Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 05 Agustus 2025
Perebutan Juara 3 Dunia 2022

Jalani Laga Hidup dan Mati, Kroasia Sebut Maroko Tim Berbahaya

* Jelang Final, Timnas Prancis Diserang Virus
Redaksi - Sabtu, 17 Desember 2022 09:07 WIB
986 view
Jalani Laga Hidup dan Mati, Kroasia Sebut Maroko Tim Berbahaya
Kolase/harianSIB.com
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic, Pelatih Maroko Walid Regragui
Jakarta (SIB)

Kroasia melawan Maroko dalam jadwal perebutan juara ke-3 Piala Dunia 2022 berpotensi sengit. Laga ini bakal menjadi rematch bagi kedua tim yang sempat bertemu di penyisihan grup, yang ketika itu berakhir imbang tanpa gol.

Pertandingan antara Kroasia kontra Maroko akan dihelat di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, Sabtu (17/12) pukul 22.00 WIB. Kedua kesebelasan ini bersua karena sama-sama menelan kekalahan di babak semifinal.

Kroasia tumbang dari Argentina dengan skor 0-3, sementara Maroko ditaklukan Prancis dengan skor 0-2. Maka dari itu, kedua tim ini akan saling sikut memperebutkan peringkat tiga untuk setidaknya pulang dengan tangan yang tidak hampa.

Penyerang Timnas Kroasia, Andrej Kramaric ,menyebut laga tersebut layaknya laga hidup dan mati. Kramaric mengakui betapa pentingnya laga tersebut. Mengingat Kroasia pernah berhadapan dengan Maroko di babak fase grup, dia pun mengingatkan kepada rekan setimnya untuk tidak lengah.

“Pertandingan ini adalah pertarungan hidup dan mati bagi kedua tim. Ini akan menjadi pertandingan di mana momen akan menentukan. Pemain Maroko ingin menjadi abadi di negara mereka. Mereka akan melemparkan diri mereka sendiri tidak seperti sebelumnya,” ujar Kramaric, dikutip dari laman resmi Timnas Kroasia, Jumat (16/12).

Lebih lanjut, Kramaric menyebut Maroko bermain sangat berbahaya saat melawan Prancis di babak semifinal. Karena hal itulah dia tidak ingin para pemain Kroasia lengah dengan serangan balik cepat yang dimiliki Singa Atlas -julukan Timnas Maroko.

“Kami melihat betapa berbahayanya Maroko saat melawan Prancis. Mereka menunjukkan sepak bola yang luar biasa,” ucapnya.

“Pada beberapa momen mereka mungkin akan mengejutkan. Namun, pemain Prancis menunggu mereka dengan caranya sendiri,” pungkas Kramaric.[br]




Sementara Walid Regragui selaku pelatih Timnas Maroko menyebut salah satu faktor penyebab timnya kalah dari Prancis adalah fisik pemain yang kurang prima. Karenanya, ia berharap Hakim Ziyech dan kawan-kawan dalam kondisi yang lebih bugar saat menghadapi Kroasia.

"Kami tidak kalah secara taktik [dari Prancis], tetapi kualitas fisik kami kalah jauh. Para pemain kami berada dalam kondisi 60-70 persen. Andai pemain kami dalam kondisi 100% kami yakin bisa lebih baik," kata Walid Regragui dikutip dari The Guardian,
Layaknya laga fase grup yang berjalan sengit dan imbang, pada pertemuan kedua mereka ini sepertinya tidak banyak berubah.

Kroasia tetap jadi tim solid, Maroko juga demikian. Laga akan berjalan alot hingga 90 menit dengan skor 1-1 di waktu normal hingga extra time. Pertandingan berpotensi berakhir lewat adu penalti yang dimenangi Kroasia.




Jelang Final

Sementara itu, Timnas Prancis diserang virus yang membuat beberapa pemainnya tumbang. Kondisi diharapkan membaik sebelum final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12).

Prancis bakal berhadapan dengan Argentina untuk mempertahankan gelar juara yang direbut di Rusia empat tahun lalu. Sementara, Argentina coba menuntaskan puasa gelar 36 tahun di kompetisi itu.

Melihat performa kedua tim saat ini, final memang pantas didapat. Tapi, Argentina sedikit lebih diunggulkan karena mereka punya Lionel Messi yang lagi menggila.

Celakanya Les Bleus menghadapi laga final itu dengan kondisi tim yang tidak fit sepenuhnya. Sebelum laga semifinal, dua pemainnya sudah absen yakni Adrien Rabiot dan Dayot Upamecano.

Keduanya menepi karena mengalami flu. Gejala seperti ini rupanya juga dialami Kingsley Coman beberapa hari sebelum laga perempatfinal.

Para pemain Prancis rupanya kena dampak perubahan suhu yang mendadak selama di Qatar, dari panas ke dingin dan sebaliknya, dalam waktu cepat.[br]




Ini dikarenakan efek pendingin ruangan yang dipakai di stadion Piala Dunia 2022. Oleh karenanya, Tim Ayam Jantan akan berupaya sekeras mungkin memulihkan kondisi tim agar fit 100 persen pada laga final.

"Temperatur memang sedikit turun, tapi Anda terpapar AC sepanjang hari. Ada beberapa pemain yang mengalami gejala flu. Kami mencoba hati-hati agar tidak menyebar dan para pemain sudah bekerja keras saat pertandingan. Tentu saja sistem kekebalan tubuhnya terpengaruh," ujar Deschamps di Evening Standard.

"Upamecano tiba-tiba saja demam usai laga kontra Inggris. Itu biasa terjadi setelah Anda tampil habis-habisan, tubuh melemah dan Anda lebih rentan terpapar virus. Kami sudah melakukan pencegahan sebisa mungkin agar tidak menyebar, tapi virus itu berbahaya.

Kami sudah memisahkan Dayot dan Adrien dari tim,” katanya. (CNN/Sindonews/detiksport/f)







Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru