Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025
* Jokowi Perintahkan Dilakukan Evakuasi

39 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan

* TNI AD Kerahkan 2.400 Lebih Personel
Redaksi - Jumat, 25 November 2022 09:08 WIB
523 view
39 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan
Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
BERI BANTUAN: Presiden Joko Widodo memberikan bantuan kepada para pengungsi yang terdampak gempa bumi dalam kunjungannya ke Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/11). 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Presiden Jokowi, sapaannya, mengungkapkan sejumlah kendala dalam evakuasi gempa Cianjur.

Dalam keterangan yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/11), Jokowi menyebut, kedatangannya ke Cianjur guna memastikan evakuasi korban gempa berjalan dengan baik. Jokowi mengungkit jumlah orang yang belum ditemukan pascagempa.

"Masih ada 39 yang belum ditemukan, di satu titik aja," kata Jokowi.

Saat itu juga, Jokowi memerintahkan dilakukan evakuasi.

"Saya ingin memastikan bahwa proses berjalan dengan baik, ini yang pertama, karena kita tahu di sini masih ada 39 yang belum ditemukan, di satu titik saja, sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi, siang ini kita akan konsentrasi di titik ini untuk evakuasi," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut, keluhan masyarakat terdampak gempa ialah air.

"Tadi ada juga keluhan air juga, karena memang ini titiknya banyak sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," katanya.

Jokowi kemudian menyebutkan kendala evakuasi di Cianjur. Salah satu kendalanya adalah gempa susulan yang masih terjadi.

"Ya karena kondisinya curam, masih hujan, dan masih ada gempa susulan. Tanahnya labil sehingga perlu kehati-hatian. Tapi tadi Menteri PUPR sudah memerintahkan jajarannya yang sudah terbiasa melakukan cut and fill saya rasa ini bisa segera dikerjakan ya," ujar Jokowi.

Logistik
Selain hendak memastikan proses evakuasi lancar, Jokowi juga hendak memastikan bantuan untuk para korban sampai.

"Saya ingin memastikan bahwa logistik di lapangan terdistribusi dengan baik. Makanan, obat-obatan, logistik, semuanya terdistribusi dengan baik," kata Jokowi.

Jokowi juga memastikan bantuan tenda untuk warga yang mengungsi terdistribusikan.

Jokowi menerangkan titik terdampak gempa Cianjur cukup banyak, sehingga proses distribusi bantuan memerlukan waktu. Namun mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan lagi, bantuan akan terdistribusikan ke semua warga yang terdampak gempa.

"Karena memang ini titiknya banyak, sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," tegas Jokowi.

"Itu sulitnya mendistribusikan logistik. Kemudian pengevakuasian karena titiknya banyak sekali," kata Jokowi.
Jokowi juga telah memerintahkan penggunaan helikopter untuk distribusi logistik. Sebab, medan pegunungan di Cianjur cukup menyulitkan.

Dia juga sudah meminta agar proses distribusi dipercepat. Semata-mata agar tidak terkendala datangnya hujan.
"Tadi juga sudah saya perintahkan untuk segera dimulai sebelum datangnya hujan. Moga-moga nanti semoga semuanya bisa tertangani," ujarnya.

Rehabilitasi Rumah
Jokowi juga mengatakan, proses rehabilitasi rumah terdampak gempa di Cianjur dilakukan usai proses evakuasi dan distribusi bantuan. Korban terdampak gempa akan mendapatkan sejumlah uang sesuai dengan kondisi kerusakan rumah.

"Yang paling penting setelah nanti evakuasi selesai, distribusi bantuan sudah bisa menjangkau ke semua lokasi, baru babak berikutnya adalah rehabilitasi untuk rumah-rumah yang roboh berat, sedang maupun ringan," ujar Jokowi.

"Yang sudah saya sampaikan, Selasa (22/11) yang lalu, 50 juta untuk yang rusak berat. Yang sedang 25 juta. Yang ringan 10 juta," sambungnya.

Selain itu, bantuan ini akan diberikan melalui beberapa skema. Bisa melalui bantuan Kementerian PU, TNI, atau uang cash.

"Bisa beberapa skema. Ada yang nanti dibangun Kementerian PU, ada juga yang dibangun dibantu oleh TNI, ada juga yang diserahkan kalau itu mempercepat. Kita tidak terpaku pada satu skema," ungkapnya.

Kecamatan Cugenang adalah yang paling terdampak. Di kecamatan ini paling banyak rumah yang roboh. Korban meninggal dunia juga paling banyak dari kecamatan ini.

"Dan yang paling parah. Terutama rumah-rumah yang roboh, paling banyak di sini. Yang meninggal pun, yang banyak di sini," tuturnya.

Cek
Jokowi juga memastikan kondisi perawatan medis yang diterima oleh para penyintas gempa Kabupaten Cianjur saat mengunjungi RSUD Sayang. Dia mengatakan, penanganan pasien berjalan baik.

Ia mengatakan, dari 741 pasien di rumah sakit tersebut, sekarang tinggal 24 pasien, karena sudah sebagian dipulangkan dan sebagian dirujuk ke Bandung dan Jakarta bagi kasus-kasus berat.

"Saya melihat penanganan di sini baik, pasien yang berat dirujuk itu juga baik kemudian yang sudah sembuh juga sudah diperbolehkan pulang," kata Jokowi dilansir Antara, Kamis (24/11).

Korban Tewas
Korban tewas akibat gempa magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, bertambah. Korban tewas menjadi 272 orang.

"Perkembangan terakhir terkait jumlah korban hari ini sejumlah 272 jenazah. Karena hari ini ditemukan satu jenazah atas nama Ibu Nining, umur 64 tahun," ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers, Kamis (24/11)

Dari 272 korban tewas, 165 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi. Sementara, 107 jenazah saat ini masih dalam proses identifikasi.

"Dari 272 ini, yang sudah dapat diidentifikasi by name by addressnya ada 165 orang. Sementara yang masih kita cari terus siapa ini jenazahnya, identitasnya masih ada 107 jenazah," tuturnya.[br]




Kerahkan
Sementara itu, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Agus Subiyanto mengatakan, telah menerjunkan lebih dari 2.400 personel TNI AD ke Cianjur. Ribuan personel tersebut ditugaskan mempercepat penanganan gempa Cianjur.

"Personel juga kita tambah, supaya lebih cepat. Kita kemarin 2.400 lebih. Hari ini mungkin kita akan tambah lagi supaya lebih cepat penanganannya," kata Letjen TNI Agus Subiyanto usai acara rapat paripurna TMMD ke-43 di Mabes TNI AD, Kamis (24/11).

TNI AD terus melakukan pencarian dan evakuasi korban gempa Cianjur. Serta mendirikan tenda pengungsian dan dapur lapangan.

"Update Cianjur kita sekarang kebetulan Bapak Kasad dengan Bapak Menhan ke sana, kita juga buka dapur lapangan, beberapa dapur lapangan, ada 10, kemungkinan bertambah lagi hari ini," ungkapnya.

"Kemudian juga tenda-tenda kesehatan, tenda-tenda pengungsian, dan kita masih melaksanakan pencarian kepada masyarakat yang hilang dengan menggunakan anjing pelacak juga, kita kerahkan," imbuhnya.

Sementara itu, TNI AD akan melakukan pemulihan fisik dan non-fisik penanganan gempa Cianjur. Program tersebut nantinya menjadi bagian dari Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

"(Cianjur) bisa (menjadi sasaran TMMD). Makanya kita ada 2 sasaran. Sasaran fisik dan non-fisik," katanya.
Untuk pemulihan fisik sendiri, kata Agus, bakal dibangun sejumlah infrastruktur di Cianjur. Sedangkan untuk pemulihan non-fisik, pihaknya bakal memberi penyuluhan bagi warga agar terhindar dari ancaman bencana.

"Infrastruktur, pembangunan RPLH kita ada, rutilahu (rumah tidak layak huni) kita bangun juga, dan sebagainya," ujar Agus.
"Yang non-fisik kita memberikan penyuluhan kepada masyarakat supaya ramah lingkungan. Kalau di daerah selatan itu biasanya longsor dan banjir. Masyarakat kita galakan untuk menanam pohon," tambahnya. (detikcom/f)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru