Medan (SIB)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengingatkan kepada seluruh kader partai Golkar baik itu ormas dan hasta karya di Sumatera Utara (Sumut) untuk solid pada satu komando dengan Musa Rajekshah atau Ijeck.
Airlangga menegaskan, soliditas dan kebersamaan menjadi salah satu kunci kemenangan Golkar di Pemilu 2024.
“Kita harus mengutamakan soliditas dan kebersamaan. Hanya dengan soliditas dan kebersamaan kita bisa menang. Saya minta kepada seluruh Ormas Hastakarya, kalau diundang rapat sama Ketua Ijeck harus datang,” kata Airlangga saat menyampaikan arahan usai Rapimda Golkar Sumut, di Hotel Santika Medan, Jumat (23/12) sore.
Ia menegaskan Rapimda yang digelar DPD Golkar Sumut sudah tepat menyambut kemenangan di Pemilu 2024. Menurutnya, dengan selesainya Rapimda, maka konsolidasi kader Golkar di Sumut sudah selesai.
"Sekarang sudah bukan waktunya rapat-rapat lagi. Sekarang waktunya untuk kerja kerja kerja, waktunya untuk karya-karya karya,” tegas Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengapresiasi upaya DPD Golkar Sumut untuk menyongsong kemenangan di Pemilu 2024. Ketua DPD Golkar Sumut telah melantik Bakumham untuk mengawal kemenangan partai berlambang pohon beringin dari sisi hukum.
Secara khusus, Airlangga menargetkan Golkar Sumut mampu meraih kemenangan agar bisa mengusung sendiri kadernya untuk maju di Pemilihan Gubernur pada 2024 mendatang.
Saat ini, Golkar di Sumut sudah menyumbang empat kadernya untuk duduk di kursi Parlemen Senayan. Sementara, jumlah DPRD Provinsi ada 15 orang, dan kabupaten/kota sebanyak 184 orang. Jumlah kursi Golkar pada Pemilu 2014 dan 2019 ini sama.
“Artinya, akar rumputnya itu tidak berubah. Akar rumputnya tetap kuat. Saya minta agar kita kembalikan kemenangan Partai Golkar di Sumut,” tegas Airlangga.
“Menang Pileg dan Pilpres dulu baru Pilkada. Pilkada lebih mudah atau target saya Sumut minimal menang, supaya mengusung gubernur cukup dari Partai Golkar sendiri,” tambah Ketum Golkar.
BANTAH
Sementara itu, ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus membantah berita di media yang menyatakan bahwa pihaknya ada mengatakan keributan di PDI Perjuangan. Menurutnya, pemberitaan di media mengakibatkan ketidaknyamanan bagi dirinya dan PDI Perjuangan.
"Apa yang saya paparkan kemarin di Rapimda Partai Golkar di Sumut, ada media yang langsung memberitakan bahwa Partai Golkar menyebutkan ada keributan di PDI Perjuangan. Saya ditanya di mana-mana dan saya sudah sampaikan dan WA ke Ibu Puan, pimpinan saya di DPR RI bahwa saya tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDI Perjuangan," kata Lodewijk didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah saat menggelar konferensi, Jumat (23/12).[br]
Ia menjelaskan, pihaknya juga sudah menyampikan ke sahabatnya di PDI Perjuangan Hasto dan lainnya mengenai pemberitaan tersebut. "Yang bertanya ke saya Pak Girsang kemarin dari Dapil Sumut ini juga. Saya jelaskan permasalahannya bukan itu, saya sampaikan bahwa betapa jahatnya hasil survei itu terhadap partai," ungkapnya.
Ia menegaskan tidak pernah menyatakan terjadi keributan di PDI Perjuangan. "Tetapi itu memacu konflik internal. Dan itu terjadi. Di Partai Golkar pun seperti itu. Saat survei, Partai Golkar itu rendah 3 persen dari Litbang Kompas kita ribut. Ada yang protes, itulah jahatnya perang opini dan bisa meracuni," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada rekan-rekan wartawan untuk paham betul soal masalah itu. "Saya tidak menyatakan itu, tapi saya nyatakan betapa jahatnya hasil survei itu," jelasnya.
Yang kedua disampaikan Lodewijk dalam pertemuan itu yakni bahwa komunikasi Golkar dan PDI Perjuangan juga sangat bagus. Ia dengan Puan Maharani dan lainnya berkomunikasi sangat bagus. "Kita juga baru ketemu beberapa waktu lalu di ulang tahunnya Partai Hanura. Jadi tidak ada maksud saya sampaikan hal seperti ini," jelasnya.
Atas pemberitaan tersebut, Lodewijk meminta maaf kepada rekan-rekan di PDI Perjuangan atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Sekali lagi saya mohon maaf. Yang jelas saya tidak bermaksud untuk mengurusi katakanlah urusan dalam dari PDI Perjuangan.
Saya juga tidak bermaksud membuka konflik dengan sahabat-sahabat saya di PDI Perjuangan yang selama ini komunikasi dengan saya sangat baik. Sekali lagi ini jadi pelajaran bagi saya dan rekan-rekan wartawan. Dengan judul berita yang sangat bombastis ini sangat tidak baik sebagai seorang Sekjen Partai dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar. Ini akan menjadi evaluasi kita bersama," klarifikasinya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan ada keributan di PDI Perjuangan. Lodewijk mengatakan keributan itu terjadi usai hasil survei elektabilitas Ganjar Pranowo mengalahkan Puan Maharani. Hal ini disampaikan Lodewijk saat memberikan sambutan di acara Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut di Medan.[br]
Awalnya Lodewijk menyampaikan soal komitmen Golkar untuk menang. "Jangan komitmen itu ada hanya di ruangan ini. Komitmen itu harus terjabarkan di lapangan dengan langkah-langkah nyata," ucap Lodewijk dalam sambutannya, Kamis (22/12).
"Satu, kita harus melakukan serangan udara," ujarnya. Serangan udara yang dimaksud Lodewijk adalah sosialisasi menggunakan spanduk, baliho, media sosial, hingga lembaga survei. Dia mengatakan cara ini akan cukup mempengaruhi publik bahkan memecah belah partai.
"Dampak dari serangan udara kita lihat kepada tetangga kita, PDI Perjuangan. Saat seorang Ganjar surveinya tinggi, dan seorang Puan surveinya rendah, apa yang terjadi? Bentrok di dalam, dan sampai sekarang masih kita rasakan," sebutnya.
Lodewijk menyebut hasil survei itu bukan hanya berdampak di PDI Perjuangan, tetapi juga di Golkar. Dia mengatakan terjadi keributan di grup WhatsApp DPR karena hal itu.
"Golkar juga demikian, saat survei Golkar rendah, mungkin saya gak tahu teman-teman di provinsi, tapi di pusat, di Jakarta, saat survei kita turun, ada yang menjadi pembela, ada yang komplain, tetapi ada juga yang bertahan. Akhirnya kita pecah, ribut di WA grup DPR RI," tuturnya. (SS6/c)