Medan (SIB)
Tokoh politisi di Sumut sangat mengharapkan di akhir periode kepemimpinan Presiden Jokowi akan "merestui" lahirnya Provinsi Tapanuli, sebagai bentuk kecintaannya terhadap masyarakat Tapanuli yang sudah lama merindukan lahirnya provinsi baru di Sumut.
Harapan itu disampaikan tokoh politisi Sumut asal Tapanuli Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM dan Toni Togatorop SE MM kepada wartawan, Rabu (16/11) melalui sambungan telepon menanggapi pemekaran tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua oleh Kementerian Dalam Negeri atas nama Presiden Jokowi.
"Kita sangat berharap agar aspirasi masyarakat Tapanuli yang sudah lama merindukan pembentukan Provinsi Tapanuli akan direalisasikan Pak Jokowi di akhir masa kepemimpinannya, sebagai kenang-kenangan bagi daerah Tapanuli yang sering dikunjunginya," ujar Parlaungan.
Berkaitan dengan itu, mantan anggota DPRD Medan dua periode ini sangat mengharapkan kepada tokoh-tokoh di Jakarta yang berasal dari Sumut maupun Tapanuli hendaknya memberi masukan dan dorongan positif kepada Mendagri maupun Presiden Jokowi, agar Provinsi Tapanuli bisa segera terealisasi.
"Sebenarnya banyak tokoh Sumut yang dekat dengan Pak Jokowi, seperti Pak Luhut Panjaitan. Tentunya akan terus memberi masukan positif kepada Presiden. Saya yakin, Provinsi Tapanuli akan terealisasi di akhir periode kepemimpinan Pak Jokowi," ujar Parlaungan sembari mengajak seluruh masyarakat Tapanuli untuk mendoakan lahirnya provinsi yang sudah lama diimpikan ini.
Sementara itu, Toni Togatorop sangat berharap kepada Presiden Jokowi untuk membuka "kran" pemekaran bagi Provinsi Tapanuli, mengingat daerah itu memiliki sejarah yang punya andil besar memperjuangkan kemerdekaan RI dari tangan penjajah.
"Kita semua mengetahui, perjuangan Raja Sisingamangaraja XII mempertahan kedaulatan rakyat di Tapanuli sangat besar dan sejarah keresidenan Tapanuli yang termasuk daerah strategis dan pintu perdagangan semasa penjajahan Belanda melalui Pelabuhan Sibolga dan Barus, tentunya sangat layak dijadikan sebuah provinsi di era saat ini," tegasnya.[br]
Perlu diketahui, tambah mantan Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut itu, masyarakat Tapanuli sebenarnya sangat religius dan nasionalis, menghargai perbedaan agama dan budaya sesama anak bangsa, serta selalu mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan, sehingga tidak perlu adanya kekuatiran, jika Provinsi Tapanuli lahir akan terjadi pengelompokan.
Begitu juga soal kekayaan alamnya maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya, tambah Toni, Tapanuli memiliki objek wisata Danau Toba yang mendunia, aneka pertambangan batu dan pasir, pembangkit listrik tenaga uap di Taput, PT TPL di Toba, annual fee dari PLTA Asahan, tentu sangat menjanjikan bagi pemasukan daerah.
Selain itu, ujar Toni, Tapanuli juga memiliki lahan pertanian holtikultura dan palawija serta kebun kopi rakyat yang luas, sehingga bisa terus dikembangkan menyaingi daerah lain, guna meraup pendapatan daerah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di sektor pertanian.
"Jadi tidak ada alasan lagi, menunda-nunda pembentukan Provinsi Tapanuli, sebab daerah itu memiliki potensi kekayaan alam yang bisa dibanggakan sebagai potensi kekuatan ekonomi negara dan daerah," tambah Toni sembari mengajak seluruh masyarakat dan Panitia Pemrakarsa Pembentukan Provinsi Tapanuli untuk terus mendorong terealisasinya pemekaran ini.(A4/d)