Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Kapal Kargo Malaysia Hilang Seminggu, 3 ABK WNI

* Basarnas Pimpin Pencarian
Redaksi - Kamis, 12 Januari 2023 09:35 WIB
414 view
Kapal Kargo Malaysia Hilang Seminggu, 3 ABK WNI
Foto: AP Photo/Johan Nilsson
Ilustrasi 
Jakarta (SIB)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Indonesia sedang mengoordinasikan pencarian kapal kargo yang terdaftar di Malaysia yang telah hilang selama lebih dari seminggu.

Dilansir media Malaysia, The Star, Rabu (11/1), Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Johor, Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan, badan tersebut diberitahu tentang masalah itu sekitar pukul 23:00 pada Selasa (10/1).

"Sub Center Penyelamatan Maritim Johor Baru (MRSC) mendapat informasi dari Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim Putrajaya bahwa Basarnas akan mengoordinasikan pencarian," katanya.

"Ini berdasarkan informasi bahwa kapal tersebut kemungkinan berada di perairan Indonesia. Namun, sampai saat ini belum ada kabar jika kapal tersebut sudah ditemukan," ujar Nurul Hizam dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1).

Nurul Hizam mengatakan, kapal kargo yang hilang itu meninggalkan Kampung Acheh di Perak pada 23 Desember dan dijadwalkan tiba di Kuching, Sarawak, pada 31 Desember.

Kapal kargo itu disebut membawa muatan pipa logam senilai sekitar 726.000 Ringgit (Rp 2,5 miliar).

Kapal kargo itu memiliki lima anak buah kapal (ABK) yang terdiri atas dua warga negara Malaysia dan tiga warga negara Indonesia (WNI).

Informasi itu kami terima pada Senin (9/1) waktu setempat setelah agen kapal itu membuat laporan polisi," ujar Nurul Hizam dalam konferensi pers.[br]




"Lokasi terakhir kapal itu terdeteksi pada 1 Januari melalui Sistem Identifikasi Otomatis. Kapal tersebut saat itu berada di perairan Indonesia dan berjarak sekitar 0,2 mil laut dari perairan Johor," tuturnya.

Nurul Hizam mengatakan, terdapat tiga ABK asal Indonesia dan dua ABK asal Malaysia, yang berusia antara 20-57 tahun, di atas kapal kargo itu.

"Pada Senin (9/1) sekitar pukul 22.42 waktu setempat, Pusat Kontrol Misi Malaysia dan Pusat Komando Operasi Kepolisian Singapura mendeteksi situasi darurat dari kapal. Sinyal SOS datang dari sebuah lokasi berjarak sekitar 30 mil laut sebelah barat laut Pemangkat, Indonesia," terangnya.

Saat ditanya apakah mungkin kapal kargo itu dibajak oleh perompak, Nurul Hizam menyatakan MMEA tidak ingin berspekulasi. "Tapi apapun bisa terjadi di lautan," imbuhnya.

Ditambahkan Nurul Hizam, MMEA telah menghubungi otoritas Indonesia dan Singapura untuk membantu pencarian kapal tersebut.

Dalam dua insiden lainnya, Nurul Hizam menyebut MMEA menahan empat kapal di perairan Johor bagian timur atas dugaan mentransfer bahan bakar secara ilegal dan berlabuh secara ilegal. Salah satu kapal tanker yang ditahan itu disebut terdaftar di Penang dan membawa 10 ABK dari Malaysia, Indonesia dan Myanmar.

Sementara satu kapal lainnya yang didapati berlabuh secara ilegal di perairan berjarak 12 mil laut dari Tanjung Balau, disebut terdaftar di Zanzibar dan membawa lima ABK asal Indonesia.

Keempat kapal itu disita dengan kapten kapal dibawa ke zona maritim Tanjung Sedili untuk dimintai keterangan. Tidak dijelaskan lebih lanjut.nasib para awak kapal yang disita itu. (detikcom/c)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru