher, berlian Cullinan dipotong menjadi 9 bagian besar, dan 96 potongan yang lebih kecil.

Potongan pertama yang terbesar disebut Great Star of Africa, dan kedua terbesar dinamai Smaller Star of Africa. Potongan terbesar pertama itulah yang diberikan kepada Raja Edward VII.

Pengamat politik dari Universitas Afrika Selatan, Everisto Benyera, menolak narasi berlian itu diberikan sebagai hadiah.

"Bagi kami pemerintah Transvaal dan Uni Afrika Selatan dan sindikat penambangan yang dilakukan bersama adalah ilegal," kata dia seperti dilansir dari CNN, Sabtu (17/9).

Lebih lanjut Benyera menerangkan, perusahaan tambang, pemerintah Transvaal dan Kerajaan Inggris merupakan jaringan kolonial yang lebih besar.

"Menerima berlian curian tidak membebaskan penerima. The Great Star, adalah berlian darah," imbuh Benyera. (BBCI/CNNI/c)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru