Jakarta (SIB)
Puncak acara Bulan Kebudayaan Batak Toba dan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba yang diadakan Batak Center berlangsung meriah diakhiri dengan pagelaran musik berupa pertunjukan uning-uningan (Hardoni Sitohang) dan penampilan Artis Batak Dorman Manik dan Rani Simbolon serta Fashion Show yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Selasa (27/9) malam.
Ketua Panitia, Irjen Pol (Purn) Erwin TP Lumban Tobing memaparkan kegiatan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba selama dua hari, pada hari itu telah mencapai puncaknya.
“Pada malam ini juga akan diumumkan para pemenang lomba menulis aksara Batak Toba, menulis artikel berbahasa Batak Toba, Marumpasa, pidato berbahasa Batak Toba, Martumba Versi Tiktok, dan Maruning Uningan. Lomba dalam rangka Bulan Kebudayaan Batak Toba ini, dimulai Agustus sampai September 2022 ini diselenggarakan dengan platform digital dan media sosial,” urainya.
“Juga, malam ini akan ada pertunjukkan uning-uningan dan penampilan musisi Batak Dorman Manik dan Rani Simbolon serta fashion show binaan Ibu Linda, Alma dan Joice. Dan semua pertunjukkan ini bisa ditonton gratis tanpa kami menjual tiket, karena kita ingin budaya Batak tetap hidup dan bisa dinikmati semua orang,” imbuh Erwin.
Sementara Ketua Umum Batak Center, Ir Sintong M Tampubolon, berharap melalui kegiatan selama dua hari ini, bermanfaat tidak hanya bagi Batak Center tapi bagi semua orang Batak di Indonesia dan Diaspora.
“Masih banyak lagi yang perlu dilakukan Batak Center secara bersama-sama di masa mendatang dalam rangka mengembangkan dan memelihara budaya Batak serta SDM orang Batak,” katanya. [br]
Sedangkan Dewan Penasehat Batak Center, Prof Dr H Bomer Pasaribu, menyampaikan Nilai-nilai batak itu tidak hanya punya nilai internal, tapi juga universal, sehingga nilai-nilai itu dapat bertemu di mana saja.
Dan nilai-nilai itu sebetulnya tertuang dalam Pustaha Tumbaga Holing. Kalau kita ikuti nilai-nilai yang ada disitu, kita ini sangat internasional. Kita bisa kemana saja. Juga, salah satu prinsip yang tertuang dalam Pustaha itu bahwa kita adalah bangsa pembelajar.
Ini yang harus kita ajarkan kepada anak-anak muda kita,” pungkasnya.
Adapun para pemenang lomba yang digelar dalam rangka Bulan Kebudayaan Batak Toba sebagai berikut:
Pemenang Lomba menulis artikel Bahasa Batak Toba ada tiga orang Juara I untuk masing-masing kategori, yaitu Suci br Manurung (Kategori 6-12 tahun), Yehezkiel Saktido Tambunan (Kategori 13-17 tahun) dan Maria br Simamora (Kategori 18-25 tahun).
Pemenang Lomba Pidato Berbahasa Batak Toba yaitu Juara I Maria Tambunan dengan nilai 85 dari Universitas Sumatera Utara (18-25 tahun), Juara 2 Gian Sibuea dengan nilai 83 (13-17 tahun) dan Juara 3 Farisi Situmorang dengan nilai 80 (6-12 tahun).
Pemenang Penulisan Aksara Bahasa Batak Toba yaitu Juara 1 Herlan Silaban (18-25 tahun), Aldibos Pranata Sinurat (13-17 tahun) dan Audrey C Napitupulu (6-12 tahun).
Pemenang Lomba Festival Uning-Uningan yaitu Bonar Uli dengan nilai 963 dari Samosir.
Pemenang Lomba Umpasa yaitu Juara 1 Laura Silaen dengan nilai 55 dari SMPN Silaen, Juara II Siraju Salino Siagian dengan nilai 27 (SD), dan Juara III dengan nilai 25 (SD Balige).
Sebelum pagelaran musik dan fashion show, pagi hingga siang hari diadakan diskusi ketiga bertajuk Sosialisasi "Paradigma Baru Tata Kelola Adat Batak Toba (3E: Esensial, Efektif dan Efisien)" yang dipaparkan Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu (Ketua Umum Dewan Mangaraja Adat Batak) dan pembahas yaitu Prof Dr Payaman Simanjuntak, Drs H Ramses Hutagalung, MM, dan Lambok F Sihombing (Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu) serta dimoderatori Dr Pontas SInaga, MSc.
Diskusi sesi keempat bertajuk “Ekonomi Inklusif dan Perempuan Pedesaan” dengan narasumber yakni Hadriani Uli Silalahi (Ketua Umum W20) Annette br Sialagan, Rainy br Hutabarat (Komisioner Komnas Perempuan, Caramia Sitompul (Entrepreneur & Designer) dan Susi Rio Panjaitan, MPsi, serta dimoderatori Ujiana Sianturi (Ketua UMKM Sumut). (SS 24/c)