Jakarta (SIB)
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menggelar rangkaian Hari Bakti ke-77 di Mako Paspampres. Dalam gelaran tersebut, berbagai demonstrasi diperlihatkan.
Pantauan di lokasi, Sabtu (7/1) acara dimulai dengan upacara Hari Bakti ke-77 Paspampres. Acara dilanjutkan dengan penampilan sejumlah demonstrasi oleh personel Paspampres.
Demonstrasi yang ditampilkan di antaranya bela diri prajurit, pengamanan VVIP, ketangkasan prajurit, hingga demonstrasi deteksi dan penjinakan bom.
Dalam demonstrasi yang ada, terlihat anggota Paspampres yang membawa anjing pelacak mendeteksi adanya benda mencurigakan yang diketahui bom.
Selanjutnya bom tersebut diamankan dan dijinakkan dengan bantuan robot canggih Defender Remotely Operated Vehicle (ROV).
Terdengar ledakan bom, disertai kepulan asap membubung tinggi. Demonstrasi penjinakan bom tersebut pun mengundang riuh tepuk tangan dari jajaran yang hadir.
Selain itu, demonstrasi lainnya yakni proses pengamanan presiden dan tamu VVIP yang terkurung dalam satu gedung yang terbakar dan diduga adanya sabotase.
Dalam demonstrasi diperlihatkan bagaimana cara Paspampres melakukan penyelamatan dengan turun menggunakan tali dari atas atap gedung.
Sementara itu, sejumlah prajurit Paspampres lainnya sudah berjaga dengan senpi lengkap di bawah gedung.
Arahan Danpaspampres
Danpaspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko mengatakan, usia ke-77 Paspampres harus dibarengi dengan kemapanan dan kemampuan prajurit. Dia berharap profesionalisme dan soliditas prajurit bisa terus ditingkatkan.
"Kalau usia mungkin sudah termasuk usia dewasa. Harusnya kita sudah mapan, sudah punya kemampuan lebih. Jadi kami berharap di usia 77 ini profesionalisme kita meningkat, kesolidan kita dengan keluarga besar Paspampres juga meningkat, dan kita bisa saling mendukung satu sama lainnya sehingga tugas yang diberikan kepada kita bisa kita laksanakan sebaik-baiknya," jelasnya.
Selain itu, dia meminta seluruh jajaran selalu berlatih. Sebab, lanjut dia, tak ada prajurit yang hebat ketika bertugas melainkan prajurit yang terlatih.
"Tetap berlatih, berlatih, dan berlatih. Tidak ada pasukan yang hebat, yang ada pasukan yang terlatih. Kita hebat karena kita terlatih. Kita mulai dengan latihan perorangan. Kalau perorangan hebat, kita pun akan hebat, begitupun seterusnya," pungkasnya. (detikcom/a)