Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Pakar Ungkap ‘Kekuatan Super' Penyandang Tuna Netra

Redaksi - Minggu, 16 April 2023 09:30 WIB
153 view
Pakar Ungkap ‘Kekuatan Super' Penyandang Tuna Netra
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Penyandang tuna netra punya kelebihan dalam hal kepekaan deteksi internal.
Jakarta (SIB)
Para peneliti yang tergabung dalam Asosiasi Psikolog Amerika mengungkapkan penyandang tuna netra memiliki 'kekuatan super' hingga bisa merasakan detak jantung mereka sendiri.
Hal ini mengisyaratkan bahwa individu tidak dapat melihat secara eksternal, namun memiliki kesadaran yang lebih akut tentang apa yang terjadi secara internal.
Para peneliti menghubungkan oksimeter denyut ke 36 orang buta dan 36 orang dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan penglihatan penuh.
Sementara, tingkat detak jantung setiap peserta diukur secara ilmiah, mereka juga diminta menghitung detak jantung mereka sendiri tanpa memeriksa denyut nadi atau menyentuh tubuh mereka sendiri dengan cara apa pun.
Dengan 1,0 mewakili skor sempurna, individu buta mencetak akurasi rata-rata 0,78, sedangkan individu yang dapat melihat mencatat rata-rata skor 0,63. Ini adalah bukti bagaimana indera lain dapat ditingkatkan pada orang yang tunanetra.
"Ini menunjukkan bahwa plastisitas otak setelah kebutaan mengarah pada kemampuan superior dalam merasakan sinyal dari jantung, yang berimplikasi pada studi kesadaran tubuh dan pemrosesan emosional pada individu buta," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di Jurnal Ekperimental Psikologi.
Secara teknis, hal ini dikenal sebagai interosepsi atau kepekaan terhadap rangsangan di dalam tubuh.
Sampai saat ini, tidak jelas bagaimana neuroplastisitas, atau sistem saraf bergeser untuk mengkompensasi kurangnya penglihatan, pada orang buta mempengaruhi interosepsi.
Meskipun ini adalah studi yang relatif kecil, hal ini menunjukkan tautan yang nyata. Tingkat interosepsi juga telah dikaitkan dengan pemrosesan emosional, yaitu seberapa baik kita dapat merasakan emosi dalam diri kita sendiri dan orang lain.
Namun mengapa interosepsi meningkat pada orang buta, tetapi ini adalah sesuatu yang dapat ditangani dalam penelitian selanjutnya. Bisa juga mereka yang buta menangkap sinyal detak jantung dari area lain di tubuh selain jantung.
"Kita tahu bahwa sinyal jantung dan emosi saling terkait erat," kata ahli saraf Dominika Radziun dari Institut Karolinska di Swedia.
"Misalnya, jantung kita berdetak lebih cepat saat kita mengalami ketakutan. Mungkin saja kepekaan individu tunanetra yang meningkat terhadap sinyal dari jantung mereka sendiri juga memengaruhi pengalaman emosional mereka."
Menariknya, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan besar dalam hal detak jantung mereka yang sebenarnya atau seberapa baik mereka merasa. Itu menunjukkan kesenjangan antara set peserta memang berhubungan dengan interosepsi.
Seperti banyak penelitian tentang kebutaan, temuan ini tidak hanya memberi tahu kita lebih banyak tentang bagaimana rasanya hidup tanpa penglihatan dan bagaimana otak dan tubuh beradaptasi, tetapi juga tentang kemampuan dan keserbagunaan otak secara umum.
"Ini memberi kita informasi penting tentang plastisitas otak dan bagaimana hilangnya satu indra dapat meningkatkan indra lainnya, dalam hal ini kemampuan untuk merasakan apa yang terjadi di dalam tubuh Anda sendiri," kata Radziun dikutip dari Science Alert. (CNNI/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru