Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Ma’ruf Amin: Perkawinan Anak di Bawah Umur Tak Maslahat, Lahirkan Stunting

Redaksi - Jumat, 24 Februari 2023 10:42 WIB
222 view
Ma’ruf Amin: Perkawinan Anak di Bawah Umur Tak Maslahat, Lahirkan Stunting
Foto: Ist/harianSIB.com
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan perkawinan anak di bawah umur tidak membawa kebaikan dan lebih banyak merugikan. 
Mamuju (SIB)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan perkawinan anak di bawah umur tidak maslahat atau tidak mendatangkan kebaikan. Menurut Ma'ruf, perkawinan anak bisa menyebabkan stunting.
"Mengawinkan anak di bawah umur menurut penelitian tidak maslahat. Salah satunya melahirkan stunting, belum siap mental, banyak perceraian muda, dan sebagainya," ujar Ma'ruf Amin dalam rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Grand Maleo Mamuju Hotel, Sulawesi Barat, Kamis (23/2).
Ma'ruf mengatakan perkawinan anak merupakan masalah lama. Karena itu, dia menilai perlunya edukasi soal aturan minimal usia pernikahan.
"Ya ini memang ini kan masalah lama, saya kira perlu melibatkan tokoh agama, harus (dilakukan) pendekatan-pendekatan. Pertama UU ya, kan ada minimal (usia) jadi harus diedukasi terkait adanya undang-undang," ungkap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf melanjutkan, pendekatan agama juga perlu dilakukan untuk menekan angka perkawinan anak di bawah umur. Untuk itu, dia meminta agar gerakan mencegah perkawinan anak masif dilakukan.
"Ini gerakan untuk mencegah perkawinan anak ini harus masif, itu saya kira," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga menyampaikan bahwa persiapan pernikahan atau yang dikenal bimbingan pra nikah perlu diberikan untuk mencegah melahirkan anak dengan kondisi stunting.
"Itu saya kira, begitu juga dengan persiapan pernikahan saya kira sudah ada pelatihan pranikah, orang itu sudah diberikan (pendidikan) supaya anaknya tidak stunting," tuturnya.


Wanti-wanti
Ma'ruf lalu mengingatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat agar anggaran penanganan stunting digunakan tepat sasaran. Dia menilai anggaran pemerintah untuk penanganan stunting sudah cukup.
"Kalau soal anggaran, kalau anggaran itu saya kira menurut penilaian kita sudah cukup, anggaran dari APBN/APBD provinsi, APBD kabupaten, dan swasta. Mana perusahaan ada di berada di daerah itu ada partisipasi menanggulangi stunting, termasuk kemiskinan," kata Ma'ruf.
"Tapi yang menjadi masalah itu tadi konvergensinya, dan tepat sasarannya. Tadi banyak anggaran untuk pelatihan untuk ini yang juga Menteri PAN-RB di-warning jangan sampai itu untuk hal-hal yang sifatnya bukan pada sasaran," sambungnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf meminta Pj Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik mengatur anggaran stunting dapat digunakan tepat sasaran.
"Itu mungkin Pak Gub, harus dianu lagi anggarannya, supaya anggaran stunting ini memang untuk penanggulangan stunting," pungkas Ma'ruf. (detikcom/a)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru